#46

8 2 8
                                    

Surat Perpisahan

******

Keesokan harinya
Andin dan Yura tidak terlihat akur lagi. Mereka tidak saling bicara hingga tidak saling memandang. Bahkan, Andin tidak mengantar Yura ke sekolah seperti biasa.

Ya sudahlah

'Nanti aku akan menemui Rio dan menjelaskan semuanya'

"Yuranita? Apa kamu memperhatikan bapak?"
Pak Retno

Yura terbangun dari lamunannya

"Ya, pak! Saya memperhatikan"

"Kalau begitu selesaikan nomor 3!"
Pak Retno menunjuk sebuah soal di pojok papan tulis

Yura maju, dia tidak mengerti sedikitpun, dia hanya terdiam di depan, 5 menit berlalu hanya menunggu Yura.

"Kenapa? Apa masih ada yang belum kamu pahami?"

Yura mengangguk sedikit
"I-iya, pak"

"Ya sudah, duduk sekarang, makanya jangan melamun!"

"Iya, pak"
Yura kembali

Istirahat pertama
Yura bergegas menuju kelas Rio. Hentakan kakinya terdengar buru-buru, orang-orang yang menegurnya sepanjang perjalanan tak dihiraukannya.

Di kelas Rio
Kelas itu nampak sepi, tak ada yang patroli lagi

Yura mencoba tampak seperti biasa

"Halooo semuanyaaa!"
Yura di pintu

Segera Jang yang sedang duduk di belakang pingsan seperti biasa.

"Amankan, Jang!"
Hisuna

"His, Rio di mana?"

"Namaku Hisuna, bukan His!"
Hisuna

"Biar cepat saja manggilnya"
Yura

"Oh ya, Rio sudah keluar tadi, dia tidak ke kelasmu?"

"Tidak, dia tidak ke kelasku"

Hening

"Lalu, dia ke mana?"
Yura

"Kami juga tidak tahu, dia langsung pergi begitu saja sehabis bel tadi"
Hisuna

"Begitu ya.."

"Baiklah, kalau begitu aku akan mencarinya, terima kasih, Hisuna"
Yura beranjak

"Oke"

Yura berhenti di koridor kelas itu. Melihat sekeliling. Dari ujung ke ujung tidak ada tanda-tanda keberadaan Rio.

Tak disangka, hujan pun turun saat itu, seolah-olah mewakili perasaan Yura sekarang.

'Amaneth!'

Yura menuju MIA 2

"Rayhan, panggilin Amaneth"

"Oke"

"Amaneth! Yura cari"

"Terima kasih ya, Rayhan"

Rayhan terkejut

"Apa kau baru saja berterima kasih?"

"Ya? Why?"

"Gak.."
Rayhan masih terkejut

Amaneth menghampiri Yura

"Ada apa, Yura?"

"Apa kau tahu dimana Rio?"

Amaneth menggeleng

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang