Ketahuan
******
Istirahat kedua
Yura melipat kertas itu dan menyimpannya di dalam sakunya. Yura agak berlari-lari kecil menuju kelas Sepat.Yura sampai di kelas itu dan langsung masuk ke dalam menemui Hisuna.
"Hisuna, Rio keluar lagi?"
"Iya, dia juga tidak menjemput Yuni seperti biasa, iyakan, Yuni?"
"Ya, Rio tidak ada ke kelas saya, Yura"
Yura menarik nafas panjang
"Baiklah.."
Yura menyodorkan sebuah surat kepada Hisuna
"Ini untuk Rio, kalian jangan membacanya! Hanya Rio yang boleh, paham?"
Hisuna mengangguk
"Cie.. surat-suratan ni e.."
UcokYura menoleh dan hanya memberikan senyum terbaiknya
"Hisuna, aku juga minta maaf kalau selama ini membuatmu tersinggung ya"
"Lho? Ada apa ini? Tumben"
"Ya, aku pikir aku tidak akan ke kelas ini lagi, terima kasih atas semuanya, Hisuna"
"Apa maksudmu, Yura?"
Satu kelas menaruh perhatian besar terhadap percakapan itu, mereka tidak mengerti. Pasti ada yang salah, Yura tiba-tiba berkata seperti Rio, plus Rio akhir-akhir ini berubah jadi lebih pendiam.
"Ya, kalian masih bisa bertemu denganku, jadi santai saja"
"Bagaimana dengan Rio?"
Yura mencoba menenangkan diri
"Oh ya, aku lupa, aku tadi dipanggil Ibuk Sekar di majelis guru"
"Aku pamit dulu, semuaaa, tidak baik membuat orang lain menunggu bukan?"
Yura berpaling dan keluar kelas ituHisuna hanya melihat di tempat hingga Yura benar-benar tidak ada di sekitar sana.
Hisuna melihat surat itu, kemudian melihat Lizara dan Yuni yang juga masih memperhatikan tempat Yura terakhir kali terlihat.
"Liza-Chan, menurutmu tidak apa membiarkan ini?"
"Mai, itu salahnya sendiri! Jadi biarkan saja, sejak awal dia yang membuat kita terlibat banyak masalah"
Lizara melanjutkan baca bukunya"Yura tidak main-main soal perasaannya terhadap Rio"
"Tapi, Rio malah berencana menghukum Kunyang dengan mempermainkan perasaannya kembali"
"Ini sulit, saya tidak tega, Hisuna"
"Tapi saya yakin kalau Rio juga ada rasa terhadap Yura"
Yuni"Benarkah?"
Hisuna dan satu kelas"Pfffft! Ayolah, kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan sekarang, jadi kita lakukan saja sesuai rencana"
Lizara masih membaca buku"Ya, kita tidak pernah menduga kalau mereka akan saling suka.."
"Sekarang bagaimana? Rio dan Yura saling menjauhi satu sama lain"
Yuni"Pertama, surat ini harus dibaca Rio, sisanya aku tidak tahu"
Hisuna'Rio, kau harus jujur pada perasaanmu sendiri! Kami memaafkan Yura, kau juga harus, Rio!'
'Yura menaruh harapan besar'
Di parkiran kelas XI
Rio berbaring pada motornya sambil melihat langit biru di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmates Are Stealths
Teen Fiction[ Aku 100% cowok, woi! Mai, sabar ] Lizara [ Ayo main sama om! ] Rio [ Kok kesal ya? ] Cecep Katanya kalau mau buat cerita romantis lebih baik jika tokoh utamanya itu cewek.. jadi mungkin cerita ini gak akan romantis. Lanjut, Lizara hanya bisa berp...