Bagian 6

205 22 0
                                    

Saat ini Aca dan Aga sedang berada di lapangan basket, jadwal pelajaran olahraga yang sedang melaksanakan ujian praktek.

Aca yang sedang berada di samping Aga sambil bersandar pada bahu Aga "Aga cari cewek dong Lo.!" Ucap Aca, Bagas pun langsung menoleh ke arah Aca.

"Buat apa cewek? Kalau Lo selalu ada buat gue" balas Bagas.

Aca pun menegakkan kepalanya yang sejak tadi disandarkan pada bahu Aga.

Plakkk

Aca memukul lengan Bagas yang membuat sang empunya meringis "awww"

Aca cemberut "maksud gue pacar ga, bukan sahabat. Kalau sahabat cukup gua satu-satunya. Cari pacar biar kita double date" ucap Aca menaikturunkan alisnya.

Aca pun menoel-noel pipi Bagas "ya ya ya plisss, gua comblangin deh" ujar Aca lagi.

"Serah Lo deh" balas Bagas sambil mengacak-acak rambut Aca. Aca pun membalas dengan pukulan-pukulan kecil pada tubuh Bagas.

Apa Aca rela menjodohkan Bagas? dalam lubuk hati yang paling dalam Aca tidak rela jika Aga nya harus memiliki kekasih. Tapi bagaimana pun hubungan Aca dan Aga adalah ya hanya sebatas sahabat, Aca harus tau batasannya.

Menurut Aca, Farah adalah sosok yang tepat untuk sahabatnya itu. Karena, Bagas orang selengean dan Farah adalah orang yang tepat untuk menyeimbangi sikap Bagas.

Aca dan Damar sudah memiliki rencana untuk menjodohkan Farah dan Bagas. Semoga saja rencana mereka berhasil.

Bagaimana dengan Damar? Kisah asmara Damar sangat mulus beda dengan kisah asmara Bagas yang sudah memiliki mantan begitu bejibunnya, sedangkan Aca? mantan punya tapi tak sebanyak Bagas.

Kekasih Damar adalah adik kelas dari kita bertiga, sekelas sama Farah. Makanya kenapa Aca dan Damar ingin mempunyai rencana menjadi Mak comblang untuk Bagas. Mungkin salah satu alasannya karena, Farah teman dekat dari kekasih nya Damar yaitu Laras.

Aca dan Damar meninggalkan Bagas yang masih berada di lapangan basket. Aca dan Damar mencari sosok Farah anak kelas 11 IPA 1.

Saat ini Aca dan Damar sedang berada di depan koridor kelas 11 IPA 1. Beruntung nya kelas mereka sedang freeclass.

Setelah berhasil mendapatkan Farah, Aca langsung membawa ke depan koridor kelas 11 IPA 1 "Farah. Kamu tau Bagas kan?" Tanya Aca kepada Farah yang sedang berdiri di hadapan Aca.

Farah merapihkan penampilannya karena tadi saat di dalam kelas dia sedang bercanda oleh Laras "iya kak kenal" balas Farah.

Parah nya Damar, dia malah pacaran sama Laras "yaudah yuk ikut aku" ujar Aca menarik tangan Farah.

"Eh Damar gua duluan" teriak Aca meninggalkan Damar yang masih bersama Laras itu.

Aca membawa Farah kehadapan Bagas, dan Bagas terdiam karena memang dia tak tau menahu.

Sampai Bagas menarik lengan Aca supaya menjauh dari Farah "maksud Lo apaan dah?" Tanya Bagas meminta penjelasan.

"Kenalan ya sama Farah. Dia ngefans loh sama Lo ga" balas Aca dengan cengiran kudanya.

"Gak ah, gak minat!!!" Balas Aga.

Aca langsung cemberut dengan balasan Aga "yaudah aku marah sama kamu!" Ucap Aca yang meninggal kan Bagas.

Aca kembali menghampiri Farah "maaf ya dia emang gak jelas" ujar Aca. "Oiya kata Laras, kamu ngefans sama Bagas ya?" Tanya Aca kepo.

Farah tersenyum dan mengangguk "iya kak. Siapa yang gak ngefans sama kak Bagas sih kak, udah ganteng, penyayang, baik pokonya kak Bagas idola banget deh" ucapnya. Jawaban yang Aca dapatkan sudah tepat, seketika pipinya merona.

"Kalau kamu deketin Bagas mau gak?" Tanya Aca, menatap lekat mata milik Farah.

Farah seketika membulatkan matanya "kakak serius?" Tanya Farah, yang langsung di anggukan oleh Aca.

🍁🍁🍁

Saat ini Aca dan Aga berada di sebuah cafe tempat biasa mereka datangi sepulang sekolah. Sebenarnya lebih asyik nongkorng di angkringan namun angkringan jam segini belum buka jadilah di cafe bergaya ala sosmed.

Aca meminum jus mangga nya dengan sangat menikmati "kenapa si lo jodohin gua sama Farah ca?" Tanya Bagas.

Aca melepas sedotan nya dari mulut "Type yang cocok sama Lo ya kayak si Farah!" Ujar Aca. Bagas pun hanya membalas dengan mengangguk-anggukan kepalanya tidak jelas.

Namun seketika wajah Aca berubah menjadi murung "kenapa ca?" Tanya Bagas yang menyadari perubahan wajah Aca.

"Eum Yuda nyebelin banget ga. Masa dia semalem marah gara-gara gua gak angkat telpon dari dia. Dia bilang kenapa harus ngajarin Lo belajar" jelas Aca.

Bagas yang melihat Aca mulai bad mood dengan tingkah kekasih nya itu pun mulai menghibur "yaudah gak usah dengerin. Anggap angin berlalu. Lagian gak penting-penting amat kan cowok Lo" ucapnya dan Aca pun refleks memukul lengan Bagas.

"Penting dong, dia kan myboy. Ganteng, pinter, tajir, cool" tutur Aca. Dalam hati Bagas seperti membara, bagaimana bisa Aca memuja seorang Yuda yang tak pernah akur kepada Bagas sejak SMP.

Kelar membicarakan Yuda, Aga dan Aca kembali ke topik pembicaraannya yaitu berbincang soal masa lalu nya ketika dulu awal pacaran. Bercanda dan saling menjahili, begitulah ketika mereka sudah dipertemukan tak ada kata habis nya untuk menyimak tingkah mereka. Padahal tingkah nya akan sama saja saling menjahili, bercanda, curhat Bombay dan selalu itu-itu lagi.

Tingkah mereka yang heboh di cafe itu membuat pengunjung cafe melihat heran ke arah mereka berdua. Mungkin jika orang yang tak kenal mereka maka mereka akan lebih tepat dijuluki sebagai sepasang kekasih.

Ting

Dering ponsel Aca menghentikan kegiatan Aga dan Aca.

Yuda: lagi dimana? Udah pulang sekolah? Aku jemput ya?

Yuda: ca

Yuda: Aca

Aca: gak usah jemput aku udh pulang.

Aga yang melihat Aca fokus pada ponselnya pun merebut benda pipih itu dari genggaman Aca.

"Aga apaan sih, siniin!!!" Teriak Aca yang membuat pelanggan cafe menatap ke arah Bagas dan Aca.

Bagas pun mengembalikan benda pipih itu kepada Aca. Bagas pun akan mencoba mengikhlaskan Aca kepada Yuda. Bagas pun akan membuka hati untuk Farah yang telah dijodohkan oleh sahabat nya ini.

"Okeh gua terima penawaran Lo!!" Tutur Bagas.

Aca melirik ke arah Bagas "jadi gebetan Farah?" Tanya Aca. Dibalas anggukan oleh Bagas.

"Aaaaaaaa sayang Aga" ujar Aca, membuat matanya seakan berkaca-kaca karena terharu dan itu hanya dibuat-buat.

Mereka berdua pun menghabiskan waktu senja dengan tetap berada di cafe. Waktu ujian akan segara datang. Waktu belajar pun semakin diperketat oleh Aca. Hal itu membuat Bagas semakin jengah jika harus terus belajar memahami materi, senang memang jika kalau terus-menerus dekat dengan Aca tapi tidak jika harus terus-menerus belajar.


Bersambung...

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang