Extra Part

493 16 11
                                    

3 tahun kemudian

"Iya sayang, tunggu sebentar lagi sampai rumah nih" ujar Aga pada ponselnya.

"..."

"Iya ini dibelikan sayang kamu sabar ya"

"..."

Bagas melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sesampainya di rumah ia mendapati sang belahan jiwanya.

"Ayahhhhhh!!!!"

Bagas menghampiri sang empunya suara itu, suara yang sama dengan seseorang yang ada dalam hatinya.

"Ayah kenapa lama banget!!! Aku tunggu ayah udah berjam-jam" ujarnya.

Padahal hanya 30 menit saja untuk menunggu tapi katanya berjam-jam.

"Okey ayah minta maaf" ujar Aga seraya menjewer telinganya sendiri.

"Oke ayah dimaafkan" ujarnya.

"Peluk" ujar Aga.

Gadis itu pun memeluk sang ayah dengan erat. Gadis kecil itu bernama Aurora Melati Raditya. Gadis dengan wajah yang mirip dengan sang bunda, sangat mirip, dan sungguh sangat sangat sangat mirip sampai suara-suara nya pun sama.

"Ayo ayah mari bertemu bunda" ajak sang gadis kecil itu.

"Iya sayang come on" balas Aga.

"Ayah sudah membelikan bunga untuk bunda?" Tanya Ura kepada sang ayah.

"Sudah Ura sayang"

"Oke good job ayah" balas Ura seraya mengacungkan jempolnya kepada sang ayah.

🍁🍁🍁

"Assalamualaikum bunda sayang" ucap Ura.

"Assalamualaikum my wife" ujar Aga.

"Hari ini ayah telat berjam-jam bunda. Ura sebel banget sama ayah, tapi tenang bunda. Ayah gak lupa bawain Bunga untuk bunda"

"Ura ayo berdoa dulu untuk bunda" ajak Aga.

Saat ini keduanya sedang menghadap pada gundukan tanah yang lamanya sudah menginjak tiga tahun. Hafsya Melati, meninggal dunia setelah melahirkan putri pertamanya bersama Bagas.

Flashback on

Saat ini Aga sedang berada di rumah sakit. Sudah waktunya Aca untuk melahirkan. Hari-hari Aca ketika mengandung selalu ditemani oleh sang suami. Suami yang siaga untuk Aca, dan calon ayah yang siaga untuk calon buah hatinya.

Hal-hal yang dialami oleh ibu hamil pada umumnya pun terjadi pada Aca. Hal itu membuat Bagas kewalahan untuk menuruti keinginan sang istri.

Sembilan bulan Bagas selalu berada di samping Aca. Mendampingi Aca, memberikan yang terbaik untuk Aca dan calon buah hatinya.

Saat ini tepat waktunya Aca untuk melahirkan sang buah hati. Sang buah hati yang akan membawa kebahagiaan untuk semuanya.

"Mas.... Aku mohon sama kamu... Jaga anak... Kita.... Baik-baik ya" ucap Aca terbata-bata seraya menggenggam erat tangan Bagas.

"Sayang aku yakin kamu bisa. Kamu kuat, anak kita juga kuat"

"Bahagia selalu mas"

"Pasti, pasti aku akan bahagia karena aku punya kalian. Kalian kebahagiaan aku sayang"

"Kalau.... Aku gak... Bi.....sa selamat dalam.... Perjuangan ini... Kamu... Harus tetep bahagia ya mas" ujar Aca dengan terbata-bata.

"Sayang jangan ngomong yang macem-macem ya. Aku sayang kamu"

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang