Kini mereka telah tiba di rumah Nana.
"Assalammualaikum,Nana yang imut ini pulang",teriak Nana menggelegar saat membuka pintu.
"Ck,berisik banget si lo Na", Ucap Sasa kesal.
"Tau tu,ini bukan Hutan kali", celetuk Bilal menambahkan.
"Kalian berisik tau ga?!" Ucap Nana dengan nyolot.
"Lo yang Berisik ogeb" Kata Caca sembari menoyor kepala Nana pelan.
"Haduh haduh,ada apa ini berisik-berisik", kata Bunda Vio yang muncul dari arah dapur.
"Assalammualaikum bunda", kata Fano sembari mencium tangan bunda Vio, diikuti yang lainnya.
"Iya waalaikumsalam" kata bunda Vio ramah.
"Yaudah yuk masuk dulu, daripada disini berisik", ucap bunda Vio sembari terkekeh.
"Les't Go!" Girang mereka kecuali Fano.
Saat ini mereka telah duduk di ruang tamu sembari memakan snack dan bercanda ria.
Tiba-tiba suara Geo membuat semua diam."Jadi kalian ada hubungan apa?" Selidik Geo.
Suasana menjadi hening dan tegang,Nana tak tau harus menjawab apa.
"Dijodohin" singat Fano.
"What?! Maksudnya?" Beo Caca
"Jadi gue dijodohin sama Fano atas kesepakatan yang dibuat sama orangtua gue dan orangtua nya Fano. Kita udah menikah beberapa hari yang lalu, maaf banget gue ga jujur sama kalian kalau gue ga masuk tu karena itu hari pernikahan gue sama Fano,kenapa gue ga cerita dari awal? Karena gue ga mau kalian ngejauhin gue,dan gue mohon banget sama kalian tolong jangan sampai sekolah tau,cuman kalian aja yang gue percaya bisa ngejaga rahasia ini", Jelas Nana panjang lebar.
"Wah kalau gitu, Selamat dongg,tapi kalian jahat ga undang gue" kata Bilal dramatis.
"Iya selamat ma bro, langgeng terus" ucap Geo sembari menepuk pundak Fano pelan
"Aaa Nana,selamat ya semoga jadi keluarga yang samawa yak!," Kata Caca dan Sasa berbarengan dan memeluk Nana ala Teletubbies.
"Ah iya iya,gue sesak anjir," desis Nana.
"Eh sorry-sorry tadi reflek na, ngapuro" kekeh Caca.
"Gue sama Fano cuman bisa bilang makasih", kata Nana tersenyum tipis.
"Cepet bikinin gue momongan", celetuk bilal
"Yang lucu-lucu" Caca menambahkan.
"Jangan kasar kalau main" kekeh Geo.
"Gajelas", ketus Fano.
"Aelah,udah kawin aja masi dingin bat kek kulkas." Kata bilal
"Nikah woi Nikah, kalau kawin mah biar mereka yang tau" ucap Sasa cekikikan.
"Eh bangsul lo,sange semua lo pada" sewot Caca.
"Gapapa dong cacayang,kalau abang sange nya sama neng caca doang kok" kata Bilal cengengesan.
"Alah tai" ketus Caca
"Kode aja terus kapan jadinya" celetuk Geo
"Bacot" sinis Caca dan Bilal bersamaan.
"Eh tapi kenapa ga kalian publikasi aja hubungan kalian?" Tanya Sasa
"Belum waktunya,gue sama Fano cari waktu yang pas" jelas Nana
"Yaudah deh keputusan ada dikalian, gue sama temen-temen cuman bisa berdoa yang terbaik buat hubungan kalian,kalau ada masalah jangan sungkan buat cerita sama kita-kita", Sarkas Geo.
"Yoi" ucap Nana
"Yaudah kita pulang dulu ya,udah sore juga" ucap Sasa pamit.
"Iya,salam buat tante Vio" Caca menambahkan.
"Yoi,nanti gue sampein, hati-hati" Ucap Nana
"Assalammualaikum" pamit mereka
"Waalaikumsalam" balas Nana dan Fano.
****
Sepeninggalan teman-temannya, Nana dan Fano beranjak untuk naik ke kamar, karena badan mereka sudah lengket akibat keringat.
"Lo mandi duluan aja", kata Fano setelah mereka sampai di dalam kamar.
"Yaudah" jawab Nana singkat.
Seraya menunggu Nana mandi,Fano memutuskan untuk bermain handphone saja,tiba tiba ada bunyi pesan masuk dalam handphone Nana.
Ting!
Dengan hati-hati Fano melihat pesan tersebut.
08××××××××××
"Jauhi Fano atau nyawa lo dan nyawa orang tersayang lo akan mati!"
B.-
Setelah membaca pesan tersebut Fano mematung. Ia sungguh tau siapa yang mengirim pesan tersebut. Fano khawatir bila terjadi apa-apa dengan Nana,karena ia tau manusia tu seperti pyscho yang harus terpenuhi yang dia mau.
Pada akhirnya Fano menghapus pesan tersebut dan mengembalikan handphone Nana di tempat semula
"Gue bakal ngejaga lo,sebisa gue Na" batin Fano yakin.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan wajah Nana yang sudah segar.
Nana menyeritkan alisnya bingung karena sedari tadi Fano hanya diam dengan tatapan kosong.
"Fan,lo mandi sana" ucap Nana membuyarkan lamunan Fano.
"Eh,lo udah selesai?" Kata Fano canggung.
"Lo kenapa?" Tanya Nana penuh selidik.
"Gue gapapa, gue cuman pesen sama lo,lo harus hati-hati mulai sekarang", kata Fano tegas.
Nana hanya menganggukkan kepalanya karena ia bingung apa maksud Fano.
"Yaudah gue mandi dulu", ucap Fano seraya mengacak-acak rambut Nana.
"Ish, yaudah sana" ketus Nana.
"Maksud Fano tadi apa ya? Suruh gue hati-hati? Apa mungkin gue dalam bahaya?tapi apa? Gue bingung sendiri, aneh" batin Nana bertanya-tanya.
Nana pun melanjutkan aktivitasnya seraya menunggu Fano selesai mandi.
****
"Permainan segara dimulai nona Reina Ramantha" ucap seseorang itu bak iblis.
"Dan Fano,gue bakal milikin lo seutuhnya,haha" tambah orang itu tertawa bak pyscho.
*****
Update lagi!!
Next ga?
Vote dan Komen ya!!!
Kalau udah ada yang komen, langsung douple uptade deh.
Oke see youu!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Teen FictionAPA?DIJODOHIN?!!NANA GAK MAU! -Nana KALIAN BENAR BENAR GILA! FANO GAK MAU DI JODOHIN! -Fano Ingin tau kelanjutannya? Yuk baca aja! Hanya cerita imajinasi saja hehe:') RANK : #1 in reina 19/08/20 #1 in cool 26/02/21 #2 in fano 19/08/20 #5 in pertema...