Bagian 11

170 15 0
                                    

Malam ini Aga dan Aca sedang melakukan kegiatan rutin belajarnya itu. Aga yang datang ke rumah Aca karena Aca yang meminta.

Aca yang selalu dingin saat bersama Aga membuat diri Aga tidak nyaman dan tidak tenang.

Aca memang mengajarkan Aga, menjelaskan semua materi yang akan diujikan seperti biasa.

Aga yang selalu memerhatikan Aca yang sedang menjelaskan materi. Bahkan Aga sudah mengetahui jelas jika sahabatnya ini menjauhi nya karena Yuda. Tapi buat Bagas selagi itu yang membuat Aca senang Bagas akan terima.

Aga memberikan buku kepada Aca supaya Aca bisa mengoreksi tugas yang dikerjakan Aga sendiri "udah nih!" Ucap Bagas.

Aca menerima buku nya dan mengoreksi pekerjaan Aga tersebut. 3 hari Aca bersikap dingin dunia Aga terasa hancur. Tidak ada lagi keceriaan yang selalu terlihat pada diri Aca. Padahal Aga sudah tidak pernah mengganggu Aca. Aca ingin menjauh darinya pun Aga terima.

"Sekarang kerjain lagi bab 6 nya" ucap Aca seraya menyerahkan buku milik Aga. Aga mengulurkan tangannya untuk mengambil buku tersebut.

Setelah selesai kegiatan rutin mereka. Aga merapihkan buku miliknya dan Aca pun melakukan hal yang sama.

"Makasih ca" ucap Aga seraya mengelus puncak kepala Aca dan pergi pulang ke rumahnya.

Aca menatap punggung Aga yang semakin lama semakin tak nampak. Aca mengusap wajahnya dengan gusar. Sebenarnya ia sudah tidak kuat lagi, dengan sikap nya yang selalu mengabaikan Aga.

Flashback on

Sepulang sekolah tadi siang, Aca dijemput oleh Yuda. Yuda membawanya ke cafe terlebih dahulu. Terlihat lah wajah Yuda yang senang karena sang kekasih mau menuruti permintaannya. Walaupun Yuda harus tidak rela jika Aca harus membantu Aga dalam belajar.

Yuda melihat ke arah Aca "kamu sama Bagas gimana ca?" Tanya Bagas.

"Gak gimana-gimana. Aku udah jaga jarak sama dia sesuai permintaan kamu" balas Aca seraya tersenyum, tapi senyumannya bisa dikatakan terpaksa.

Yuda mengelus mengelus kedua tangan Aca "good girl. Pokoknya aku gak suka kalau kamu harus dekat-dekat lagi sama Bagas. Kamu harus jaga batasan sama dia karena sekarang kamu udah ada aku. Aku akan jaga kamu!!" Jelas Yuda.

"Satu lagi, aku ijinin kamu buat ajarin dia belajar untuk UN. Setelah UN gak ada lagi alasan buat deket-deket sama Bagas! " sambung nya lagi.

"Siapa Lo sih berhak ngatur hidup gua" batin Aca. Aca sebenarnya sudah mulai jengah dengan sikap Yuda. Tetapi, Aca juga tak mau jika Yuda pergi darinya.

Yuda yang selalu mengatur ini-itu kepada Aca. Sikap Aga pun mulai mengikuti alur dari Aca yang selalu mendiamkan Aga.

Aca yang akhir-akhir ini tak pernah mencurahkan semua keluh kesahnya kepada Aga.

Flashback off

Malam ini malam yang sama hampanya dengan malam sebelumnya. Saat Aca belum bersama dengan Yuda dia tak pernah merasa hampa, lain jika dulu ketika SMP saat putus cinta. Mungkin sama hampanya ketika Aga putus cinta saat SMP.

Bahkan Aga merasakan dirinya ini tak lagi berarti dalam hidup. Hidup segan mati pun tak mau, itu yang dirasakan Aga. Walau Aga sudah memiliki kekasih namun rasanya tak mampu menghilangkan rasa hampanya.

Setelah Aga dan Farah resmi berpacaran Aga tak pernah absen menjemput Farah untuk berangkat ke sekolah bersama. Saat Aga dan Farah jadian pun saat itu juga hubungannya dengan Aca tak baik-baik saja.

Dilain posisi Aca yang mengetahui hubungan Aga dengan Farah hanya bisa menerima semua keadaannya dengan ikhlas. Lagipula Aga nampak bahagia ketika dengan Farah.

🍁🍁🍁

Saat ini Bagas beserta kedua orang tua nya sedang berada di ruang keluarga nya. Ayah nya yang membahas soal perjodohan dan bunda yang menentang, hal ini membuat Bagas merasa pusing sendiri.

Bagas mengambil cemilan dalam toples "Ayah akan jodohkan kamu dengan anak teman ayah" ucap ayah sontak membuat Bagas menghentikan mengemilnya itu.

"Ayah apah sih. Aga kan masih SMA lulus ajah belum masa udah mau dijodohkan" penolakan bunda.

Bagas yang masih menyimak dan diam saja "Aga ajah gak nolak kok bunda yang nolak sih" ucap ayah.

"Iya Bunda sangat keberatan kalau ayah jodohin Aga sama anak temen ayah itu. Bunda gak setuju pokonya!!" Ucap bunda membuat hati Bagas teriak mengatakan hore.

"Emang Aga gak mau ayah jodohin?" Tanya ayah.

Aga menggelengkan kepalanya "enggak yah, Aga gak mau. Aga punya pilihan sendiri!" Tutur Aga.

Bunda terkekeh "pilihan Aga kan Aca, bener gak tuh?" Ucapan bunda membuat Bagas tersedak keripik yang sedari tadi ia makan.

"Pelan-pelan dong. Makan keripik ajah kelolotan segala" ucap bunda membuat ayah tertawa.

"Kalau kamu udah ada pilihan ayah gak akan jodohin kamu. Tapi kalau belum ada ya ayah akan jodohkan kamu" ucap ayah.

"Bagas punya pacar kok yah, ayah tenang ajah. Pacar Bagas juga bukan Aca. Lagian Bun nih denger ya, Aca itu sahabat Aga dari kecil jadi gak mungkin lah Aca sama Aga ada hubungan lebih dari itu. Bunda kemarin liat sendiri kan kalau Aca udah punya pacar. Jadi biar Aga sama Aca jalanin hidup kita masih-masing" jelas Aga kepada sang Bunda. Ucapan Bagas membuat hati sang bunda sedikit sakit.

Karena, sebenarnya sang bunda dari Aga dan sang mama dari Aca sama-sama setuju kalau Aga dan Aca memiliki hubungan lebih dari sahabat. Namun, nampaknya semua tak sesuai harapan keduanya.

Bagas langsung meninggalkan kedua orang tua nya untuk masuk ke dalam kamar. Pikirannya sedang tak baik-baik saja. Otaknya selalu terpenuhi oleh Aca.

Aca pun sama, walau sekarang dihidupnya sudah ada Yuda masa lalu yang ia sukai dulu telah kembali. Namun, ia merasa tak sebahagia bersama Aga. Ketika bersama Aga, Aca merasa tak memiliki beban. Berbanding terbalik ketika bersama Yuda.

Aca frustasi sendiri dengan keadaannya saat ini. Padahal akan menjelang ujian namun pikirannya selalu kacau.



Bersambung...

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang