Brengsek.

21.1K 1K 33
                                        

Jangan lupa bintang dan komennya ya!!!!

Happy reading!

Saat ini Nana sedang duduk di taman belakang sekolah untuk meredakan emosi amarahnya. Tetapi ia masih saja menangis dalam diam.

Hingga kursi sebelahnya bergoyang, menandakan bahwa ada orang yang mendudukinya. Nana mengangkat kepalanya dan terlihat wajah Fano yang tersenyum tipis.

"Kalau lo butuh sandaran ada gue",kata Fano menatap Nana.

Langsung saja Nana memeluk Fano dengan erat dan menangis dengan kencangnya. Fano pun membalas pelukan Nana dengan senang hati,ia mulai mengusap-usap kepala Nana dan mencium pucuk kepalanya berkali-kali. Nana pun memejamkan matanya menikmati perlakuan Fano.

Nangis Nana sudah mulai mereda, tetapi Nana tak berniat untuk melepaskan pelukannya.

"Ga usah sedih lagi,omongan murahan jangan dimasukin hati", kata Fano lembut.

"Apa gue beneran murahan Fan?kaya yang dibilang Leca tadi?",ujar Nana sesenggukan akibat menangis tadi.

Fano pun melepas pelukannya dan menangkup pipi Nana serta menghapus sisa air mata dengan jarinya.

"Itu gak bener, seharusnya kata murahan itu cocok buat dia bukan buat lo".

"Tapi kan-" ucapan Nana terpotong ketika jari Fano menempel pada bibirnya.

"Gue tau lo gak balikan sama Derta,lo juga gak pacaran lagi sama Derta,gue tau itu,lo cuman dipaksa sama Derta kan?",tanya Fano.

Nana menganggukkan kepalanya pelan dan menatap Fano dalam.

"Maafin gue Fan, seharusnya gue bisa lebih tegas atas sikap Derta,karena sekarang gue udah punya lo,Lo suami gue", ucap Nana tersenyum manis.

"Ga usah minta maaf,lo gak salah,yang salah itu mereka yang menyimpulkan sebelah mata kaya Leca".

"Kok?"

"Tadi dia liatin bukti kan,nah itu kan cuman dari Foto bukan dari kita langsung yang beri penjelasan,jadi mereka hanya menyimpulkan sebelah mata tanpa tau itu bener atau engga."

Nana hanya mengerucutkan bibirnya lucu, Fano yang gemas pun mencubit pipi Nana dengan tangannya.

"Sakit tau", cemberut Nana memegang pipinya. Fano hanya terkekeh pelan

"Jangan sedih lagi ya, mau es krim?" Tawar Fano.

Nana yang mendengar kata es krim pun berbinar-binar, langsung saja ia menganggukkan kepalanya antusias.

Lagi-lagi Fano terkekeh dan mengacak-acak rambut Nana.

"Kan ga rapi lagii", rengek Nana.

"Haha iya-iya,tapi es krim nya nanti ya habis pulang sekolah", kata Fano. Nana hanya menganggukkan kepalanya singkat.

Fano pun hanya tersenyum tipis. Dan mereka kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.

****

Kringgggggg!!!!

Tak terasa kini pelajaran telah usai dan siswa maupun siswi dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Setelah para guru keluar dari kelas semua murid-murid bersorak senang akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba.

"Mari pulang marilah pulang", ucap Bilal bersenandung.

"Bersama-sama", lanjutnya.

"Lo kan jomblo brati sendirian bukan sama-sama", ledek Geo.

"Kampret!"umpat Bilal kesal.

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang