Seminggu setelah pernikahan Aga dan Aca. Keduanya kembali pada rutinitas mereka, Aca kuliah dan mengurus rumah tangganya. Aga ke kantor dan kuliah. Mereka sepakat tinggal di apartemen milik Aga, bukan milik Aga tetapi milik mereka berdua.
Saat ini adalah hari Minggu jadi Aca bisa bersantai sejenak sedangkan Aga masih terlelap setelah shalat subuh tadi. Aca yang menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang seraya membaca buku tentang masakan.
Setelah pernikahan kemarin banyak teman kampus yang mengatakan Aca sangat cantik setelah mengenakan hijabnya, hal itu membuat Aca semakin percaya diri dengan penampilannya sekarang. Ditambah saat ini Aca sudah bersuami jadilah ia harus menjaga hak yang dimiliki oleh suaminya.
"Mas bangun dong udah siang tau" ucap Aca menggoyangkan tubuh suaminya.
"Hmm"
"Beli bubur yuk mas. Pengen bubur nihh"
"Kamu ngidam?" Tanya Aga seraya bangkit dari tidurnya.
Aca mencubit lengan suaminya "ngawur dehh" pekik Aca.
"Hahah kirain sayang" goda Bagas.
"Udah Sanah mandi abis itu beli bubur, kayak nya enak makan bubur ayam mas" ujar Aca.
"Sun dulu"
Cup
Aca mencium pipi kanan Bagas, kemudian dirinya beranjak dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
🍁🍁🍁
Keesokan harinya seperti hari-hari sebelumnya, setelah Aca menikah pagi hari setelah shalat subuh dirinya berkutat di dapur menyiapkan sarapan dan bekal untuk suaminya. Ia juga melakukan rutinitas mencuci pakaian yang di sambi memasak.
Sedangkan Bagas melanjutkan tidur dan kembali ke alam mimpi. Tapi terkadang Aga juga membantu Aca untuk menjemur pakaian.
"Mas... Bangun dong udah siang nih.... Nanti kita kesiangan ini!!" Ujar Aca seraya menarik selimut yang dikenakan oleh Aga.
Ditariknya lagi selimut itu sampai menutup tubuh Aga "Mas.. udah siang nih cepetan bangun!!! Mau Aca tinggal emang??" Ujar Aca lagi dengan suara yang melengking.
"Eungh"
"Mas ayo dong bangun, mandi abis itu sarapan!!!! Mas ayo dong!!!" Ucap Aca yang menarik selimutnya.
Aca menarik tangan Bagas supaya suaminya lekas bangun "Ayo mandi cepetan!!!!"
"Iya sayang ih berisik banget pagi-pagi" ucap Aga seraya bangkit dan menuju kamar mandi.
"Lagian kamu susah banget bangunnya. Main PS aja terus sampe pagi, biar gak usah sekalian ke kantor sama ngampus!!" Omel Aca seraya merapihkan tempat tidur yang sudah ditinggalkan oleh Bagas.
Setelah sarapan dan siap untuk berangkat ke kampus keduanya pun segera melaju ke kampus. Walaupun sudah menikah tetap tak menghilangkan kebiasaan mereka. Mereka lebih suka berpergian menggunakan sepeda motor. Kalau dengan mobil jika sangat diinginkan atau diperlukan saja.
Aca turun dari motor dan mencium punggung tangan suaminya. Aga mengantar Aca sampai fakultas kedokteran setelah mengantar ia kembali ke fakultas nya.
Aca berjalan menyusuri koridor kampus dan menuju ke kelas yang sudah pasti akan ada Winda yang datang lebih awal.
"Hai win"
"Hmm, ca tadi ada anak beasiswa ngasih pesan buat lo kalau nanti ada perkumpulan" jelas Winda.
"Oke deh sip, makasih infonya"
"Yups sama-sama. Gimana pagi mu ibu rumah tangga baru?" Jawab Winda seraya meledek Aca.
"Haduhhh si Aga tuh ya bener-bener gak berubah. Kalau udah tidur susah bangunnya sampe mau tobat tau gak sih gue" balas Aca.
Winda yang mendengar cerita sahabatnya hanya geleng-geleng kepala "kapan berubah nya coba tuh bocah" dumel Aca lagi.
"Nanti kalau udah punya anak berubah ca" balas Winda.
"Ngawur ah. Kuliah dulu deh" balas Aca.
"Berarti Lo nunda punya momongan?"
"Enggak nunda sebenernya sih. Kalau dikasih sekarang juga gpp tapi lebih baik nanti gitu kalau gua udah lulus biar anak gua gak terabaikan sama gua yang sibuk kuliah sama ngurus suami" jelas Aca yang mendapat anggukan dari Winda.
🍁🍁🍁
Seusai kuliah Aca langsung memberi kabar kepada suaminya bahwa dirinya akan mengikuti perkumpulan sebentar. Setelah mendapat izin Aca pun bergegas ke ruang perkumpulan. Bagas yang memutuskan langsung ke kantor untuk mencari nafkah. Biasanya jika Aca tak ada kegiatan lagi setelah kuliah nya ia akan diantar pulang dengan Bagas. Namun, hari ini ia akan pulang menggunakan ojek online, itu pun setelah mendapat persetujuan suaminya juga.
Perkumpulan telah selesai, Aca merapihkan alat tulisnya untuk ia masukan ke dalam tas.
"Hai Aca, lama banget gak ketemu ya. Sampai kamu berubah kayak gini, aku kira tadi anak baru loh"
"Oh hai kak" balas Aca.
"Kemarin aku sempet chatt kamu tapi gak pernah dibales. Segitu sibuknya kamu ya ca?" Tanya kak Aldi. Iya orang itu adalah kating nya yang menghilang selama 2 Minggu lebih mungkin. Aldi pun tak menghadiri pernikahan Aca padahal sudah diundang.
"Iya kak"
"Eh ca" sapa kak Ody yang akan keluar ruangan.
"Hai kak. Mau balik?" Tanya Aca ramah.
"Iya nih. Oiya maaf banget nih ca titipin kamu gak sampai ke tangan Aldi soalnya dia kan abis ada kegiatan pertukaran pelajar gitu di luar negeri" balas kak Ody.
Pantas saja ia tak hadir dalam pernikahan Aca, itu sebabnya. Itu juga membuat Aldi tak terlihat selama beberapa Minggu ini.
Aca mengangguk seperti jawaban tak apa "emang kamu nitipin apa?"
"Nitipin undangan" balas kak Ody "gua duluan gais" sambung kak Ody lagi seraya meninggalkan Aca dan Aldi.
"Undangan apa ca?" Tanya Aldi.
Belum sempat menjawab pertanyaan dari Aldi, dering ponsel Aca berbunyi. Aca langsung mengusap layar ponselnya.
"Halo mas?"
"Kamu udah selesai?" Tanya seorang dibalik ponselnya
"Udah nih mas"
"Langsung pulang ya sayang" ujar Bagas.
"Iya mas. Nih aku pulang"
"Hati-hati istri ku"
"Pasti mas"
"Nanti kalau sudah sampai rumah kabarin aku ya sayang"
"Siap bos, aku tutup yah"
"Iya sayang"
"Kak Aca pulang dulu ya. Assalamualaikum" ucap Aca seraya meninggalkan Aldi yang diam mematung.
"Siapa yang menelpon Aca? Kenapa Aca langsung pulang tanpa memperdulikan nya" Batin Aldi
Sesampainya di apartemen Aca langsung disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk. Mengangkat jemuran, menyetrika baju, bersih-bersih apartemen, dan memasak. Terakhir menunggu suami pulang.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...