Semenjak kejadian tadi Nana maupun Fano saling diam tidak ada yang berbicara sedari pulang sekolah tadi,bahkan Nana pulang pun ia naik ojol.
Bahkan sekarang pun mereka masih saling diam. Nana pun bertanya-tanya mengapa Fano menjadi banyak diam seperti ini.
"Dia kenapa?", Batin Nana
Nana memberanikan diri untuk bertanya pada Fano,ada apa dia?
"Fan", panggil Nana.
Fano hanya mengangkat sebelah alisnya bertanya 'apa'.
"Kok lo diemin gue sejak pulang sekolah tadi, seharusnya gue yang marah sama lo", kata Nana.
"Oh",kata Fano ber oh ria saja.
"Kok oh doang? Lo kenapa si Fan?", Heran Nana.
"Gue?" Tunjuk dirinya.
"Gapapa", lanjutnya.
"Gak usah bohong,lo kenapa sih?", Desak Nana.
"Seharusnya lo mikir dong!, Lo itu udah punya suami,hargai gue sebagai suami lo,bukan malah pelukan sama orang lain,gue tau nikah atas perjodohan bukan rasa cinta,jadi gue sadar gue gak bakal bisa dapetin lo!", Kata Fano dingin.
"What? Apa tadi dia bilang? Pelukan? Fiks dia salah paham, terus dia tau dari mana? Gue pelukan?", Batin Nana bertanya-tanya
"Kenapa lo diem? Bener kan yang gue bilang tadi?" Tanya Fano ketus.
"Bukan gitu Fan,lo salah paham", kata Nana.
"Apa lo bilang? Salah paham? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri Na!" Gertak Fano tajam.
"Ok kasih kesempatan gue buat jelasin semuanya", kata Nana memelas karena ia tak mau rumah tangganya hancur.
"5 menit", Ucap Fano.
"Ok,jadi",
Flashback on
"INA", teriak laki-laki itu.
Sontak saja Nana berhenti,ia mematung mendengar suara itu, suara yang ia rindukan selama ini,tapi itu dulu tidak untuk sekarang!
"Aku kangen kamu Ina", kata laki-laki itu.
Nana semakin tegang,semua terasa kaku dan kelu untuk bergerak atau berbicara saja.
"Ini pasti mimpi!" Batin Nana.
"Ina tunggu", ucapnya.
"Mau apa lo kesini lagi?" Tanya Nana.
"Aku kangen kamu Na, aku selalu cari-cari kamu", jelasnya lagi.
"Taman belakang", ucap Nana seraya meninggalkannya.
Saat ini mereka tengah berada di taman belakang sekolah ditemani semilir angin yang sejuk.
" Maafin aku Na,dulu aku gak bermaksud buat ninggalin kamu", ucapnya seraya menggenggam tangan Nana.
"Gue udah maafin lo,dan gue udah lupain kejadian waktu itu.", Ucao Nana seraya melepaskan genggaman tangan itu.
"Makasih Na, tapi apa aku pengen kita menjalani hubungan lagi dari awal dan memperbaiki semuanya", katanya lagi.
Sembari memeluknya erat seolah tidak akan melepaskan Nana lagi walaupun Nana tidak membalas pelukannya. Tanpa mereka ketahui sedari tadi Fano melihat adegan tersebut dan ia meninggalkan area taman belakang dengan perasaan yang campur aduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Ficção AdolescenteAPA?DIJODOHIN?!!NANA GAK MAU! -Nana KALIAN BENAR BENAR GILA! FANO GAK MAU DI JODOHIN! -Fano Ingin tau kelanjutannya? Yuk baca aja! Hanya cerita imajinasi saja hehe:') RANK : #1 in reina 19/08/20 #1 in cool 26/02/21 #2 in fano 19/08/20 #5 in pertema...