Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya!!😁
Happy reading!🎉
"Fano!".
"Papa" gumam Fano dan Nana bersamaan.
Laki-laki berperawakan tegas itupun menghampiri anaknya dan mantunya itu. Ya! Dia adalah Gibran. Dengan cepat ia menjewer sebelah kuping Fano dengan tangannya.
"Berani sekali berbuat yang tidak-tidak di sekolah!" Kata Gibran dengan nada tajamnya.
Fano memejamkan matanya ketika telinganya mulai terasa panas akibat jeweran papa nya itu. Nana pun meringis ketika melihat itu.
"Astaga, kalian sudah punya rumah seharusnya melakukan itu bukan sekolah Fano."
"Papa lepas! Sakit tau gak?!" Kata Fano kesal. Dengan perlahan Gibran melepaskan jeweran itu. Fano langsung mengusap telinganya yang panas.
"Kalian keruangan Papa sekarang!" Kata Gibran meninggalkan mereka berdua.
Nana dan Fano pun menyusul Gibran menuju ke ruangannya.
*****
"Duduk!" Suruh Gibran, Fano dan Nana pun duduk di kursi depan meja kebesaran Gibran.
"Kenapa tadi kalian bolos,hm?" Tanya Gibran mulai santai.
"Fano suntuk dan banyak masalah,butuh ketenangan." Ujar Fano tanpa menatap Nana.
"Kamu sendiri bagaimana Nana?" Tanya Gibran pada menantunya itu.
"Emm, Nana tadi izin ketoilet lalu kepikiran Fano, Nana rasa Fano ada dirooftop makanya Nana menyusul Fano. Maafkan Nana Pa", ucap Nana dengan menundukkan. Fano yang mendengar bahwa Nana kepikiran dengannya itupun mengulas senyum tipisnya.
Gibran menghela nafasnya sejenak,jika mereka bukan anak dan menantunya sudah dipastikan ia akan marah besar.
"Baiklah Papa maafkan, Dan kamu Fano! Jangan berbuat seperti itu lagi disekolah! Dirumah saja agar bisa lebih, mengerti?" Kata Gibran dengan terkekeh.Fano yang mendengar itupun mendelikkan matanya.
"Dan Nana,jangan mau di ajak begitu an disekolah sama anak es ini dirumah saja agar lebih leluasa, mengerti?" Ujar Gibran lalu berdiri. Nana hanya menundukkan kepalanya.
"Papa ingin mengecek keadaan sekolah, kalian disini saja sampai jam sekolah habis. Selamat berduaan", kata Gibran berlalu keluar ruangan.
Sepeninggalan Gibran, kini ruangan itu menjadi hening, Nana maupun Fano sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Fano yang tak tahan akan keheningan pun memulai pembicaraan.
"Kamu maafin aku kan?"
Nana menganggukkan kepalanya tanpa melihat. Fano menghela nafasnya lega.
Setelah itu keadaan hening kembali sampai jam sekolah habis.
*****
kringg!!!!!!!
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Nana berdiri lalu keluar dari ruangan Gibran tanpa pamit pada Fano.
Fano pun menyusul Nana dengan cepat.
Sesampainya dikelas, kelas sudah cukup sepi karena banyak murid sudah keluar untuk pulang ataupun sebagainya.
Sasa dan Caca menyerbu Nana dengan pertanyaan beruntun.
"Lo habis dari mana?"
"Lo gak papa kan?"
"Gak ketahuan kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Novela JuvenilAPA?DIJODOHIN?!!NANA GAK MAU! -Nana KALIAN BENAR BENAR GILA! FANO GAK MAU DI JODOHIN! -Fano Ingin tau kelanjutannya? Yuk baca aja! Hanya cerita imajinasi saja hehe:') RANK : #1 in reina 19/08/20 #1 in cool 26/02/21 #2 in fano 19/08/20 #5 in pertema...