Bagian 17

158 12 0
                                    

Hari ini hari terakhir ujian, saat malam itu Aca tak merasakan kebahagiaan seorang diri, namun dia bagikan dengan sahabat nya itu Bagas Raditya.

Flashback on

Aca masuk ke dalam rumah Aga tanpa permisi, tanpa permisi versi Aca tetap mengucapkan salam dan nyelonong masuk.

Setelah bertemu bunda, Aca mencium tangan bunda dan langsung menuju kamar Aga.

"Agaaaaaaa" teriak Aca seraya memeluk tubuh Aga yang sedang duduk di atas sofa dengan memegang benda pipih yang berada di tangannya.

Aga menjauhkan badan nya dari Aca "apaan sih???" Balas Aga.

"Gua gak jadi kuliah di luar negeri" ucap Aca dengan gembiranya.

"Oh" balas Aga.

Bughh....

"Ihh masa gitu doang. Lo gak seneng emang nya??" Tanya Aca.

"Seneng banget!!!!. Gua gak perlu LDR sama Lo, dan gak perlu nahan rindu sama Lo" balas Aga.

Aca tersenyum menatap Bagas yang tingkah nya tak jelas "ihhhh ternyata Lo rindu sama gua ya kalau lagi jauh sama gua. Mendingan gua jauh-jauh ya dari Lo biar dikangenin terus" ucap Aca seraya menggoda Aga.

"Gak juga ah" elak Bagas. Padahal benar yang diucapkan oleh Aca.

Keheningan terjadi seketika di kamar milik Aga. Meraka sama-sama berasa dalam pikirannya masing-masing.

"Terus Lo mau kuliah di mana?" Tanya aga memecahkan situasi keheningan.

"Kuliah bareng Lo aja ya" balas Aca.

"Kenapa sama gua lagi?" Tanya Aga.

"Mau nya sama Aga biar Aga nya gak rindu Aca" ucap Aca menggoda.

Setelah menggoda Aca berdiri dari sofa dan meninggalkan Aga seorang diri dengan rasa yang amat bahagia.

Flashback off

Saat ini Bagas, Aca, dan Damar sedang berada di kantin. Siswa-siswa yang lain selesai mengikuti ujian, ada yang sedang di kantin atau di lapangan basket. Mungkin juga ada yang di perpustakaan.

Lagi dan lagi Aca lupa kalau dijemput oleh kekasih nya tetapi saat ia ke gerbang ia tak menemui Yuda sama sekali.
Tidak dibawa pusing oleh Aca, Aca kembali ke kantin menemui Damar dan Aga.

Aca kembali duduk di tempat nya "loh kenapa balik lagi ca?" Tanya Bagas heran.

"Yuda udah balik kayak nya, di gerbang udah gak ada" balas Aca.

"Yaudah yok kita main ke mall. Ngerayain kelar ujian nih" ajak Damar dengan semangat.

"Tumben ada otak Lo, yaudah yok ca!" Ujar Bagas mengajak Aca.

Aca menaruh jari telunjuknya di dagu seperti orang sedang memikirkan tapi itu semua dibuat-buat oleh sang empu.

"Ah udah gak usah kebanyakan mikir lo, kek punya otak aja" ujar Bagas seraya bangkit dari duduknya.

Ketiganya sudah berada di sebuah mall yang berada di Jakarta. Damar yang sudah dapat ijin dari ibu negara alias Laras untuk jalan bersama sahabatnya. Sedangkan Aga tak mengabari Farah sama sekali, sepertinya hubungan mereka sedang berada di ujung tanduk. Aca, yang tak dijemput oleh sang kekasih. Jadilah mereka di tempat yang sama.

Mereka merayakan hari selesai ujian dengan nonton bioskop, setelah itu mereka akan membeli sesuatu barang yang akan di berikan kepada masing-masing dari mereka. Itu adalah ide dari Aca, katanya untuk kenangan-kenangan. Jadi masing-masing dari mereka membeli 2 kado.

Saat Aca memilih sesuatu barang untuk diberikan kepada kedua sahabatnya. Mata Aca menangkap seseorang yang tak asing belakangan ini. Iya benar dia melihat Yuda, tapi tak sendiri melainkan bersama seorang cewek. Aca berpikir positif bahwa itu adik atau saudara perempuannya, mungkin.

Aca mengikuti Yuda dari belakang sesekali terdengar suara mereka "sayang, kapan kamu putusin Aca sih?" Tanya seorang perempuan itu.

Aca melihat Yuda mengelus kepala cewek itu "sabar dong. Aku kan mau numpang famous pake nama dia sayang. Secara dia kan mau kuliah di universitas ternama di luar negeri" ucap Yuda.

"Kurang ajar tuh cowok. Udah selingkuh terus numpang tenar lagi!" Ucap Aca dalam hati "pantes aja gak jemput gue ternyata jalan sama cewek lain" sambung Aca lagi.

Kegiatan Aca tak lepas dari penghlihatan Bagas dan Damar. Aca pun melanjutkan untuk menguping pembicaraan dua sejoli itu.

"Jangan ngambek dong sayang. Kan kamu udah belanja terus keinginan kamu udah aku turutin. Kamu minta buat aku gak jemput Aca dan ngerayain hari annive kita yang ke satu tahun kan" jelas nya lagi dengan rayuan mautnya itu.

"Iya deh sayang. Makasih yahh" balas cewek itu yang tak akan melepaskan genggaman tangan Yuda.

Dalam hati Bagas yang melihat Aca nya dikhianati, Bagas merasa sangat kesal ingin membuat lelaki itu babak-belur "kurang ajar!!!" Umpat Bagas dalam hati.

"Sabar boss. Lampu ijo buat deketin Aca" ucap Damar yang menenangkan namun juga dengan kekonyolannya. Dalam situasi seperti ini bisa saja bicara seperti itu.

Aca kembali untuk mencari kado, setelah kegiatan mengikuti Yuda dan sang pacarnya itu. Aca sudah memiliki bukti untuk meninggalkan Yuda yang diam-diam mengkhianati nya.

Setelah mereka nonton dan membeli kado mereka pun memutuskan untuk mengisi perut. Mereka bertiga pergi ke angkringan, karena angkringan pada saat ini sudah buka.

Mereka sudah berada di angkringan langganan Aca dan Aga. Aca yang sedari tadi terlihat murung tak seperti biasanya. Damar dan Bagas bisa memahami itu, Aca yang baru saja merasa terkhianati oleh cintanya.

"Udah makan dulu ca" ucap Aga menghancurkan lamunan Aca.

Sedangkan Damar tanpa diminta pun sudah menyantap makanannya itu "aku suapin mau?" Tawar Bagas yang mendapat gelengan kecil dari Aca.

Aca pun melahap makanannya dengan tak selera. Itu mendapat tatapan miris dari Bagas. Siapa yang tak tega jika seorang yang ia sayangi sejak dulu terluka seperti ini?

Bagas menatap Aca yang fokus pada makanannya "gua janji bakal bikin Lo bahagia" ucap Bagas dalam hati dengan tersenyum.


Bersambung...

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang