Dompet
******
"Oke, apa itu?"
Rio"Anu.."
Mendadak Yura gugupRio hanya menaikkan sebelah alisnya, dan dengan satu tarikan nafas
"Jadi tadi ada mbak-mbak kasir titip salam kepadamu!"
Yura"Ooh.. wa 'alaikumussalam"
Rio senyum"Ya, sudah kusampaikan"
Yura"Oh ya, aku penasaran, mbak kasir itu gimana bilangnya?"
"Anu.. dia bilang, 'Titip salam buat pacarnya ya, mbak!' gitu.."
"Dia saat itu berbicara denganmu?"
"Ya iyalah!"
Yura memutar bola matanya"Lalu kenapa kau sampaikan kepadaku?"
Rio"Maksudmu?"
"Kan mbaknya bilang titip salam buat pacarmu, kenapa aku?"
"Jadi kita gak pacaran?"
Seketika suasana hening.
Semuanya diam"Ya, kita pacaran pura-pura, aku tahu, jadi kau tidak perlu menegaskannya kembali"
YuraYura merasa jengkel
"Rio, sampai kapan kita pacaran pura-pura begini?"
"Terserah padamu saja, toh aku juga sudah mup on dari Amaneth"
Mendengar itu Yura langsung memukul meja
Tak!
"Uhuk!"
Rio yang sedang minum teh panas tersedak"Kau sudah benar-benar move on dari Amaneth? Maksudku, tidak ada rasa apa-apa lagi dengan Amaneth kan?"
Rio kaget
"Iii.. ya? Apa ada masalah dengan hal itu?"
RioHati Yura berbunga-bunga bahagia. Akhirnya, Rio move on dari Amaneth. Dia sudah membayangkan tempat mana saja yang akan mereka berdua kunjungi. Restoran? Taman? Cafe? Pelaminan? Oh.. tidak ada yang lebih ditunggu selain pilihan terakhir.
"Yura? Kau tak apa?"
RioYura menatap Rio dengan senyuman paling manis yang bisa dia buat. Membuat orang-orang yang pacaran di sekitar sana bertengkar dengan pasangannya. Ya, cowok mereka memandang Yura tak berkedip. Tapi Rio membayangkan sebuah sepatu terlukis indah dari bibir itu.
"Rio, aku senang mendengarnya.. bilang lagi dong, kalau kau sudah move on darinya"
'Apa yang terjadi?'
Rio melihat kaki Yura'Sepatunya terlihat mengerikan'
Rio"Rio? Kenapa? Apa kau mau nambah bakso lagi? Aku bayar kok!"
'Apa ini sebuah pertanyaan retorika? Aku benci soal HOTS!'
Rio berpikir keras memikirkan jawabannya"Rio? Kau sudah selesai makannya? Antarin aku pulang dong!"
Glek!
'Apa lagi ini? Soalnya berubah! Apa pakai timer? Aku harus cepat!'
"Ya, aku sudah selesai"
Rio berdiri"Tunggu saja aku di depan, aku akan membayar semuanya"
Yura mengangguk semangat, Rio kemudian pergi untuk membayar bakso mereka. Yura diluar memainkan jarinya, sambil mengingat-ingat kalimat Rio tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmates Are Stealths
Teen Fiction[ Aku 100% cowok, woi! Mai, sabar ] Lizara [ Ayo main sama om! ] Rio [ Kok kesal ya? ] Cecep Katanya kalau mau buat cerita romantis lebih baik jika tokoh utamanya itu cewek.. jadi mungkin cerita ini gak akan romantis. Lanjut, Lizara hanya bisa berp...