Capt-20 Zuerst

1.6K 92 1
                                    

"No kepantai yuk gue rindu pantai nih bro."Ujar Timothy.

Zayn,Timothy,Gablino dan Gamma sekarang ada di sebuah cafe yang terkenal di Amerta,cafe Horlino namanya,cafe ini milik Gamma Horlino teman dari Gablino.

Hubungan mereka membaik setelah pulang dari club kemarin,memang mereka ini tidak pernah bermusuhan terlalu lama,bagaimanapun mereka ini sahabat.

"Kuy udah lama gue ngga kesitu
,I miss when we go to the beach together."Ujar Gamma cukup bersemangat.

"Gue juga rindu,dulu kita berlima kesitu tapi sekarang kita cuma ber empat doang."Ujar Zayn sendu.

Lino menepuk bahu Zayn."Never remember the bad past it said Keana."Ujarnya dengan tersenyum.

"Ayolah jangan hanya bersedih disini gue ngajak kalian ke pantai bukan sedih-sedih kaya gini."Ujar Timothy kesal.

"Fine,kita kepantai sekarang."Putus Gamma.

Mereka mengangguk lalu mereka beranjak dari cafe Horlino milik Gamma,jarak antara pantai dengan cafe tidaklah jauh karena cafe milik Gamma memang dekat dengan pantai.

Dulu mereka ber lima,Gamma,Gablino,Keana,Zayn dan Timothy,tapi waktu merubah mereka menjadi ber empat,apakah waktu juga bisa mengembalikan mereka menjadi berlima lagi?entahlah aku tidak tahu.

Mereka sampai di pantai yang setiap hari mereka kunjungi tapi dulu saat mereka masih berlima,mereka sangat rindu suasana ini dimana mereka bisa bercanda ria bersama sama.

"Pantainya masih bagus juga yah."Ujar Gamma sembari melepaskan kacamata yang dia pakai.

"Jangan ngaco lo,pantai mah dari kita orok juga bentuknya gini."Ujar Zayn.

"Betul tuh,emang berapa lama sih kita ngga pergi kepantai ini."Ujar Lino.

Gamma sempat berfikir."Gue sih baru kemarin kesini,sama pacar gue."Ujar Gamma dengan cengiran bodohnya.

"Yee dasar lo sosoan kaya udah bertahun-tahun lamanya ngga kesini."Ujar Timothy kesal.

"Bodoamat."Ujar Gamma.

Mereka duduk dibangku yang disediakan ditepi pantai,hari imi cuacanya cukup panas,namanya juga pantai ya pasti panas!

"Apa yang paling kalian rinduin saat kita masih berlima."Ujar Gamma,matanya masih fokus memeperhatikan ombak didepanya.

Lino menoleh kearah Gamma."Gue rindu semuanya yang ada di diri Keana,caranya berbicara,tersenyum dan caranya berpakaian gue rindu semuanya."Ujar Lino sembari membayangkan wajah Keana.

"Itu sih namanya serakah,emang yah rindu sahabat sama orang yang dicintai itu beda."Ujar Gamma.

Lino hanya mengedikan bahunya."Kalo gue rindu saat kita bolos bareng,tidur dikelas bareng dan dihukum bareng."Ujar Zayn.

"Gue juga rindu yang bagian itu,kesanya kita bad banget yah."Ujar Gamma sembari terkekeh.

"Kalo gue rindu pas kita jalanin misi bareng,cara Keana bela diri itu pandai banget dan cara dia mengobati kita pas kita terluka itu yang bikin gue rindu,dia pandai banget ngeracik obat tradisional."Ujar Timothy.

"Iya kan dulu lo yang paling sering terluka."Ujar Gamma.

Timothy hanya tersenyum."Gue ketoilet dulu yaa,kebelet nih."Ujar Timothy lalu dia langsung beranjak untuk kekamar mandi.

Selesai Timothy dari kamar mandi niatnya dia ingin kembali lagi kesahabatnya tapi dia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

"Itu kan......"Ujar Timothy sembari menunjuk apa yang dia lihat.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang