SAH

40.9K 2K 167
                                    

Happy reading!

Tepat pada hari ini seorang Reina Ramantha dan Putra Gibranesia Alfaro akan melangsungkan pernikahan di rumah Nana. Tak banyak tamu yang diundang hanya rekan kerja dan kerabat dekat saja.

Didalam kamar Nana entah mengapa sungguh gugup karena hari adalah hari yang saklar baginya dimana ia akan menjadi istri dari Fano,pria dingin berparas tampan itu.

Setelah selesai dirias, Vio menghampiri putrinya yang sedang menahan gugupnya.

" Anak bunda cantik sekali" Ucap Vio sembari berjalan kearah Nana dan memeluknya dengan kasih sayang.

" Bun, Nana takut" ucap Nana menunduk.

" Kenapa harus takut sayang?, Hei ingat sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri, tanggung jawab kamu sekarang lebih besar sayang,jangan buat ayah dan bunda kecewa terlebih lagi jangan membuat Fano kecewa ya nak, Bunda tau ini hal terberat untuk kamu,tapi bunda yakin lambat laun waktu berjalan pasti kamu akan menyayangi dan mencintai Fano", ucap Vio lembut sembari mengusap puncak kepala Nana.

" Tapi bun, Nana gak yakin bisa jadi istri yang baik buat Fano" ucap Nana sembari menatap bundanya dalam.

" Apapun itu kamu harus yakin sayang, bagaimanapun juga Fano suamimu,hargai ia" ucap Vio selembut mungkin agar anaknya itu mengerti.

Terdengar suara Fano yang mengucapkan ijab kabul dengan lancar " Saya terima nikah dan kawinnya Reina Ramantha binti Rama Reonard dengan seperangkat alat sholat dan rumah dibayar tunai" ucap Fano lancar dan tegas dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi sah?" Tanya pak penghulu

" SAH" ucap semua orang dengan senyuman.

Dan dilanjutkan dengan doa, aamiin.

"Baiklah pengantin wanita boleh di antarkan kemari" ucap pak penghulu.

drapp,,

drapp,,

drapp,,

Terdengar suara derap langkah dan sontak saja semua mengalihkan pandangannya ke arah Nana termasuk Fano.

Nana berjalan sembari dibantu bunda nya menuju tempat ijab berada dan duduk di sebelah Fano yang sekarang sudah sah menjadi suaminya tersebut.

" Baiklah mempelai wanita dimohon memakaikan cincin dan mencium punggung tangan mempelai pria" ucap pak penghulu.

Dengan kegugupan nya Nana melakukan apa yang di katakan penghulu tersebut.

" Dan sebaliknya, silahkan mempelai pria memakaikan cincin dan mencium kening mempelai wanita" ucap pak penghulu lagi.

Dengan hati hati Fano memakaikan cincin tersebut dijari Nana dan perlahan tapi pasti benda kenyal itu mengenai kening Nana

cup.

Setelahnya Fano tersenyum tipis.

"Apa ada dengan jantung gue" batin Nana

Sama halnya dengan Nana,Fano juga merasakan hal yang sama.

" Kok ritme nya cepet banget ni jantung." batin Fano


-*-

Setelah selesai menyalami para tamu akhirnya Pasutri baru tersebut diizinkan untuk beristirahat

ceklek.

Pintu kamar Nana terbuka dan menampilkan kamar yang rapi dan bersih, dengan gontai Nana menuju meja rias untuk menghapus make up.

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang