My Cold Husband

Sekolah.

Hari ini Fano dan Nana beraktivitas seperti biasa, seperti pagi ini. Mereka sudah siap dengan seragam sekolah masing-masing.

Mereka turun ke bawah untuk melaksanakan sarapan.

"Pagi bun,yah" sapa Nana sembari tersenyum manis.

"Pagi" balas Rama dan Vio berbarengan.

Hingga terdengar suara derap kaki,yap itu adalah suara derap Fano yang sedang berjalan ke arah meja makan.

Mereka menikmati sarapan dengan hikmat dan tenang. Hingga suara Nana memecah keheningan

"Nana berangkat dulu, assalammualaikum" pamit Nana sembari menyalimi kedua orang tuanya

"Fano juga, assalammualaikum" disusul Fano

"Waalaikumsalam" jawab Vio dan Rama.

***

Sesampainya disekolah banyak pasang mata yang menatap Nana dan Fano dengan kagum,iri,senang,tidak suka.

"Ehh mereka pacaran ya?"

"Eh itu kan Nana yang terkenal galak,ko bisa bareng sama pangeran Fano?

"Di pelet kali si Fano"

"Bisa aja tu diguna-guna"

"Ternyata mereka cocok juga ya"

"Dasar Jalang"

Begitulah bisikan-bisikan siswa siswi yang melihat mereka.

Sedari tadi Nana berusaha untuk menahan amarahnya.

"Lo tenang aja,selagi ada gue,lo aman" bisik Fano ditelinga Nana

"Hm" jawab Nana

"Woiiii" dari kejauhan Caca dan Sasa menghampiri mereka

"Eh na tumben lo bareng Fano" tanya Caca pada Nana

"Kebetulan" balas Fano singkat.

"Yee sapa juga yang tanya lo,orang gue tanya Nana" sewot Caca

"cuman jawab" cuek Fano

"Njir,lo ngomong pake pulsa ya?irit banget" tanya Sasa

"G" ketus Fano.

"Iya deh terserah lo" jawab Caca jengah

"Na lo hutang penjelasan sama kita" ucap Sasa menyelidik.

"Ck,iya iya nanti gue cerita" jawab Nana yang membuat Sasa dan Caca sumringah.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke kelas.

***

Dikelas.

Kini mereka sampai di depan kelas dan langsung saja masuk kedalam. Dan mereka memutuskan untuk duduk di bangku masing-masing

"Weh weh good morning my bro" Ucap Bilal ketika Fano akan mendudukkan dirinya di kursi

"Bacot" ketus Fano

"Oh iya,tumben lo bareng Nana the genk masuk kelas?" Tanya Geo heran

"Iya tu Fan,kenapa bisa gitu?" Ikut Bilal nimbrung.

"Papasan" singkat Fano

"Ha?" Beo mereka

"Papasan di koridor" malas Fano

"Ow bilang dong" ucap Bilal manggut-manggut.

Mereka akhirnya duduk ditempat masing-masing.

Kring kring kring.....