DoD

25.3K 1K 28
                                    

"Siap--" ucapan Nana terpotong.

Deg!

"Mau apa kalian kesini?" Ketus Nana.

"Mau ketemu Fano lah siapa lagi", jawabnya.

"Ish,kok lo bisa tau Fano disini?" Tanya Nana.

"Fano yang kasih tau,udahlah ijinin kita masuk nyonya Alfaro", katanya.

"Gausah embel-embel nyonya,jijik gue" tungkas Nana.

"Iya udah,ijinin kita masuk ya", katanya lembut.

"Jijik Bil," jawab Geo malas.

Yap! Yang datang adalah Bilal dan Geo, sahabat gilanya Fano.

"Iyaudah,masuk", kata Nana.

Mereka pun memasuki rumah Nana dengan mengendap-endap. Bukan Nana sih tapi lebih tepatnya Bilal si somplak.

pletak!

Dengan sengaja Geo menjitak kepala Bilal.

"Anjing!,sakit bego", gerutu Bilal.

"Rasain!,ngapain lo ngendap-endap gitu? Mau maling lo?" Tanya Geo jengah dengan kelakuan Bilal super duper gila!

"Iya nih Ge,mau maling hatinya neng Nana yang geulis pisan", kata Bilal mengedipkan matanya genit kepada Nana.

"Apa lo lihat-lihat?, Mau gue colok tu mata hah?" Sinis Nana.

"Eh buset dah galak amat", katanya dengan nyali menciut.

"Woi bil? Beneran lo mau maling hatinya Nana?mau nikung bos ye lo? mati sekarang lo Bil,haha", kata Geo menakut-nakuti.

"Gak takut gue sama bos, nikung boleh kalik,iya gak neng Nana?" genit Bilal.

"Ga takut? Lo nikung gue langsung patah tangan lo! Berani deketin Nana,leher lo terpaksa gue cekik", kata Fano dari arah tangga dengan nada galaknya.

"Mampus lo!" Ucap Geo dengan gerakan mulut.

"Waduh bos besar,canda kok tadi bos beneran deh,peace" ucao Bilal dengan takut dan meminta pembelaan terhadap Nana.

"Jauhin diri lo dari Nana,atau gue gorok sekarang juga", masih dengan nada galaknya Fano berkata.

"Peace", pasrah Bilal dengan jari membentuk huruf V.

"Udah-udah, mending sekarang duduk dulu aja di sofa biar gue bawain minum sama snack", kata Nana jengah dengan perdebatan tadi,ia memutuskan untuk pergi ke dapur.

"makasih neng Nana,makin sayang abang Bilal", teriak Bilal.

"Mati sekarang!" Kata Fano tegas.

"Astaghfirullah,canda bang Fan", kata Bilal takut.

"Bacot!" Kata Fano.

Dari arah dapur,Nana datang membawakan minum dan beberapa cemilan snack.

"Wasekkk,idaman", girang Bilal.

"Bosen hidup lo?!" Kesal Fano.

"Canda anjir", kekeh Bilal.

"Ngapain kalian kesini? Ada apa?" Tanya Nana.

"Pengen main aja", kata Geo santai

"Yaudah, Fan gue ke kamar dulu", kata Nana pamit.

"Gak", tolak Fano.

"Kenapa? Masa gue cewek sendiri sih? Gak deh mending gue dikamar aja", kata Nana beralasan.

"Lo gak cewek sendiri,ajak aja temen-temen lo itu", kata Fano memberi saran.

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang