Hafsya Melati biasa di panggil Aca, yang selalu bersama dengan Bagas Raditya. Aca dan Bagas sudah sejak lama mengenal satu sama lain. Sejak ketika keduanya masih sama-sama duduk di bangku sekolah dasar.
Saat ini Aca dan Bagas sedang berada dalam perjalanan menuju ke sekolah. Mereka berdua bersekolah di tempat yang sama, bahkan satu kelas dan duduk bersampingan. Sejak lama Aca dan Bagas bersama, namun diantara kedua nya tidak ada yang pernah mengatakan kata "bosan".
Saat sudah sampai sekolah Aca berjalan dengan gaya santuy nya "eh gas, gas ada cewe cakep tuh, godain sonoh" ucap Aca yang tangan nya menunjuk kepada sosok perempuan dengan gaya nya yang sok kecantikan lebih tepatnya.
Bagas menoyol kepala Aca "gas gas gas, Lo kira gua gas elpiji?"
"Santuy lah" balas Aca seraya meninggalkan Bagas dengan berlari.
"Woyyy Aca marica heheyyy, tungguin gua kampret" teriak Bagas.
Hal yang selalu membuat para fans Bagas pada nyinyir ketika Aca berdekatan dengan Bagas. Aca memang hanya gadis biasa yang memiliki paras manis dan imut. Tidak seperti kebanyakan perempuan yang cantik-cantik lainnya.
Sesampainya Bagas di kelas dia langsung mendudukan dirinya di atas bangku bertepatan di sebelah Aca "kampret Lo" umpatnya kepada Aca.
"Kenapa sih Aga? Gak bisa apa sama gua lembut?" Balas Aca dengan nada sewot.
Bagas melirik ke arah Aca "gak cocok ah kalo Lo di lembutin" ucap Bagas mencubit pipi Aca.
"Trus cocok nya apa?" Tanya Bagas dengan menaikturunkan kedua alisnya.
"Lo mah gak cocok sama gue" balas Aca dengan menabok pelan pipi kanan Bagas.
"Yakin Lo gak jatuh cinta dengan pesona gue yang tampannya gak ada kadaluarsanya" ucap Bagas dengan gaya nya yang sangat tengil.
"Ogah banget gua cinta sama Lo" balas Aca.
Percakapan mereka terhenti ketika bel sudah berdering. Para siswa di kelas 12 IPS 1 sudah hampir hadir semua. Tidak dengan Damar, salah satu teman dekat Aca dan Bagas.
Guru pun sudah hadir "Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Lisa sebagai guru sejarah.
"Pagi Bu" balas siswa dengan serentak.
Kelas kami pun mengikuti pelajaran sesuai jam yang sudah ditentukan oleh dewan guru beserta jajarannya yang berada di sekolah.
Sebenarnya Aca masuk pada jurusan IPA namun dia memilih untuk pindah jurusan, karena dia tidak betah jika tidak berada didekat Bagas.
Dahulu ketika SMP pernah terjadi ketika Bagas dan Aca tidak dipertemukan pada satu kelas. Bagas pun meminta pihak guru untuk memindahkan ke kelas yang sama pada Aca. Awalnya tidak disetujui oleh para guru, namun dengan bujuk rayunya Bagas para guru pun luluh akhirnya Bagas dan Aca dipertemukan pada satu kelas kembali.
🍁🍁🍁
Saat ini Aca sedang berada di lapangan basket, kegiatan Aca menemani Bagas latihan basket. Ada Damar juga yang duduk di samping Aca dengan cemilan di tangannya.
"Lo tadi bolos ya dam?" Tanya Aca kepada Damar.
"Abisan gua kesiangan ca"
"Kebiasaan pacaran Mulu si Lo" balas Aca menabok pipi Damar.
Saat Bagas sedang latihan Chika menghampiri Bagas dan memberikan sebotol minuman "nih minum dulu pasti lelah" ucap Chika menyodorkan sebotol minuman dingin.
Bagas melirik ke arah botol tersebut "thanks Chik" balas Bagas.
Sedangkan Aca yang melihat di pinggir lapangan "aciyeeee ciyeeee pepet teruss coy" teriak Aca.
"Brisik lo Aca marica heheyyy" teriak Bagas yang melempar bola basket ke arah Aca namun mampu Aca hindari bola basket tersebut sehingga terkena Damar yang tidak memiliki salah apa-apa.
Selepas menemani Bagas di lapangan ke dua nya pun bergegas pulang. Kebetulan rumah mereka memang dekat dan mereka adalah tetangga dari sejak mereka lahir. Mungkin sejak dalam kandungan mereka sudah bersahabat dengan menggunakan telepati.
Bagas adalah sosok yang sangat menghargai wanita, apalagi kepada Aca. Bagas sangat menyayangi Aca sedari mereka masih kecil.
Sedangkan Aca adalah sosok yang manis dan manja sebenarnya, dia pun sangat bar-bar jika dekat dengan orang yang sangat ia kenal seperti Bagas. Di depan Bagas, Aca selalu menampilkan sifat aslinya bahkan kebar-barannya.
Walaupun dengan demikian Bagas selalu menerima Aca apa adanya. Aca pun menerima Bagas begitu sebaliknya. Mereka sama-sama saling melengkapi dan saling menyayangi.
Di dalam diri mereka sahabat adalah segalanya. Hal yang menurut mereka berdua sangat spesial maka harus diberitahu pertama kali kepada sosok sahabat nya.
Saat ini mereka sedang berada di balkon rumah Bagas "Lo udah jadian sama Chika?" Tanya Aca.
Bagas meletakkan cangkir kopi "Pengennya si gitu, cuma dia agresif banget woii" balas Bagas.
"Lah emang type cewek Lo begimana gas?" Tanya Aca lagi.
"Udah berapa kali si ca gua bilang, jangan panggil gua gas gas gas dong" balas Bagas mencubit pipi Aca dengan keras.
Aca pun mendengus dengan kesal dan mengelus pipinya yang baru dicubit "sakit ogeb. Okey. Emng type cewek aga kayak gimana?" Ucap Aca bertanya lagi dengan nada yang dilembut-lembutkan.
"Geli gua denger suara Lo yang sok manis" balas Bagas.
"Ah serba salah gue!!!" Kesal Aca yang meninggalkan Bagas di balkon.
"Ngambek dahhh" teriak Bagas yang entah didengar atau tidak oleh Aca.
Aca sedang mengotak-atik ponselnya, entah ada apa di dalam ponselnya itu. Sesekali Bagas melirik ponsel milik Aca.
"Aga, liat dehh si Yuda follow Ig gua masa" ucap Aca girang sambil menunjukan ponsel ke arah Bagas.
Bagas pun melihat dengan saksama "Yuda temen SMP kita?" Tanya Bagas meyakinkan.
"Iya iya bener, ganteng ya dia gak berubah" balas Aca yang masih menatap ke arah ponselnya.
Bagas pun mengembalikan ponsel Aca"B aja" balas Bagas seraya meninggalkan Bagas.
"Yeee dasar gas elpiji kampret" umpat Aca berteriak.
Aca dan Aga dua orang yang selalu ada saja tingkahnya. Drama-drama ala mereka yang membuat Damar sebagai teman terdekatnya pusing berada di dekat antara Bagas dan Aca.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...