"Satu kali ada yang berani nyentuh lo. Hidup dia ga akan tenang selamanya."
●●●
"Regan, kamu udah pulang sayang?" sambut permpuan cantik dengan syal di lehernya. Dahlia Trihapsari. Perempuan yang telah melahirkan Regan Xavier Granaga.
Regan mengecup kening ibu nya. Lalu duduk di samping wanita itu.
Regan melepas sepatu dan jaketnya, lalu menyandarkan punggung nya di sofa.
"Regan," panggil Dahlia pelan.
"Kenapa Ma?" tanya Regan menghadap ibunya.
"Ayah kamu tadi kesini. Dia bilang__"
"Mama udah minum obat?" tanya Regan mengalihkan pembicaraan. Malas membicarakan Ayahnya.
Dahlia menghela nafas lirih. Anaknya ini selalu saja seperti itu.
"Regan ayah kamu memang salah. Tapi ga seharusnya kamu benci dia," ujar Dahlia .
"Regan ambilin obat Mama ya," alih Regan kemudian bangkit dari duduknya.
Dahlia menahan tangan Regan
"Mama mohon, nak," ujar Dahlia sungguh-sungguh."Ma, mama gausah mikirin orang itu lagi. Yang terpenting sekarang. Mama sembuh," tutur Regan berusaha tenang. Padahal hati nya sedang bergejolak disana. Ketika ia mendengar nama orang itu. Papanya.
Dahlia mengidap kanker Hati ringan. Masih banyak peluang untuk sembuh bila ia rajin kemotrapi, dan Regan tidak akan membuang kesempatan itu.
"Mama sedih ngeliat kamu selalu bermusuhan sama papa kamu sendiri," Dahlia mengelus pipi anak sematawayang nya.
"Dia terlalu brengsek buat di maafin Ma," Kini emosi Regan tersulut. Ia sangat membenci ayahnya. Karena kesalahan yang terlalu besar bagi Regan.
"Regan jaga ucapan kamu!" Bentak Dahlia.
"Maafin Regan Ma. Tapi emang itu kenyataan nya."
Regan bangkit. Segera pergi dari sana. Tak ingin lepas kendali yang bisa membahayakan mamanya sendiri.
Regan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Mata nya terpejam. Nafasnya memburu menahan Emosi. Kebencian terhadap papanya terlalu kuat.
Sedetik kemudian otaknya menangkap gadis yang berhasil mencairkan hati nya dalam sekejap. Syra. dan Regan akan terus menjaga milik nya.
Regan mengambil ponselnya. Mengetikan sesuatu di benda pipih itu.
To: Syra pandhita
Good experience, Ra
Next time.●●●
Hari ini kelas 12 FISIKA 1 di sambut dengan pelajaran Matematika di jam pertama. Pelajaran yang membuat gila.
"Sekarang kalian kerjakan soal yang ada di papan tulis," suruh Bu Yuni.
"Mampus gue," ujar Tedi kelimpungan. Ia langsung gerak cepat mengambil posisi dekat Arvin dan Regan.
"Sttt sssttt, Vin," bisik Tedi memanggil Arvin dari belakang.
"Hm," gumam Arvin di tempatnya.
"Gue nyontek ya. Soal-soal nya susah banget kaya ujian hidup," rengek Tedi.
"Emang kalo hidup lo lagi di uji, elo nyontek?" tanya Gilang yang duduk di samping Tedi geram sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAN'S
Teen Fiction-FOLLOW SEBELUM BACA :* Ketika cinta berujung malapetaka. Tentang Regan Xavier Granaga. Sang ketua perkumpulan penghancur kejahatan. Berpegang teguh pada semboyan "Brantas sampai tuntas". GANNESA! dan tentang Syra Panditha. Gadis yang membeci dunia...