Keesokan harinya Aca sudah berangkat ke kampus, tadi pagi ia bilang ke bunda kalau dirinya akan pergi ke kampus dengan kendaraan nya sendiri.
Bagas yang sudah berangkat pagi-pagi ke kantor pun tak mengetahui Aca yang sudah berangkat menuju kampus. Niatnya Bagas akan mengantar Aca ke kampus tapi tak jadi karena bunda menelpon Bagas, mengatakan bahwa Aca telah berangkat ke kampus sendiri.
Aca yang sedang berada di perpustakaan yang fokus pada deretan buku-buku nya. Kemudian terlihat lah sosok Aldi yang ingin menghampiri Aca yang sedang fokus pada kegiatannya.
"Hai Aca" sapa Aldi kemudian dirinya duduk di sebrang kursi milik Aca.
Aca menganggukan kepalanya sebagai tanda jawaban. "Oiya belum di follow balik Ig aku nih. Kalau boleh aku minta nomer ponsel kamu deh. Buat ngasih kabar ke kamu kalau ada kumpulan anak beasiswa" ujar nya seraya memberikan ponsel miliknya.
Aca menerima ponsel itu dan mengetikkan pada layar pipih itu. Lalu ia berikan ponsel kepada sang pemilik.
"Nanti kalau sempat balas pesan aku ya"
"Gak janji ya kak. Aca sibuk" balas Aca yang masih menundukkan kepala nya karena ia masih dalam kegiatan membaca.
"Iya paham kok, aku juga sibuk belajar"
Aca melirik sekilas kearah orang itu "siapa juga yang nanya" batin Aca.
Kegiatan mereka tak luput dari penglihatan seseorang yang sedang mengintip Aca dan Aldi. Tak lupa gadis itu mengambil jepretan foto dari Aca dan Aldi. Gadis itu adalah Bela, setelah dapat hasil jepretan nya. Bela mengirimkan pada Bagas.
Bagas yang baru saja selesai meeting bersama beberapa rekan bisnisnya mendengar ponselnya berdering tanda ada pesan masuk.
0813 *** *** : Send a picture
"Nomer siapa?" Batin Bagas, kemudian ia membuka pesan itu. Ia mendapati foto Aca dengan bersama katingnya di perpustakaan.
0813 *** ***: ini kah kelakuan calon istri mu di belakang kamu?
"Siapa sih ni" batin Bagas.
Bagas sudah naik darah dibuatnya. Pesan yang tak diketahui dari siapa berhasil membuat dirinya terbakar api cemburu. Bisa-bisa nya Aca yang notabene nya calon istri Bagas main di belakang Bagas dengan lelaki yang menyukainya.
Aca yang baru menyelesaikan mata kuliahnya langsung bergegas pulang ke rumah. Ia teringat pesan mamanya, selepas pulang kuliah langsung kembali kerumah. Teringat dirinya yang sebentar lagi akan menikah, jadi mama selalu mewanti-wanti kegiatan sang putri.
Tiba di rumah Aca langsung memasuki kamarnya dan membersihkan dirinya lalu melanjutkan tugas yang sempat tertunda.
Ting
Aga💩: dimana Lo?
Aca membuka pesan yang masuk ke ponselnya. Bagas yang mengirim nya pesan, Aca memang sudah tak merasa terlalu kesal dengan Bagas. Namun, masih ada rasa kesal walau sedikit.
Aca👸: kenapa?
Aga💩: JAWAB!!!
Aca👸: di rumah.
Aga💩: gua ke rumah lo!
Aca tak membalas pesan dari Bagas ia langsung mematikan ponselnya. Ia yang tadinya sudah merasa tak terlalu kesal dengan Bagas. Tetapi, dibuat kesal olehnya kembali malah level kekesalannya bertambah.
Tidak lama kemudian mama mengetuk kamar Aca dan berteriak bahwa di tunggu Bagas di ruang tamu. Biasanya Bagas memang selalu nyelonong masuk ke kamar Aca. Namun, saat status mereka menjadi calon pengantin maka dilarang keras oleh bunda serta mama. Tapi terkadang Aca suka nyelonong masuk ke kamar Bagas, yang berujung dapat Omelan bunda dan mama.
Aca melangkah menuju ruang tamu dan saat sampai ia duduk di sebrang Aga.
"Gua butuh penjelasan sama foto ini!" Ujar Bagas seraya menyerahkan ponsel milik Aga kepada Aca.
Aca menerima ponsel itu dan dilihat nya gambar tersebut, ternyata foto dirinya dengan Aldi "dari mana nih foto?"
"Ngapain Lo sama dia? Selingkuh di belakang gua?" Tanya Bagas.
"Maksud Lo apaan? Lo nuduh gua selingkuh? Lo mikir dong kalau ngomong!!! Gua gak serendah itu ya!!" Balas Aca yang sudah emosi.
"Jelasin ke gua kalau emang Lo gak selingkuh sama dia!!!" Pinta Bagas.
"Gua tadi di perpustakaan lagi baca terus dia Dateng tanpa di undang" jelas Aca singkat.
"Kalau gak percaya TERSERAH!! Gua sebagai calon istri Lo cuma meluruskan tapi kalau Lo lebih percaya sama foto dari orang gak di kenal gua GAK PERDULI!!!" Ucap Aca seraya berdiri dan meninggalkan Bagas.
Bagas mengusap wajahnya dengan gusar, apa yang dikatakan Aca benar dia lebih mempercayai foto dari orang yang dikenal dibanding penjelasan dari Aca.
Bagas segera pulang ke apartemen untuk sementara menghindari Aca. Ia tak mau membuat Aca sedih dengan kelakuan nya yang tak karuan.
Aca yang sudah berada di dalam kamar menangis sejadi-jadinya dengan di temani oleh Ara.
"Kalau kayak gini mending gua gak nikah sama dia tau gak sih" ujar Aca.
Ara mengelus punggung Aca "sabar kak namanya juga ujian. Kakak pasti bisa lewatin berdua sama kak Aga"
"Tapi gua udah bener-bener stress, masalah yang satu aja gua belum tau ditambah masalah yang satu yang gua gak tau Dateng nya dari mana" ucap Aca seraya terisak.
Ara memeluk sang kakak serta menenangkan sang kakak "gak sanggup gua dek" ucap sang kakak.
"Sabar ya kak. Ara yakin kakak pasti bisa" ujar sang adik melepaskan pelukan yang ia berikan untuk sang kakak.
"Udah ya jangan nangis, kakak harus semangat" ucap Ara seraya menyeka air mata sang kakak. Aca tersenyum melihat yang dilakukan oleh adiknya yang sangat perhatian kepada Aca.
Bagas yang sedang berada di apartemen sedang dikunjungi oleh sang bunda. Bunda yang mengetahui anaknya yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.
"Kenapa?"
"Bun. Kalau mau nikah emang selalu ujiannya berat ya Bun?" Tanya Bagas.
"Heheh. Iya bener banget kamu sayang. Itu adalah ujian sebelum menikah. Jadi kamu harus sabar, harus kuat menghadapi ujian itu. Kamu harus ngertiin pasangan kamu juga. jangan egois, ketika kalian ada kesalahpahaman segera diselesaikan dengan baik-baik dan jangan sesekali meninggalkan masalah itu lalu berakhir berlarut-larut. Selesaikan masalah kalian sesegera mungkin, dibicarakan baik-baik pasti akan lebih mudah terselesaikan" wejangan yang Bagas dapat kan dari sang bunda.
Bagas menyenderkan kepala nya di bahu sang bunda. Bunda mengelus kepala sang anaknya dan mengecup kening Bagas dengan sayang.
"Anak bunda yang dulu masih kecil udah mau jadi suami. Harus dewasa ya nak" ucap bunda lagi seraya mencium kening Bagas berkali-kali.
Sampai larut malam yang dihabiskan oleh Bagas dan sang bunda. Bagas yang banyak belajar dari sang bunda bagaimana nantinya menjadi suami yang baik untuk istrinya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...