Rasa(2)

19.5K 909 12
                                        

Jangan lupa bintang sama komennya yak!!

Happy reading!

Nana hanya tersenyum kecut dan berjalan menuju meja makan untuk menyiapkan kembali makan malam yang belum tersentuh.

Setelah selesai ia duduk di salah satu kursi dan menunggu Fano untuk makan malam bersama.

Nana ingin beranjak dari tempatnya untuk memanggil Fano,tapi ia urungkan ketika mendengar suara derap langkah dari arah tangga.

Fano berjalan menuju meja makan dan mendudukkan dirinya di kursi. Fano ingin mengambil makanannya tapi tidak jadi karena Nana terlebih dulu mengambilkannya.

"Nasinya mau seberapa?" Tanya Nana. Tapi Fano hanya diam tak berniat untuk merespon ucapannya. Nana akhirnya pun mengambilkan nasi yang kira-kira pas untuk Fano.

"Mau lauk pake apa?" Tanya Nana lagi, dan Fano?ia masih sama hanya diam saja. Nana pun mengambilkan sedikit sayur dan ada ayam goreng pula. Setelah ia berikan kepada Fano. Fano menerimanya dengan biasa saja.

Setelahnya ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Keadaan di meja makan pun cukup hening karena tidak ada yang berbicara hanya terdengar detingan sendok.

Setelah selesai Fano beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar, sedangkan Nana hanya menghela nafasnya dan pergi untuk mencuci piring.

Setelah sekitar 15menit, Nana telah selesai dengan kegiatan mencuci piringnya. Ia berjalan menuju kamarnya menyusul Fano.

Saat sudah sampai di depan pintu kamar tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan menampakkan wajah Fano.

"Lo mau kemana?" Tanya Nana sebelum Fano berlalu.

"Tidur", balas Fano singkat.

"Kok keluar?"

"Kamar sebelah", sahut Fano kelewat irit.

"Lo mau tidur dikamar sebelah?tapi kenapa?"

Fano berlalu tanpa menjawab pertanyaan Nana, sedangkan Nana yang di acuhkan pun merasakan dadanya sesak ketika Fano mengabaikannya,ia jatuh cinta?oh itu sangat tidak mungkin!.

****

Nana memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Saat ingin membaringkan tubuhnya tiba-tiba saja lampu di kamar nya mendadak mati.

"AAAAAAAAAA!!!!"Teriak Nana kencang,perlu diketahui Nana mempunyai phobia gelap. Fano yang sedang memejamkan matanya tenang kini terlonjak kaget dan menggerutu akibat teriakan Nana.

Saat membuka matanya keadaan sudah gelap, apakah mati listrik?oh mungkin karna semua komplek gelap gulita.

Fano berjalan mencari ponselnya untuk dijadikan senter,ia khawatir Nana sedang tidak baik-baik saja,dia hanya khawatir tidak lebih.

Saat sudah menemukan ponselnya ia berjalan dengan hati-hati menuju kamar dimana Nana berada,saat telah sampai di depan pintu ia mendengar seseorang tengah terisak,apakah Nana menangis?idk.

Tak berlama-lama ia membuka pintu secara perlahan dan senternya mengarah pada lantai pojok tepatnya seorang gadis yang tengah memeluk lututnya, badannya juga gemeteran,sudah dipastikan ia menangis.

Fano mendekatinya dan mulai menenangkan tapi tak ada sahutan dari Nana.

"Lo kenapa?" Tanya Fano lembut. Nana mendongakkan kepalanya dan langsung memeluk Fano erat.

Fano yang tiba-tiba mendapat serangan itu langsung kaget tapi tak berapa lama ia bisa menetralkan rasa kagetnya, ia pun mulai membalas pelukan Nana dan mencoba untuk menenangkan.

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang