48

226 15 4
                                    

"sayang liat dasi aku gak yang warna biru" teriak Aga dari kamar.

Aca menghampiri Aga yang sudah mengacak-acak seluruh penjuru dari isi kamarnya.

"Ya ampun Aga. Lo itu kalau nyari yang bener bisa gak sih, gak usah diacak-acakin gini. Lo pikir gua gak pake tenaga apa rapihinnya" Omelan Aca dengan suaranya yang melengking seraya membuka laci yang berisi dasi dan mencarikan yang dicari oleh suaminya.

Aca masih tidak terima ada perempuan yang mengirim pesan. Apalagi dengan ungkapan rindu. Ditambah lagi suaminya pagi-pagi sudah membuat kegaduhan dalam apartemen nya.

"Nih, lain kali cari yang bener. Udah sana sarapan!"

"Makasih sayang. Jangan marah yaa, maafin aku. Janji gak akan aku ulangi" balas nya dengan cengiran andalannya.

Aca tak membalas ia merapihkan beberapa yang sudah dibuat berantakan oleh suaminya. Kemudian keluar kamar dan menuju tempat mencuci pakaian.

Bagas yang sudah selesai makan pun menghampiri Aca yang sedang sibuk dengan tugas ibu rumah tangganya. Hari ini Aca tak ada mata kuliah, jadi dirinya hanya berdiam diri di apartemen.

"Sayang aku berangkat dulu" ucap Aga, seraya mengulurkan punggung tangannya yang langsung dikecup oleh sang istri.

Cup

Bagas mengecup kening sang istri, kemudian mengelus puncak kepalanya yang tak terhalangi oleh jilbab.

Aga melangkah menuju pintu keluar apartemen dan bergegas ke kantor, hari ini dirinya ada rapat penting dengan klien. Aca berpikir akan mengunjungi kantor suaminya dan memberikan makan siang untuk suaminya.

🍁🍁🍁

Aca sudah rapih dan segera menuju untuk ke kantor suaminya. Ia akan membawakan makan siang untuk sang suami.

"Permisi mba, pak Radit nya ada?"

"Apa sudah membuat janji?" Tanya mba-mba resepsionis.

"Eum saya istri pak Radit"

"Oh Bu Aca ya. Silahkan masuk saja Bu, pak Radit sedang di ruangannya" balas mbanya.

Kemudian Aca langsung bergegas menuju ke ruangan Aga, dengan membawa kotak nasi yang sudah disiapkan untuk sang suami.

Aca sudah berada tepat di depan pintu ruangan suaminya. Ia urungkan untuk masuk karena sepertinya sedang ada orang di dalam ruangannya. Aca mendengar ada suara, tepatnya suara seorang gadis.

"Bagas, kamu tau aku sudah merindukan kamu" ucapnya yang samar-samar terdengar.

"Oh ya?" Terdengar suara Aga.

Ia dekatkan indera pendengarannya. Menyimak apa yang sedang mereka katakan.

"Kamu mikirin apa sih? Diem ajah"

"Aca"

"Kenapa mikirin dia sih kan kamu lagi sama aku Bagas"

"Dia istri ku, aku sangat mencintainya"

"Bisa kah kamu melupakan dia ketika sedang bersama ku"

"Bela!! Aku tegaskan sama kamu. Dia akan tetap selalu menjadi istri ku sampai kapan pun"

"Tapi aku mau, kamu hanya milik aku Bagas!!!"

Sudah tak tahan lagi Aca mendengarkan semuanya. Bagas yang mengaku mencintainya sedang berduaan di ruangannya dengan seorang gadis yang bernama Bela, yang sempat menghalangi hubungan mereka, yang sempat meminta Aca untuk menjauhi Bagas dan menyerahkan Bagas untuk Bela.

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang