Saat ini Aca sedang berada di ruang keluarga yang sudah ada papa dan mama nya disana.
"Gimana keputusan kamu nak?" Tanya papa lembut yang seraya menutup korannya
"Pa,, Aca gak mau ah kuliah di luar negeri" balas Aca dengan wajah nya yang sedih.
Mama yang langsung duduk di samping Aca mengelus punggung Aca dengan lembut "Kenapa emang nya sayang?" Tanya mama.
"Ya Aca gak minat ma" balas Aca.
"Ini masa depan kamu loh ca" ucap papa lagi menatapku.
Aca pun meninggalkan mama dan papa nya itu dan masuk ke dalam kamar. Kalau sampai benar-benar terjadi Aca kuliah di luar negeri. Apa jadinya hidup tanpa berada di samping Aga.
Bagas yang merasa dirinya kesepian ketika sedang weekend seperti ini pun bergegas menuju rumah Aca.
Bagas masuk dengan sopan ke dalam rumah Aca "Ma, Aca mana?" Tanya Bagas.
"Di kamar" Ucap mama Aca.
"Aga ke kamar Aca ya ma" pamit Bagas.
"Iya nak" balas mama, dan Bagas bergegas menuju kamar Aca.
"Udah lah pa, gak usah dipaksa. Suka-suka dia mau apa kasian Aca. Dia kan juga punya pilihan sendiri buat masa depannya" ucap mama.
"Tapi aku ingin yang terbaik untuk Aca" balas papa.
Bagas yang sudah berada di dalam kamar Aca merebahkan diri di atas sofa kamar Aca. Bagas sedang menjelajahi ponsel milik Aca, karena orang nya sedang berada di atas kasur dengan gaya tengkurep bahkan Aca tak menyadari kehadiran Bagas.
Saat Aca bangun dari tempat tidurnya "ehhh kutu onye kok lo disini sih" teriak Aca seraya melemparkan bantal ke arah Bagas. Tidak ada balasan dari Bagas.
Bagas berdiri menuju arah Aca "Sejak kapan DM-an sama Yuda?" Tanya Bagas menyodorkan ponsel milik Aca ke hadapan muka Aca.
"Kenapa emng?" Tanya Aca.
Bagas duduk di samping Aca "gpp sih" balas nya menyodorkan ponsel kepada Aca dan diterima oleh sang empunya. Padahal hati Bagas terasa panas melihat pesan antara Aca dan Yuda.
"Jalan-jalan yuk! Kemana kek" ajak Aca dengan rengekannya.
"Kuy kemana nih?" Tanya Bagas dengan semangat 45.
"Nonton deh yuk" ajak Aca yang di setujui langsung oleh Bagas.
Aca pun bergegas bersiap diri, karena Bagas sudah rapih dengan penampilan weekend nya.
Setelah bersiap Bagas dan Aca pamit kepada kedua orang tua Aca. Mereka pun menuju tempat yang telah disepakati oleh keduanya.
🍁🍁🍁
Saat ini keduanya berada di tempat angkringan biasa tempat mereka makan jika keluar rumah atau sedang ingin nongkorng di angkringan.
"Kalau Yuda ngajakin gua pacaran gpp kan ga? Tanya Aca yang seraya menyantap makanan nya.
Bagas langsung menoleh ke arah Aca dengan wajah terkejutnya "tergantung" balas Bagas singkat.
"Tergantung gimana onye?" Tanya Aca.
"Iya tergantung kondisi dan situasi kalau keadaan mendesak dan Lo jomblo terus, ya gua ijinin Lo sama Yuda" ucap Bagas.
"Idih ngapa gua perlu ijin Lo" balas Aca.
Aca yang masih menyantap makanan nya menoleh ke arah Aga "gimana sama Chika?" Tanya Aca.
"Kayaknya gua mundur deh. Dia terlalu agresif, gak sesuai sama gua" balas Bagas.
"Ihh Chika itu kan type Lo banget Aga. Cantik, feminim parah, gaya nya menye-menye gitu" balas Aca dengan merapihkan penampilannya supaya bisa terlihat seperti Chika.
"Gak minat!!!"
"Kalau gak minat gak usah kasih harapan lah onye!!!" Kesal Aca.
"Iya santuy besok gua tinggalin"
"Dasar onye, semudah itukah?" Balas Aca yang dengan selalu menabok pipi Bagas.
Bagas menoleh lagi ke arah Aca dan menatap Aca "terus gua harus gimana ca?" Tanya Bagas.
"Ya Lo bilang baik-baik lah. Bagaimana pun dia perempuan hati dia tuh lembut, kayak gua" jelas Aca kepada Bagas yang di anggukan oleh Bagas.
"Sejak kapan lo punya hati yang lembut?" Ucap Bagas dengan andalan mengejeknya.
Pukkk
Bagas mendapat pukulan di tangannya oleh Aca dan sang empu hanya dapat mengelus lengan nya yang telah dipukul oleh Aca.
"Awwww KDRT lo!!!" Ucap Bagas.
Aca berdiri dan meninggalkan Bagas lalu ia menoleh ke arah Bagas "sejak kapan gua berumah tangga sama Lo??" Balas Aca dengan sinis.
Ucapan Aca membuat Bagas tersenyum yang menandakan sebuah arti dalam senyumannya.
Setelah keduanya selesai makan malam di angkringan mereka berdua pun pulang. Saat ini Aca dan Bagas berada di depan gerbang rumah Aca.
Bagas yang menatap Aca dengan tatapan elang nya "udah sonoh masuk istirahat" ucap Bagas mengelus puncak kelpala Aca.
Aca yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mengangguk dan melangkahkan kaki masuk ke dalam pelataran rumahnya. Bagas pun bergegas pergi untuk ke sebrang yaitu rumah Bagas yang berada di tepat depan rumah Aca.
Bagas menoleh ke arah rumah Aca "Good night ca" gumam nya seraya tersenyum.
Aca yang sudah memasuki kamarnya lalu membuka ponsel dan membuka pesan WhatsApp yang masuk.
0813 xxxx xxxx : Aca ini Yuda save ya
Saat membaca pesan tersebut Aca langsung tersenyum dengan girangnya.
Aca: ok
Aca pun merebahkan diri nya di kasur dan mulai memejamkan matanya. Sedangkan Bagas selalu masih tidur terlalu larut, saat ini Bagas sedang berada di balkon dan menatap ke arah kamar Aca yang nampak sudah gelap dari jendelanya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...