Tarisha.

17.2K 761 60
                                        

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ya!

Happy reading!

Jam menunjukkan pukul jam 6 pagi. Nana beranjak dari tidurnya dan mencepol rambutnya asal dan segera bangkit untuk melakukan ritual mandinya. Sedangkan Fano masih asyik dengan mimpi dan tidur pulas nya.

15 menit kemudian Nana keluar dan segera menuju walk in closed untuk memakai seragam sekolahnya. Setelah itu ia membangunkan Fano agar segera mandi.

"Fan, bangun" kata Nana mencoba membangunkan Fano. Tapi Fano tak kunjung membuka matanya. Dengan kesal ia dekat kan wajahnya ke telinga Fano,dan berteriak sekeras mungkin.

"FANO!!!!!!!!!!!" Teriak Nana. Fano langsung bangun dari tidurnya dan menatap Nana tajam lalu mengusap-usap telinganya yang terasa panas. Nana yang ditatap seperti itupun hanya menyengir polos.

"Ngapain pake teriak-teriak sih? Bangunin suami tuh yang lembut,dicium kek apa dielus-elus gitu", kesal Fano.

"Hehe, abisnya lo gak bangun-bangun daripada kelamaan gue pake cara itu aja yang lebih cepet" ujar Nana enteng. Fano menyeringai dan menatap Nana tidak biasa. Nana yang ditatap pun merasa was-was.

"Mana?" Pinta Fano.

"Apa?"

"Morning kiss lah!" Ujar Fano berdecak sebal.

"Ga ada gitu-gituan,udah sana mandi!" Kata Nana lalu menarik tangan Fano untuk segera bangkit dari ranjangnya. Tiba-tiba Fano mengecup bibirnya sekilas. Nana mendelik tak terima.

"Baiii istri,suami mau mandi dulu jangan kangen" kata Fano mengecup kening Nana dan berlalu menuju kamar mandi. Nana menahan rasa malunya dan segera ia menyiapkan seragam suaminya itu. Nana turun ke dapur untuk membuat sarapan. Ya saat ini Nana hanya membuat roti selai saja karena bahan masakan sudah mulai habis.

10 menit kemudian Fano turun ke meja makan untuk melaksanakan sarapan paginya. Bertepatan dengan itu, Nana juga sudah selesai menyiapkan sarapan paginya. Fano menarik kursi lalu mendudukinya, Nana memberikan satu roti selai dengan rasa coklat kesukaan Fano. Sang empu menerima dengan senang hati. Nana duduk dan mereka menikmati sarapan dengan tenang.

"Yuk!" Ajak Fano ketika sudah selesai dengan sarapannya, Nana menganggukkan kepalanya lalu menyusul Fano dan segera berangkat ke sekolah.

*****

Saat diperjalanan tiba-tiba ponsel Fano bergetar, Fano mengecek ponselnya, wajah Fano berubah menjadi datar.Nana yang melihat itupun bingung,ada apa dengan Fano?.

"Kenapa?" Tanya Nana.

"Tarisha" jawab Fano masih dengan menyetir mobilnya.

Tanpa sepatah kata lagi,Fano memberikan ponselnya pada Nana.

Nana menerimanya dan melihat apa yang dikirimkan oleh Tarisha.

"Boleh aku balas?" Tanya Nana agak sedikit ragu.

"Tentu sayang, jika kamu mau, ponselku kamu bawa saja, aku malas berurusan dengan wanita itu", jawab Fano dan diangguki Nana.

WhatsApp.

Tarisha
Online
Kak Fano?
Kak?
Jemput aku ish!
Cepetan kakk!!!
Aku gak mau aku terlambat!
Pokoknya kakak gak boleh bareng sama kak Nana.
Kak Fano cuman punya aku!

Fano.
?

Tarisha.
Jemput sekarang hiks!
Aku nangis lho ini.

Fano
Sbk

Tarisha.
Sesibuk apapun kak Fano, seharusnya kakak bisa luangin waktu buat aku!

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang