44

166 12 0
                                    

Tidak terasa sudah H-3 menuju pernikahan Bagas dan Aca. Keduanya sama-sama belum bertemu setelah pertemuan mereka yang terakhir ketika malam Minggu lalu. Kata Bagas, malam Minggu kemarin adalah malam mingguan terakhir sama Aca yang status nya masih lajang.

Saat ini Aca sedang berada di kampus, setelah selesai dari kampus Winda selalu mengantar Aca pulang. Winda adalah sahabat yang baik dan pengertian setelah Bagas. Besok Aca izin tidak hadir kuliah karena akan mempersiapkan pernikahannya yang akan diadakan lusa.

"Gimana ca udah siap?" Tanya Winda, keduanya sedang berada di rumah Aca seusai pulang kuliah.

"Deg-degan banget!!!!"

"Rileks dong wkwkw. Eh besok malam jadi kan kita girl time?"

"Jadi dong, masa gak jadi sihhh"

"Yuhuuu" pekik Winda kegirangan.

Aca dan Winda sedang menggarap beberapa tugas untuk Minggu yang akan datang.

"Eh tau gak sih ca, kak Aldi udah jarang keliatan btw dia kemana ya?"

"Ya mana gua tau lah win. Gua pas kemarin kumpulan juga gak ketemu tuh orang"

"Penasaran gua kemana, tapi gua stalking ig doi, nih liat!!" Ujar Winda seraya memperlihatkan benda pipih nya itu.

"Australia?"

Winda mengangguk "jangan-jangan dia pindah kampus lagi"

"Biarin dahhh" balas Aca.

"Ehh ehh ehhh dia DM gua!!" Teriak Winda.

Aldii_

Ini Winda temennya Aca?

Iya kak. Ada apa?

Lagi sama Aca?

"Ih kesel ah gua!!" Dumel Winda

"Kenapa say?"

"Nanyain Lo lagi, Lo lagi huh!!!"

"Udah diemin aja gak usah dibales" balas Aca.

Setelah itu keduanya melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda karena pesan yang datang dari Aldi.

🍁🍁🍁

Besok adalah hari pernikahan Aca dan Bagas. Keduanya yang seminggu ini tak bertemu atau bahkan chatting pun tak mereka lakukan.

Bagas yang berada di apartemen selalu memikirkan Aca yang sudah seminggu lamanya tak ia temui. Mengetahui kabar Aca melalui Ara atau mama. Begitupun Aca menanyakan kabar Bagas melalui sang bunda.

Saat ini Bagas sedang di apartemen bersama Damar yang menemaninya. Sebenarnya Bagas tak hanya dengan Damar, di apartemen juga terdapat bunda dan ayahnya yang sudah terlelap di dalam kamar. Bagas sedang menghapal ijab qobul dan Damar yang sedang fokus pada play station milik Bagas.

"Ayokkkk,,, ayokkkk aaaaaaaa gollll" teriak Damar.

"Berisik Lo dam!!!"

"Yaelah santai aja si lo. Kenapa tegang amat" ujar Damar.

"Wey dam, besok gua nikah anjir. Deg-degan bege. Lo mah kan belum rasain!!" Omel Bagas kepada Damar.

"Yaudah makanya lu rileks aja, dibawa santuy gitu lohhh. Main sini sama gua ayo lahhh"

Bagas menghampiri Damar yang sedang berada di ruang tengah itu dan duduk di sofa sebelah Damar. Dengan bujuk rayunya dari Damar akhirnya Bagas bermain PS dengan Damar.

Sedangkan Aca sedang melakukan girl time bersama Winda dan Ara. Saat ini mereka bertiga sedang melakukan ritual mempercantik diri.

Ting

"Hp kakak ada pesan masuk tuh" ujar Ara.

Aca mengambil ponselnya yang berada di atas nakas kemudian ia membuka pesan itu.

0812*** *** : Aca apa kabar?
0812*** *** : aku sedang pertukaran pelajar. Hari Senin aku kembali ke kampus. Sampai jumpa ca.

"Siapa ca?" Tanya Winda.

"Gak tau ih gak jelas banget. Nanyain kabar, sama nih kasih tau ini" ujar Aca seraya memperlihatkan benda pipih nya itu.

"Tanya aja kak" ujar Ara.

"Gak ah, gak penting juga" balas Aca menaruh ponselnya di atas nakal lagi.

Aca melanjutkan ritual kecantikannya, setelah melakukan ritual kecantikan dengan Winda dan Ara.

Drtt.... Drtt...

Aca yang sedang memejamkan matanya sudah terganggu dengan dering ponselnya. Sengaja Aca abaikan tetapi Winda selalu berisik dan mengurusi ponsel Aca yang berdering.

"Aca itu hp lo tuh" ucap Winda

"Hmm"

"Acaaa ihh angkat kek!!!"

"Hm"

"Aca!!!!"

"Iya iya bawel" pekik Aca yang langsung menyambar ponselnya.

"Halo??" Ucap Aca.

"...."

"Halo. Ini siapa ya?"

"...."

"Halo!!! Setan kali ya yang nelpon gak ada suaranya!!" Pekik Aca, ia kemudian melihat ke arah ponselnya, masih nyambung dengan yang menelpon.

"Woiii. Lo kalau mau nipu gua gak mempan yaaa!!!"

Aca langsung memutus sambungan telpon tersebut "siapa ca?" Tanya Winda.

"Gak tau orang gak jelas!" Dibalas dengan anggukan oleh Winda.

Aca merebahkan dirinya lagi di atas kasurnya yang sudah ada Ara. Ara sudah terlelap rupanya dan menyisakan Winda yang masih duduk di sofa dengan ponsel yang berada di tangan nya.

Aca yang mengotak-atik ponselnya kemudian sampai ada dering panggilan suara masuk.

Aga💩 is calling

Aca menggeser tombol hijau "halo ca?" Ucap Aga di seberang sana dengan suara bisik-bisik.

"Kenapa sih ga?"

"Ebuseh galak amat Lo ca"

"Lo ngapa bisik-bisik ngomongnya?"

"Takut ketahuan sama bunda"

"Oh, emang sekarang dimana?"

"Di ruang tengah sama Damar tapi orang nya udah molor"

"Oh gitu. Yaudah kamu ikut tidur dong"

"Gak bisa tidur ca. Deg-degan banget"

"Semangat. Kamu pasti bisa mas"

"Makasih sayang. Oiya kamu belum ngantuk? Udah larut banget loh"

"Iya ini juga mau tidur kok. Kalau gitu aku tutup ya telponnya"

"Yahh padahal masih kangen. Yaudah tapi gpp kamu tidur aja. Selamat malam"

"Iya mas" Aca sebenarnya sudah mengantuk memang tetapi dirinya belum bisa tidur sama seperti Bagas yang barusan menelponnya.

Aca juga merasakan hal yang sama, sama-sama tak bisa tidur. Malam yang menjadi saksi bahwa dirinya bahagia karena besok adalah hal yang bersejarah dalam hidupnya akan terjadi.

Begitu juga dengan Bagas, ia merasa Sehun jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Rasa bahagia yang tak bisa disembunyikan dalam raut wajahnya.




Bersambung...

Cinta Selamanya [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang