Tak terasa 3 Minggu lagi Ujian Nasional berlangsung. Bagas mulai belajar privat dengan Aca. Aca adalah guru privatnya yang selalu sabar menghadapi tingkah Bagas.
Saat ini kedua nya sedang berada di kantin karena waktu istirahat yang sudah menunjukkan untuk mereka pergi ke kantin. Tidak hanya berdua ada juga Damar yang sedang asyik dengan game online nya.
Aca melahap baksonya ke dalam mulut "nanti gua mau ketemu sama Yuda" ucap Aca seraya mengunyah.
Ditatapnya Aca oleh Bagas dengan tajam "mau kemana??" Tanya Bagas datar.
"Ya kalo jalan berdua berarti mau kencan lah gas" sambung Damar yang main nimbrung.
Plakkk
Bagas memukul pelan kepala Damar "jangan panggil gua gas gas gas lah gua bukan gas elpiji nyet!!!" ucapnya.
"Udah ih apaan si kalian ribut Mulu. Ya intinya mau ketemu ajah. Silaturahmi, bukan mau kencan atau apa. Lagian emang kita udah lama banget gak ketemu kan" jelas Aca kepada keduanya.
Tidak lama kemudian Chika datang menuju ke arah kita bertiga yang sedang menikmati waktu istirahat.
Chika menatap ke arah Aca dan Aca membalas menatap Chika "gua mau ngomong ca sama lo sebentar" ucapnya.
Aca pun berdiri mengikuti langkah Chika yang entah akan membicarakan apa.
Chika mantap Aca penuh arti "gua mau tanya sama Lo nih" ucapnya, Aca menganggukkan tanda persetujuan untuk bertanya.
"Kenapa Bagas kayak ngejauh dari gua sih akhir-akhir ini. Chatt gua gak di bales, gua samperin selalu menghindar" jelas nya dengan wajah sendunya "dia udah punya cewek yaaa caa?" Sambung Chika bertanya.
Aca yang tidak tau harus menjawab apa dari pertanyaan Chika "eum gua gak tau sih kalau Bagas sebenarnya kenapa, dia gak pernah cerita soalnya" ucap ku dusta, padahal saat itu Bagas bilang dia gak terlalu menyukai Chika yang terlalu agresif.
"Ishh Lo kan sahabatnya masa gak tau sih" ucap Chika lagi.
Aca memegang tangan Chika "seriusan gua gak tau menahu soal persoalan cinta Bagas jadi Lo tanya sama dia sendiri yaaa, okay" balas Aca lalu meninggalkan Chika.
Disisi lain Bagas menatap keduanya dengan bingung dan bertanya-tanya. Mata terus menatap Aca yang kembali duduk di hadapan Bagas.
"Palingan Chika ngajak arisan si Aca hahahah" ucap Damar.
Aca tertawa dan menatap ke arah Bagas, mereka saling bertukar pandangan, saling menatap.
"Woilah ngapa sihhh pada tatap-tatapan!!!" Bentak Damar.
Sontak membuat Aca dan Bagas memutus kan kontak matanya itu. Keduanya pun salah tingkah. Kedua nya pun tersenyum dan melanjutkan menyantap makanan nya.
Bel masuk berdering mereka bertiga pun menuju kelas. Bagas langsung menduduki tempat duduknya begitu juga dengan Aca.
Aca menaruh kepala nya di atas meja dengan lipatan tangan nya dan melihat ke arah Bagas "Aga, tadi Chika nanyain Lo tau" lapornya.
Bagas menoleh ke arah Aca "nanyain apaan?" Tanya Bagas.
"Dia bilang kenapa Lo jauhin dia. Kan udah gua bilang. Lo kasih tau dia baik-baik. Gua ga mau ikut campur urusan Lo sama Chika. Pokonya nanti sepulang sekolah lo urusin urusan Lo sama Chika gua gak mau tau!!!" Ocehan Aca yang sudah sangat biasa menurut Bagas.
Bagas mengklepak kepala Aca "bawel!!!" Ucap Bagas.
Aca mencubit perut Bagas "sakit Aga" rengek Aca.
🍁🍁🍁
Ketika bel sudah terdengar Aca pun langsung bergegas keluar kelas dan menuju ke gerbang sekolah. Karena, Aca sudah ada janji dengan Yuda.
Bagas yang melihat Aca sudah kabur pun berteriak "eh Aca mau kemana Lo?" Teriak Bagas.
"Gua udah dijemput" balas Aca berteriak "Lo selesaiin urasan Lo sama Chika. Kalau gak gua bakalan marah sama Lo" sambung Aca lagi masih dengan teriakannya yang melengking.
Aca menuju gerbang sekolah sesekali merapihkan penampilan nya. Aca yang sudah melihat Yuda di luar gerbang sekolah pun menghampirinya dengan rasa yang sungguh terlalu kelewatan.
Aca sudah berada di dekat Yuda "hai ca. Apa kabar?" Ujar Yuda seraya bertanya.
"Heheh baik" balas Aca dengan cengirannya.
"Yaudh naik kuy kita jalan dulu ya ca" ucap Yuda yang dibalas anggukan oleh Aca. Aca naik ke motor Yuda dan motor pun melaju.
Sedangkan Bagas masih berada di lapangan basket dengan ditemani dengan Damar yang duduk di pinggir lapangan.
Bagas yakin Chika akan datang tanpa diminta olehnya. Sehingga Bagas memutuskan untuk bermain basket.
Chika yang mengetahui keberadaan Bagas di lapangan basket pun menghampiri "Bagas... Hmm" ucap Chika yang langsung dapat respon dari Bagas "eum aku mau nanya ke kamu" katanya lagi.
"Iya silahkan Chik" balas Bagas sambil melempar bola basket ke arah Damar.
Chika pun duduk di tengah lapangan dan diikuti oleh Bagas "Bagas marah sama Chika ya? Ko Bagas kayak menghindar gitu sih. Chatt aku kenapa gak di bales?" Tutur Chika dengan raut sedih nya.
Bagas yang tahu soal kemana pembicaraan ini pun mulai membuka suara "sebenarnya gua gak menghindar dari Lo. Maaf Chik kalau gua ada salah sama lo. Ya mungkin kita masih bisa temanan tapi ya hanya sekedar temenan ajh dan soal Lo mau jadi pacar gua, gua minta maaf kalau gua gak bisa" jelas Bagas dengan seksama. Chika pun merespon dengan muka bersedih nya.
Chika pun tersenyum "apa ada cewek lain?" Tanya Chika.
Bagas hanya menggeleng kan kepalanya "yakin ? Kenapa kamu gak bisa jadi pacar aku?" Tanya Chika lagi.
"Gua gak tau Chika. Gua gak bisa!!" Balas Bagas.
Chika pun membuang pandangan ke arah lain "apa kamu ada rasa sama Aca?" Tanya Chika dengan hati-hati.
Bagas tertawa mendengar penuturan dari Chika "ya gak lah Chik. Aca itu sahabat gua dari orok, ya mana mungkin gua ada rasa sama tuh bocah. Udah lah Chik gua minta maaf yaa. Gua yakin Lo bakalan dapet cowok yang lebih baik dari gua" ujar Bagas seraya meninggalkan Chika di lapangan basket.
Intinya Bagas sudah menjalankan perintah dari Aca. kalau tidak, bisa-bisa ibu negara yang satu itu akan mengamuk. Bagas paling tidak bisa menolak permintaan dari Aca. Aga paling nurut apa yang diperintahkan oleh ayah, bunda dan Aca. Maka dari itu kalau Bagas tak bisa dirayu oleh bunda atau ayah nya maka Aca lah yang turun tangan.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Selamanya [E N D]
Teen FictionKisah dua insan yang berlawanan jenis, status hubungan nya adalah sebagai sepasang sahabat. Rasa nyaman yang sudah sewajarnya ku dapatkan dari seorang sahabat selalu terasa dan melekat yang ku dapat dari sosok nya. ~Hafsya Melati Sahabat adalah sega...