Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading!!.
"Kita boleh gabung?", Tanyanya.
Mereka mendongakkan kepalanya dan tak lama Nana menganggukkan kepalanya.
"Kenapa lo iyain sih?" Bisik Caca kesal pada Nana.
Nana hanya mengedikkan bahunya acuh dan melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda.
Caca menghela nafasnya sejenak.
"Makasih", ucap Tarisha, ya! Orang itu adalah Tarisha dan Fano. Langsung saja duduk di sebelah kursi kosong yang ditempati oleh Nana.
"Kamu mau pesen apa? Biar aku pesenin".Tanya Tarisha.
"Gak laper!" Ketus Fano.
"Ish kok ketus gitu sih sama aku". Ujar Tarisha kesal.
"Bodoamat", ucap Fano dengan malas.
"Ya udah,aku pesen makan dulu,kamu disini aja ga usah deket-deket sama kak Nana, awas!" Ancam Tarisha lalu berdiri dan pergi untuk memesan makanan.
Fano langsung menggeser posisi duduknya agar dekat dengan Nana, tetapi Nana malah menjauhkan dirinya pada Fano.
"Na",panggil Fano
"Reina", panggil Fano untuk kedua kalinya. Tetapi panggilan itu diabaikan oleh Nana.
"Reina Ramantha!" Panggil Fano penuh penekanan. Nana menoleh dan menatap Fano yang juga menatapnya lalu ia menaikkan sebelah alisnya.
"Aku minta maaf Na", ujar Fano pelan.
"Gue gak butuh kata maaf lo!" Kata Nana dingin tanpa menatap Fano. Sahabat-sahabatnya yang melihat itupun hanya diam tak ingin ikut campur.
"Aku mohon Na, maafin aku".
"Gue gak butuh permohonan maaf lo!"
"Tapi tolong maafin aku Na".
"Kuping lo budek apa gimana? Gue udah bilang! GUE GAK BUTUH KATA MAAF LO!"
"KALO LO MINTA MAAF UNTUK DIULANGI LAGI! MENDING GA USAH MINTA MAAF! NGERTI?!" Ujar Nana masih tak menatap Fano.
Tarisha yang datang pun dengan cepat duduk diantara Nana dan Fano, otomatis Fano menjauhkan dirinya.
"Kak Nana jangan kecentilan dong sama pacar aku!" Kata Tarisha tajam pada Nana.
Nana menoleh dan menatap Tarisha sinis. " Ini pacar lo? " Tunjuk Nana pada Fano selanjutnya ia melanjutkan perkataannya, "Kalo ngedapetinnya dengan cara ngerebut punya orang jangan bangga dulu deh, Lo gak lebih dari seorang murahan, sampah!" Kata Nana menatap Tarisha dengan senyum remeh.
Selanjutnya Nana berdiri dan berjalan menuju arah Fano dan berujar, " Dan lo sama aja dengan pelakor ini, Brengsek!" Ucap Nana penuh penekanan pada Fano, setelahnya ia melanjutkan langkahnya dan keluar dari area kantin. Fano mendengar itupun langsung bungkam,ia tau ia salah tapi mau gimana lagi,ia sudah berjanji. "Gue emang Brengsek!" Batin Fano.
Sebenarnya Nana tak enak hati berkata seperti itu terhadap Fano, karena bagaimanapun juga Fano adalah suaminya yang harus ia hormati. Tetapi emosi dan cemburu membuat Nana spontan berkata seperti itu. "Maafin gue Fan", batin Nana dalam hati.
Sahabat-sahabatnya pun tidak tinggal diam,mereka menyusul Nana tapi sebelum itu mereka memberikan tatapan tajam untuk Tarisha dan Fano.
Geo dan Bilal pun ikut pergi meninggalkan area kantin.
Fano yang melihat kepergian sahabat-sahabatnya itupun menghela nafasnya sejenak lalu ia melirik Tarisha yang tengah menatapnya.
"Kak Fano suapin aku dong", rengek Tarisha dengan manja. Fano melirik sekilas dan berujar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Novela JuvenilAPA?DIJODOHIN?!!NANA GAK MAU! -Nana KALIAN BENAR BENAR GILA! FANO GAK MAU DI JODOHIN! -Fano Ingin tau kelanjutannya? Yuk baca aja! Hanya cerita imajinasi saja hehe:') RANK : #1 in reina 19/08/20 #1 in cool 26/02/21 #2 in fano 19/08/20 #5 in pertema...