"Selamat datang di kehidupan gue"
●●●
Ruangan bernuansa putih dengan jajaran buku bermacam-macam genre itu adalah Ruang yang sering dikunjungi Syra, baginya, buku adalah sumber kehidupannya.
"Jadi gosip yang beredar kalo tadi pagi lo debat sama Regan sampe motor mahal nya lecet itu bener, Ra?" tanya gadis yang sedari tadi membuntuti Syra di perpustakaan.
"Gosip nya ga bermutu banget," jawab Syra sambil terus memilih Novel yang ingin ia baca.
"Yaampun Ra, lo sadar kan sama apa yang lo lakuin ke Regan?" tanya Vinkan heboh sambil terus membuntuti Syra dari belakang.
"Sadar," jawab Syra, ia berjalan menuju meja baca ketika ia telah menemukan Novel yang akan dibacanya.
"Lo tau kan Regan Xavier Granaga itu siapa?"
"Tau."
"Yaampun, Ra. Kalo gue jadi lo, gue ga akan debat sama Regan, mana bisa gue marah sama dia." Vinkan menunjang dagu nya di atas meja, mata nya menatap ke atas, menerawang jauh.
"Kalo gue jadi lo, gue ga bakal nyia-nyia in kesempatan emas itu, Ra," lanjutnya, sementara Syra sama sekali tidak memperhatikan Vinkan. Dia masih setia dengan Novel yang ia baca.
"Kalo gue jadi lo, gue bakal manfaatin kesempatan buat minta nomer telpon Regan, follback instagram, foto bareng, terus gue pamerin di instastory deh."
"Kalo gue jadi lo____".
"Sayang nya gue bukan elo," celetuk Syra geram. Vinkan berdecak kesal dengan sahabat nya ini, ia segera pergi untuk memilih Novel untuk ia baca.
Drrrrttttt
Ponsel Syra bergetar tanda bawha ada pesan masuk, ia segera membuka ponsel nya, dan ada dua pesan dari nomor yang tidak dikenal. Syra mengerutkan kening nya ketika membaca pesan dari nomor itu.
+6281809045***
Selamat datang di kehidupan gue.+6281809045***
Regan Xavier Granaga."Regan berantem lagi woiii!!"
"Woi woii Regan berantem lagi, seru nih!!"
Teriak beberapa murid sambil berlari heboh dan langsung mengundang teriakan histeris dari seluruh penjuru sekolah, dan kini para murid, baik perempuan bahkan laki-laki pun turut berlarian seolah ada presiden yang datang ke sekolah nya.
Syra memutar bola matanya malas, ia sudah tidak kaget dengan berita semacam itu yang hampir setiap hari di dengarnya. Syra heran dengan murid SMA ini, hanya sebuah perkelahian mereka jadikan tontonan, kurang kerjaan.
"Ra, liat yu, liat Regan berantem, pasti dia keren banget," ajak Vinkan antusias sambil menarik lengan Syra.
"Apaansi, gamau. Gue sibuk." Syra melepaskan tangannya dari cekalan Vinkan.
"Aduh,Ra. Ayo dong temenin gue."
"Lo aja sana sendiri, males gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAN'S
Teen Fiction-FOLLOW SEBELUM BACA :* Ketika cinta berujung malapetaka. Tentang Regan Xavier Granaga. Sang ketua perkumpulan penghancur kejahatan. Berpegang teguh pada semboyan "Brantas sampai tuntas". GANNESA! dan tentang Syra Panditha. Gadis yang membeci dunia...