My Cold Husband

Ada Apa??

Jangan lupa vote dan komen!

Happy reading!!!.

"liat kaos kaki gue gak Fan?" Teriak Nana kencang.

"Gue masukin ke keranjang cucian, soalnya udah bau hehe" jawab Fano cengengesan.

"What?! Bangke! Terus gue pake kaos kaki apa Fano!" Kata Nana murka.

"Gak tau", jawab Fano enteng dan membuat Nana mengeluarkan tanduknya.

Dengan cepat dan kasar ia mengambil kaos kaki Fano dan memakai nya.

"Selesai", ucap Nana berdiri dan mengambil ranselnya. Fano memandang Nana dengan wajah cengo nya.

"Istri gak ada akhlak!"

"Bodoamat lo mau bilang apa yang penting gue pake kaos kaki!" Jawab Nana menata rambutnya.

"Untung lo istri gue!"

"Daripada lo banyak bacot mending cepet pake sepatu! Sana!"

"Ck, iya iya tunggu dibawah ".

"Okey!"

*****

"Yuk" ajak Fano mengandeng tangan Nana. Dan dibalas hangat oleh sang empunya.

Selesai mengunci pintu tiba-tiba ponsel Fano berdering.

Drtt Drtt.

"....."

"Ya", jawab Fano memutuskan sambungan telepon.

"Siapa?" Tanya Nana kepo.

"Bukan siapa-siapa, lo ke sekolah bareng Geo sama Sasa aja biar gue telepon Geo", Ucap Fano.

Mata Nana memicing, setelah menerima telepon tadi kenapa Fano berubah?- batin Nana.

"Emangnya lo mau kemana?"

"Gue ada urusan,penting!"

"Lebih penting dari gue?"

"Ya!, Kalau gitu gue telepon Geo bentar."

Sambungan terhubung.

"Jemput Nana!"

"....."

"Ada urusan,penting!"

"....."

"Thanks"

Sambungan terputus.

"Geo otw kesini,kalau gitu gue duluan ya", kata Fano ingin melangkahkan kakinya,tapi lengannya dicekal oleh Nana.

"Cuman mau menghormati suami", kata Nana dingin dan menyalami tangan Fano.

Fano tersenyum tipis lalu mencium kening Nana lama. Nana pun memejamkan matanya ketika bibir Fano menyentuh keningnya dengan lembut.

"Assalammualaikum"

"Waalaikumsalam".

"Maafin gue Na", batin Fano bersalah lalu melajukan mobilnya.

Selang 10 menit kemudian mobil Geo berhenti di depannya.

"Masuk Na", suruh Geo dan diangguki oleh Nana.

Geo mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Tumben Na, si Fano ga bareng sama elo", tanya Sasa.

"Gak tau,tadi sih katanya ada urusan penting". Jawab Nana seadanya.

"Lebih penting dari lo gitu?" Tanya Sasa lagi tetapi Nana mengedikkan bahunya.