#7

22 6 7
                                    

                  Rio Adirtavarman

" Hari ini libur ya? "
Rio membuka jendela kamarnya pagi itu

Setelah mandi dan berpakaian kasual, Rio keluar dari kamarnya menuju ruang tengah

" Kak, dimana Anno? "
Tanya Rio yang tidak melihat suami kakak kandungnya itu

" Oh.. dia belum bangun kayaknya.."
Jelas Arina sambil menonton televisi di ruang tengah itu

" Aku ingin mencari udara segar di luar dulu, kak "
Rio menuju pintu depan

" Tidak sarapan dulu? "
Arina menoleh namun tidak melihat adiknya itu lagi di rumah

Di halaman luar rumahnya

" Aku pikir aku akan ke taman kota saja "
Rio sambil memakan cemilan yang baru saja dibelinya

Di tengah perjalanan, dengan jaket belang hitam putih kesukaannya, Rio berhenti setelah melihat permen karet di trotoar yang disusurinya

Tanpa pikir panjang, Rio mengikis permen karet itu menggunakan kunci rumahnya dan membuang sampah itu ke tempat sampah

" Kak Rio! "
Teriak seorang anak SD yang berlari ke arah Rio

" Oh, Rini rupanya, apa kau mau sedikit coklat ini? Kakak membeli lebih tadi "
Rio menawarkan coklat itu

" Tentu! Terima kasih, Kak Rio! "
Rini memakan coklat itu dengan lahap

" Kakak duluan, sampai jumpa lagi, Rini! "
Rio melanjutkan perjalanannya

Rio berhenti lagi saat melihat seorang nenek membawa belanjaan yang terlihat berat. Salah satunya terjatuh dan berserakan di jalan, Rio segera memungutinya, membersihkannya, dan memasukkannya kembali ke dalam tas nenek itu

" Mau Rio bantu, nek? "
Tawar Rio

" Ah, Nak Rio! Tidak apa.. maaf kalau nenek sering merepotkan mu "
Ujar nenek itu

" Tidak apa, nek! Rio juga masih melatih otot-otot Rio dan membawa tas seberat ini tentu akan sangat membantu "
Rio mengangkat tas itu

" Kau memang anak yang baik, Rio.. nenek selama ini hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mu.."
Ujar nenek itu

" Wah, benarkah? Rio senang sekali! Rio benar-benar menghargainya, nek! "
Rio tersenyum lebar

Lizara : " Cep, wibu itu apa? "
Cecep : " Wibu? Oh, itu adalah gelar kehormatan "
Lizara : " Kehormatan seperti apa? "
Cecep : " Bagi mereka yang sudah berpacaran atau menikah.. "
Lizara : " Pacaran? Menikah? "
Cecep : " Dengan makhluk dua dimensi.. "
Lizara : " Hisuna kan wibu, berarti dia.. "
Tasya : " Dia suka dengan wanita lain?  Hiks.. hiks.. "
Cecep dan Lizara : " Oh tidak.. "
Tasya : " Hisuna jahat! "

Kalau tidak tahu, diam dulu, dan cari tahu, bisa lewat toko gorengan, akang-akang tahu, ataupun search engine seperti Boogle

******

Di rumah nenek itu

" Terima kasih, Nak Rio sudah membantu nenek.. apa Nak Rio mau ini? Nenek membeli banyak tadi di pasar "
Nenek itu menawarkan beberapa roti jala kepada Rio

" Tidak usah, nek! Itu kan punya nenek "
Rio malu-malu tapi mau

" Tidak, tidak, nenek memaksa, lho! "
Nenek

" Kalau begitu, baiklah, terima kasih, nek! "
Rio tersenyum lebar

Rio kembali melanjutkan perjalanannya ke taman kota

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang