#38

6 2 8
                                    

Cafe

******

Hari itu Yura nampak kurang bersemangat. Saat ini dia sedang menuju kantin bersama Rio.

"Yura, kau kenapa?"
Rio

"Tidak ada.."
Yura

"Tak apa, ceritakan saja! Mungkin aku bisa membantu"
Rio

Yura masih diam

"Bagaimana kalau nanti sore kita keluar?"
Rio

Yura masih diam

"Kau boleh mengajak temanmu"
Rio

Yura mendongak

"Jadi bukan hanya kita berdua?"
Yura

"Ya, awalnya aku niat begitu, tapi kalau kau tidak mau ya tidak apa"
Rio

"Benarkah? Kita akan keluar berdua?"
Yura semangat lagi

"Ya, begitulah"
Rio

"Akhirnya! Kita mau ke mana?"
Yura

"Itu kejutan!"
Rio

Yura membuang muka

"Aku tidak mau pergi kalau aku tidak tahu ke mana"

"Ya sudah, kita akan makan di cafe yang baru buka itu"
Rio

Yura melirik Rio

"Kau demam, Rio? Tidak biasanya kau mengajakku keluar"
Yura

"Kalau kau tidak mau tak apa, aku akan mengajak Amaneth saja"
Rio mulai beranjak

"Pakai demam segala! Kenapa gak sekalian mati aja, begooooo!"
Yura membuat lemparan sepatu pertama hari itu.

Rio tersenyum puas melihat ekspresi kesal Yura.

——————

Sore hari
Kediaman Yura

Hujan baru saja reda, dan kondisi udara masih sejuk. Yura bersiap sejak menginjakan kakinya di rumah itu.
Dia juga sudah menonton Drakor 'My Mesum Boyfriend' itu, masih ada 11 episode lagi yang belum dia tonton.

Bunda yang melihat anaknya itu sangat antusias menata diri mulai memprovokasi

"Cie.. yang mau date.."
Bundanya di dekat pintu kamar Yura

Yura segera menoleh

"Apaan, bun? Kan kita harus berpenampilan baik"
Yura sambil menyetrika kemeja putihnya.

"Tapi kamu terlihat bersemangat sekali, tidak seperti pacar-pacar kamu sebelumnya"
Bundanya sambil tertawa sedikit

"Enggaklah, bun!"
Yura masih fokus menyetrika

"Buktinya kamu sudah nyetrika baju itu tiga kali, lho.. ntar bolong"
Bundanya menahan tawa

"B-benarkah?"
Yura segera berhenti menyetrika

Entah mengapa dia langsung teringat Rio

"Rio begooooooo!"
Teriaknya

"Ouoh.. namanya Rio? Jadi gak sabar ketemu calon mantu"
Bundanya beranjak

"Bunda..."
Yura

'Aduh, keceplosan!'
Yura saat sadar kalau tadi di berteriak

5 menit kemudian
Yura keluar kamar dan menemui bundanya di ruang tengah yang sedang menonton TV.

"Bunda, bagaimana penampilanku?"

Bundanya melihat dari atas ke bawah

"Kok hitam putih, Yura? Kayak acara resmi aja"

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang