#3

42 8 2
                                    

" Bagaimana? " Tanya Rio yang dikerumuni teman-temannya

" Masih nol besar " jawab Hisuna

" Abadal, bagaimana dengan kedua utusan Albert itu? " Rio

" Mereka hanya berkeliling sekolah saja, nampaknya MIA 2 juga kewalahan seperti kita " ujar Abadal

'Segitu hebatnya kah sakit hati mereka? Sampai nekat bunuh diri' batin Rio

Ibu Sekar, guru bahasa Indonesia pun tiba di kelas mereka

" Liza-Chan, kau ikut ke rumahku nanti kan? " Tanya Hisuna

Lizara hanya diam

" Dia kena dare untuk tidak bicara dengan siapapun sampai meninggalkan sekolah ini nanti " jelas Hara, sekretaris kelas sambil tertawa kecil

" Kita apain ya? " Hisuna menepuk bahu Lizara

Pelajaran itu pun dimulai dan berakhir. Berbagai pelajaran datang dan pergi silih berganti. Hingga berbunyi bel pulang yang dinanti-nanti.
Seperti biasa, karena hari ini Lizara dan Hisuna piket, jadi mereka pulang lebih lama dibandingkan teman-teman mereka yang lain.

" Jadi di kantin perempuan tempat pertemuan yang tertera di surat pink ini? "
Hisuna sambil memegang surat merah muda itu

Lizara hanya diam

" Oh ya! Kau kena dare ya! "
" Omong-omong, aku kebelet pipis "
Hisuna hendak meninggalkan tempat itu

Lizara menahannya

" Dia bahkan tidak ada Liza! Hanya kita berdua di kantin ini"
Hisuna melihat sekitar

Amaneth tiba

" Yo, dia ingin hanya kau dan dia yang ada di sini, Hisuna! Liza-Chan.. "
Amaneth memberi aba-aba untuk meninggalkan tempat itu

Lizara pergi ke tempat parkir, dan duduk di samping motor Hisuna

" Aku akan memberi tahunya "
Amaneth berlalu

" Yo, dia di sini "

" A-apa? Hisuna beneran datang? "
Seorang gadis dengan seragam sekolah itu terlihat panik

Anu.. dia adalah Tasya

" Kenapa kau bersembunyi di ruang ganti ini? Dia ada di kantin cewek sekarang! "
Amaneth menunjuk ruangan yang ada di sebelah ruang ganti itu

" Apakah Hisuna akan menyukai penampilan ku? "

" Dia akan mencintainya, jadi cepat! Ingat Drakor yang kita nonton kemaren! "
Amaneth mendorong Tasya keluar

" Drakor yang itu film horor, makhluk! "
Tasya kesal

Jantung Tasya berdetak semakin kencang dan kuat saat dia semakin dekat dengan kantin cewek.
Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa berbicara dengan Hisuna, dia hanya ingin mengucapkan ' Hai ', kepada Hisuna

Deg.. deg.. deg..
'Tak perlu menyatakan perasaan dulu, hai saja sudah bisa membuatku senang' batin Tasya

Sesampainya di sana, tidak ada siapa-siapa

'Dimana Hisuna? Apa aku terlalu lama? Tidak! Aku harus menemuinya sekarang! Sekarang atau tidak pernah sama sekali!' Tasya mengumpulkan keberaniannya

Tasya pergi ke tempat parkir siswa kelas XI, dengan harapan Hisuna ada di sana.

Namun, keberanian yang dikumpulkannya barusan menguap ke udara begitu cepat saat dia melihat Hisuna masih di sekolah.

Alih-alih mengajak Hisuna mengobrol, dia malah mengintip Hisuna dibalik pohon delima di sekitar sana. Dari sana, dia melihat Hisuna sedang memasang helmnya

" Liza, kau maukan datang ke rumahku nanti malam? "
Suara Hisuna cukup jelas untuk jarak itu

'Dia berbicara dengan siapa?' batin Tasya

" Orang tuaku keluar kota, jadi hanya ada aku sebagai tuan rumah sekarang " Hisuna

'Siapa itu? Aku tidak bisa melihatnya' batin Tasya

" Liza! Apa kau dengar aku, Liza!"
Hisuna membentak

'Cewek?'
Tasya terkejut dan menutup mulutnya

" Kita bisa tidur bareng jika kau mau "
Hisuna bersemangat

'Tidur bareng?'
Tasya mencoba sekeras mungkin untuk mencerna frasa itu

" Aku akan mengantarmu pulang ya, Liza! Aku kesepian "

" Baik, ayo naik!"
Lanjut Hisuna yang tidak tahu kalau ada Tasya di sekitarnya

Setelah suara motor Hisuna terdengar menjauh hingga tak terdengar lagi, Tasya langsung terduduk di tempatnya dan menahan air matanya.

'Kau boleh suka dengan perempuan itu Hisuna.. tapi pedulikan juga perasaan perempuan lain yang juga menyukaimu..' batin Tasya

Tasya pulang ke rumahnya.
Adapun Amaneth, masih menunggu di ruang ganti.

Bagaimana adegan romantisnya?
Bagus?
Maaf kalau selama ini ceritanya terlalu pendek..

Oh ya, insya Allah, saya akan publish cerita saya setiap Selasa dan Sabtu
Doakan aja biar istiqamah.. eak..

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang