Malam ini Aca dan Aga sedang mengerjakan tugas bersama. Aca mengerjakan tugas kuliahnya dan Bagas menyelesaikan kerjaan kantor yang belum selesai.
"Mas mau kopi?" Tawar Aca, seraya menatap Aga.
Bagas mengangguk dan kemudian Aca berdiri dari sofa yang ia duduki untuk menuju ke dapur membuatkan secangkir kopi untuk sang suami.
Aca menaruh secangkir kopi di atas meja "Nih mas"
"Terimakasih sayang" ucap Aga seraya menutup laptopnya dan meneguk kopi yang dibuatkan oleh Aca.
"Tadi gimana kuliahnya?"
"Alhamdulillah lancar mas. Tadi juga pas kumpulan ada kak Aldi"
"Dia ketemu kamu?"
Aca mengangguk "dia bilang apa sama kamu?" Tanya Aga.
"Bilang kalau Aca berubah saking udah lama gak ketemu kata dia gitu sih" jelas Aca.
"Ohh" balas Aga dengan perubahan wajahnya. Aca mendekat ke arah Aga dan memeluk nya dari samping, mengalungkan tangannya pada tubuh Aga.
"Kenapa hm? Mas suami aku cemburu ya" goda Aca.
"Gak"
"Bohong"
"Siapa yang gak cemburu coba ada cowok yang suka sama istrinya huh" balas Aga seraya melepaskan tangan Aca yang melingkar pada perutnya lalu meninggalkan Aca masuk ke dalam kamar.
"Mas.... Ih kok kamu nyebelin sihhh" pekik Aca seraya berdiri dan berjalan menuju ke kamar dengan menghentakkan kakinya.
Aga sudah merebahkan dirinya di atas kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Aca merangkak naik ke atas tempat tidur dan membuka selimut yang dikenakan Aga.
"Mas udah dong jangan ngambek" ucap Aca.
Kemudian Aca ikut membaringkan tubuh nya di samping Aga, lalu memeluk sang suami yang memunggunginya.
"Mas, aku mau curhat nih. Kan kamu sahabat aku dari dulu jadi kamu sebagai sahabat harus dengerin aku" ucap Aca yang masih melingkari tangannya pada tubuh Bagas.
"Tau gak sih. Masa suami aku cemburu sama kakak tingkat di kampus ku. Padahal mah aku cinta nya cuma sama mas suami aku aja. Dari dulu aku juga cinta nya sama mas suami" jelas Aca seraya membujuk dengan lembut.
Aga membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke Aca "jadi kamu juga diam-diam suka sama aku?"
Aca mengangguk "iya, tapi gak tau sih dari kapan. Soalnya kalau liat kamu sama cewek lain bawaannya panas, kayak ada yang kebakaran" jelas Aca.
"Uluhhh sayang sini peluk sama mas" ucap Bagas yang langsung merengkuh tubuh sang istri masuk dalam dekapannya, sampai mereka berdua terlelap tidur.
🍁🍁🍁
Seusai mata kuliah Aca dan Winda langsung menuju kantin, untuk melangsungkan makan siang nya. Sedangkan Bagas hari ini tak ada mata kuliah jadi ia dari pagi sudah berada di kantor setelah mengantar Aca.
"Gimana ca?"
"Apanya gimana?"
"Pernikahan Lo"
"Baik kok Alhamdulillah"
"Bukan itu"
"Terus??" Tanya Aca seraya mengangkat kedua alisnya.
"Eummm...."
"Hai Aca" sapa seseorang yang memotong percakapan nya dengan Winda.
"Hai" balas Aca.
"Boleh gabung?"
"Boleh banget kak" balas Winda dengan semangat.
Aldi yang baru datang memberi tatapan kepada Aca yang seperti ingin memangsa. Aca yang ditatap seperti itu merasa risih. Aldi duduk di samping Winda yang posisinya berhadapan dengan Aca.
"Aca kok tumben sih kamu gak naik motor lagi? Biasanya selalu bawa motor. Eumm kalau gitu pulang nya aku antar mau?"
"Eum iya lah kak dia gak bawa motor kan udah dianter sama dijemput" balas Winda.
"Oh gitu... Sama siapa ca? Abang? Ayah? Atau supir?"
Aca masih bungkam, merasa tak nyaman ditatap oleh kakak tingkatnya ini. Ia memberi kode kepada Winda tetapi Winda tak kunjung peka.
"Sama suaminya dong kak" ucap Winda. Aca pun menghela nafas lega, Aca membungkam suaranya sampai suara Winda yang mewakilkannya.
"Hahaha bercanda kamu win, masa Aca udah punya suami. Gak bener kan ca?" Ujar kak Aldi.
Aca mengangguk "bener kak, aku udah nikah dan Alhamdulillah udah punya suami" ucap Aca seraya menunjukkan jari kanan tangannya yang tersemat cincin pernikahan nya dengan Bagas.
Kak Aldi terdiam sesaat, ia tak bersuara "aku undang kakak di acara pernikahan aku. Cuma waktu itu kakak lagi ada kegiatan di luar, jadi undangannya gak sampai ke tangan kakak" jelas Aca.
"Aku juga udah follback Ig kakak kok" sambung Aca lagi.
Aldi langsung membuka ponselnya dan menjelajahi Instagram nya itu. Mencari kebenaran akan yang diungkapkan oleh Aca.
"Jadi beneran?" Tanya Aldi.
"Iya beneran kak" balas Aca.
"Maaf aku gak tau. Semoga kalian bahagia"
"Terimakasih kak. Kalau gitu aku duluan ya. Mas aga udah jemput kayaknya" ucap Aca meninggalkan Winda dan Aldi di kantin.
🍁🍁🍁
Saat Aca dan Aga sudah berada di apartemen keduanya sedang duduk santai. Sampai akhirnya Aga berdiri dan menuju ke kamar mandi.
Seketika ponsel dari Aga berdering menandakan ada pesan masuk.
Bela: Bagas kamu dimana?
Bela: maaf aku tadi gak bisa ke kantor.
Bela: aku kangen kamu"Bela?" Ucap Aca lirih.
Aca segera meletakkan ponsel suaminya dan bergegas menuju kamar nya untuk terlelap. Ia akan pikirkan ini nanti.
Aga melihat ke arah ruang tengah sudah tak mendapati istrinya. Ia meraih ponselnya dan melihat ada pesan masuk. Rupanya pesan dari Bela. Bela menyatakan mengidap sakit keras kepada Aga, sehingga Bela meminta Aga untuk menemaninya sebelum waktunya ia akan pergi meninggalkan dunia. Siapa yang tidak merasa kasian jika ada seorang yang meminta seperti itu pada masa-masa akhir hidupnya. Aga manusia yang punya perasaan yang kuat terhadap sesama manusia.
"Sayang, kamu udah tidur?" Ucap Aga, istrinya tertidur memunggungi nya. Tak ada jawaban dari Aca.
"Sayang"
"Sayang munggungin suami dosa loh"
Aca yang mendengar itu langsung membalikkan tubuhnya agar menghadap suaminya tetapi masih dengan memejamkan matanya.
"Eh belum tidur"
Bagas melihat wajah istrinya yang masih terpejam, kemudian ia merengkuh istrinya masuk ke dalam dekapannya. Aca yang mendapat kan itu hanya terdiam seolah-olah sudah tertidur. Dalam hatinya bertanya-tanya, ada hubungan apakah suaminya dengan Bela?
"Selamat malam my wife" ucap Bagas seraya mengecup kening istrinya lama.
"Malam juga mas" balas Aca dalam hati.
Ia ingin menangis malam ini juga mendapati pesan singkat di ponsel suaminya. Pesan yang dikirim oleh Bela, mantan perjodohan nya dulu. Pesan yang berisi tentang ungkapan kata rindu. Hati istri mana yang tak sakit bila mendapati itu di ponsel suaminya. Ada yang disembunyikan oleh suaminya. Aca menangis dalam diam, ia tak tau harus melakukan hal apa. Dirinya benar-benar dibuat sedih malam ini, dibuat bingung dan bertanya-tanya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...