#33

4 3 0
                                    

Perjanjian

******

"Aku punya firasat buruk"
Hisuna

"Apa maksudmu?"
Cecep

Hisuna tak mempedulikan itu dan ikut berlari bersama Abadal. Kemudian Cecep menyusul.

Yura ikut berlari.

Mereka kemudian berpencar, Hisuna ke kantin Bang Arwin, Abadal ke taman, dan Cecep di belakang sekolah, salah satu tempat yang berada di luar pengawasan guru.

Yura berinisiatif pergi ke ruang BK.

Di ruang BK
Yura sampai di sana dan tidak melihat siapapun.
Dia berbalik dan sudah berdiri Billy, salah satu mantannya di sana.

"Kakak tak bisa melupakanmu, Yura"

Yura mengabaikannya dan berlalu

Tapi Billy mengejarnya dan menghalanginya.

"Please, Yura! Kakak gak bisa hidup tanpa kamu!"

"Maaf ya, kak! Tapi aku sudah punya pacar sekarang"
Yura senyum

"Siapa? Paling nanti dua pekan putus"

"Terserah, mau dua pekan kek mau dua hari kek, bukan urusan kakak!"

"Siapa?"

Yura meninggalkan Billy.
Tak lama Yura berjalan, dia berpas-pasan dengan Rio dan Amaneth.

Yura berpaling memandang Billy yang masih berdiri memandangnya penuh harap.

Yura sambil menunjuk Rio

"Ini dia pacarku, kak! Rio namanya"
Yura

"Oh, Rio yang ditendang Hans itukan?"
Billy

Rio geram dan hampir melompat untuk meninju Billy itu, dan langsung ditahan oleh Amaneth.

Amaneth menggenggam tangan Rio sambil menggelengkan kepala memandang Rio. Rio menarik nafas dalam dan mengurungkan niatnya.

"Lho, itu pacarmu, Yura? Gak mungkin deh! Kamu gak lihat cewek di sebelahnya itu?"
Billy

Yura juga terdiam

"Sudah, Rio! Biarin aja dia!"
Amaneth

Rio langsung menurut

Rio dan Amaneth meninggalkan mereka.

"Kau lihat itu, Yura? Bahkan dirimu tidak dihiraukan olehnya"
Billy

"Kau itu hanya pelampiasan!"
Billy meninggalkan Yura

Yura membeku

"Bego"
Gumam Yura

Bel masuk berbunyi

Tidak ada hal yang menegangkan setelah itu, paling Lizara hanya ditanya guru karena saat disuruh maju ke depan menjawab soal, Lizara tampak lebih kesulitan berjalan dibandingkan sebelumnya.

Pulang sekolah

Rio berdiri di tempat biasa dia menungggu Yura. Tapi Yura tak kunjung datang. Rio kemudian pergi menuju kelas Yura.

Dan bingo!

Ternyata Yura sedang piket. Rio pun menunggu diluar. Yura selesai dan keluar, alangkah terkejutnya saat dia melihat Rio diluar.

Rio menoleh

"Yura, kau.."

Yura langsung meninggalkan Rio, sambil melihat Yura yang menjauh, Rio membuka bungkusan permen dan memakannya.
*Bungkusannya?
Isinyalah, makhluk!

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang