Bagian 20

154 14 0
                                    

Minggu pagi ini Aca tak nampak di kamar Aga. Aga yang sudah ada janji untuk pergi dengan Farah sedang siap-siap. Kakaknya Farah hari ini tunangan jadilah Farah meminta Bagas untuk menemaninya sebagai pasangannya. Bagas dan Farah memang masih menjalin hubungan sampai saat ini.

Saat Bagas turun ia mendapati sang bunda sedang bersama ayah menikmati sarapan pagi "loh mau kemana pagi-pagi udah ganteng?" Tanya bunda yang melihat anaknya duduk di kursi meja makan.

"Bunda baru sadar anaknya ganteng" balas Bagas dengan gaya tengilnya, sang bunda tertawa.

Ayah ikut tertawa mendengar jawaban dari anaknya "mau kemana udah rapih ga?" Tanya ayah.

"Mau ngapel lah kan Aga punya cewek yah" balas Bagas.

"Tuh berarti ayah gak usah jodohin Aga" ucap bunda

Ayah menatap ke arah Bagas "kalau kamu sudah yakin dengan pilihan kamu ayah akan batalkan perjodohan ini. Besok atau segera kamu bawa pacar kamu itu" ucap sang ayah.

"Kalau kamu gak bawa segera ayah akan tetep jodohin kamu!" Ucap ayah lagi.

Bagas baru ingin bicara namun sudah disambar lagi oleh sang ayah "gak ada penolakan!!" Lanjutnya.

Bagas yang sepertinya hanya terlihat pasrah dengan keputusan sang ayah. Farah saja masih belum lulus masa sudah mau dinikahin. Ditambah Bagas belum terlalu yakin dengan hubungannya dengan Farah.

"Kalau bunda tetap pada pendirian bunda. Bunda gak setuju Bagas dijodohkan" ucap bunda, sangat ayah hanya melihat sekilas sang bunda.

Bagas dibuat pusing dengan perjodohan, ditambah orang tua nya yang tak satu pemikiran.

Akhirnya Bagas pamit kepada kedua orang tuanya dan segera menuju ke lokasi untuk menjemput Farah.

🍁🍁🍁

Saat ini Bagas dan Farah sudah berada di lokasi, yaitu di sebuah tempat dengan suasana outdoor. Bagas yang mudah akrab namun selengean mampu mengimbangi seorang Farah.

Farah yang melingkarkan tangannya di lengan Bagas. Seperti sepasang kekasih yang sangat romantis. Senyum Bagas yang mampu semua wanita takluk jika melihatnya.

"Oh ini dia Farah" ucap salah satu orang yang mengenakan pakaian yang senada dengan Farah.

"Haii kak. Kak kenalin ini Bagas kakak kelas Farah" ucap Farah seraya mengenalkan Bagas.

Bagas memberikan senyum kepada seorang yang disebut kakak dengan Farah tadi. Lalu, Bagas menjabat tangan seorang tadi.

"Ouh ini pacar kamu itu ya. Ganteng loh" bisik orang tadi yang masih samar-samar terdengar oleh Bagas.

Saat acara sudah dimulai Bagas dan seluruh tamu menyaksikan acara tersebut dengan khidmat. Saat acara berlangsung Bagas tak terlepas dari ponsel nya.

Sedangkan Aca yang sedang berada di kamar Bagas, yang tak ada penghuninya ini. Ia langsung menghubungi lewat chatt, ternyata Bagas tak bisa lepas dari ponsel karena sedang membalas pesan Aca.

Aca👸 : onye lagi di mana???

Aga💩: ngapa woi?

Aca👸: bete nih. Jalan-jalan kek yuk
Aca👸: Send a picture

Aga💩: eh Lo ngapain di kamar gue curut?

Aca👸: nyariin loh lah. Ayo napah jalan-jalan. Buruan pulang gua tungguin nihh.
Aca👸: lewat dari satu jam gua bakalan musuhin lo seumur hidup.

Bagas yang membaca pesan dari Aca langsung memasukkan ponsel nya ke dalam saku celana nya.

Ia langsung menuju arah pintu keluar acara ini. Namun, tertahan oleh Farah.

"Ehh mau kemana yank?" Tanya Farah

"Eum ini loh... Apa yaa... Eum..." Ucap Bagas yang tak tau mau beralasan apa.

"Aku ada urusan urgent yank. Salam buat keluarga kamu. Aku duluan" ucap Bagas yang meninggalkan Farah tanpa menunggu jawaban dari Farah.

"Yank.... Ishhh.... Nyebelin banget!!" Dumel Farah yang menghentakkan kedua kakinya.

Bagas segera meluncur untuk segera pulang ke rumah. Setelah sampai rumah ia langsung menuju ke dalam rumah. Namun, langkahnya terhenti oleh sang bunda.

"Loh kok cepet?" Ucap bunda "acaranya udah selesai?" Tanya bunda lagi.

"Acaranya belum selesai Bun" jawab Bagas seraya mencium punggung tangan sang bunda.

"Loh terus kenapa udah pulang?" Tanya bunda.

"Urusan ini lebih penting makanya Aga pulang" jelas Bagas.

"Urusan apa?"

"Aca ngajak jalan Bun. Dia udah di kamar Aga" jelas Aga, membuat sang bunda tertawa.

"Kirain bunda urusan apaan kali gak tau nya Aca. Kalau urusan Aca cepet banget meluncurnya kamu" ujar sang bunda. Namun, tak mendapat balasan dari Bagas. Bagas yang langsung menuju ke arah kamarnya.

Ceklekk....

Bagas memasuki kamar nya, dan melihat sosok yang mulai ia cintai entah sejak kapan. Sosok itu sedang tertidur di atas ranjang Bagas.

Bagas mendekat ke arah ranjang dan membangunkan sosok itu "eunghhh" erangnya.

"Bangun woi, ayok mau kemana?" ucap Bagas, seraya mengguncang tubuh Aca.

Aca yang mendengar suara Bagas langsung bergegas bangun dari tidurnya dan memberikan senyum termanisnya.

"Mau kemana hmm?" Tanya Bagas yang merapihkan rambut Aca yang sudah sangat berantakan.

Aca sejenak berpikir dan dia ada ide untuk mengajak Bagas ke rumah Damar, sudah lama sekali tak berkunjung ke rumah Damar.

"Ke rumah Damar yuk" ajak Aca seraya menatap lekat Bagas.

"Yaudah hayuk....."

Aca berdiri dan merapihkan penampilannya dengan melihat bayangan dirinya di cermin.

"Tapi nanti malam nya ke angkringan yah" ucap Aca dengan semangat.

Bagas mengangguk tanda setuju lalu mengelus rambut Aca "apa ajah buat Aca" ucap Bagas dengan senyumnya.

Bagaimana hati Aca tak terasa nyaman jika diperlakukan istimewa dengan Bagas. Sedari kecil sudah merasakan kenyamanan pada diri Bagas. Bagas belum pernah membuatnya kecewa, yang diminta oleh Aca pasti akan dikabulkan oleh Bagas.



Bersambung...

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang