#35

4 2 2
                                    

Abadal Talks

Baiklah, kali ini saya, Abadal Evval akan menjelaskan kepada para pembaca terhormat bagaimana cara kami melacak Andin dan menangkapnya.

Pertama kami sudah melakukan antisipasi, yaitu mendata semua cewek yang mendekati Cecep sejak awal perburuan Kunyang.
Didapati:

Garneta Hasya, XI MIA 1
Siti Alisya, XI MIA 2
Andin Nugroho,  XI MIA 3
Leona Sahara, XI MIA 4

Tak!

"Hara gak dihitung, goblok!"
Amaneth menjitak Abadal

Oke

Garneta Hasya, XI MIA 1
Siti Alisya, XI MIA 2
Andin Nugroho, XI MIA 3
Reandra Oktaviana, XI IIS 1

Kemudian, Rio memantau Garneta Hasya karena Rio sering menjemput dan mengantar Yuni yang merupakan teman sekelas Garneta Hasya.

Hisuna memantau Siti Alisya karena sekelas dengan Tasya.

Tim Amaneth memantau Andin, karena Sira yang memintanya.

Jang memantau Reandra, karena itu yang tersisa, namun tak lama sebab gynophobia Jang kambuh setiap kali melihat Reandra. Oleh sebab itu aku yang memantau Reandra.

Setelah pengamatan beberapa hari, Andin dan Hasya yang mempunyai frekuensi paling tinggi dalam berinteraksi dengan Cecep.

Hisuna dan tim Amaneth memantau Andin.

Rio dan aku memantau Hasya. Kami juga sudah mengingatkan Cecep agar jangan mudah terkecoh dan tetap waspada. Karena kami sudah tahu kalau Sira adalah mata-mata Kunyang, tapi Amaneth tidak tahu. Rio hanya memberitahunya bahwa dalam tim itu ada mata-mata tapi tidak diberitahu siapa. Alasan Rio adalah agar si Sira tetap merasa aman sehingga dia tetap bertemu Kunyang untuk membocorkan informasi tim Amaneth. Disaat itu kami membuntutinya, dan kami tahu bahwa Kunyang tidak bekerja sendiri.

Oh ya, kejadian kami membuntuti Sira ada di #13, kisah lengkapnya adalah saat itu Aisyah sendiri di lorong menunggu Sira dan Joan. Lalu Rio memberitahu Hisuna untuk mencari mereka. Hisuna bertemu Joan, mereka pun mencari Sira bersama hingga di kelas XI MIA 3, mereka menguping pembicaraan antara Kunyang, Andin, dan Sira.
-Saat itu kami belum mengenal Andin-

Yang kami tahu dua orang selain Sira itu adalah kelas XI dan satu berambut panjang satu berambut pendek. Karena gugup dengan ketampanan Hisuna, Joan tersandung dan menjatuhkan kotak bekalnya. Hisuna segera menarik Joan dan berlari sekencang mungkin, sedangkan bungkusan cemilan Joan belum sempat dipungut.

Hingga akhirnya Cecep pergi jalan bersama Andin tanpa sepengetahuan kami. Oh ya sekedar info, tim Amaneth tidak tahu kalau Hisuna ikut memata-matai Andin.

Keesokannya, tim Amaneth menyatakan bahwa Andin adalah Kunyang. Amaneth memberitahu kami akan hal itu. Sampai akhirnya secara sembunyi-sembunyi kami memata-matai Cecep dan Andin saat Andin menembak-menyatakan cinta- Cecep.

Kecurigaan kami kepada Andin meningkat saat kami menerima berita dari Cecep bahwa mereka pacaran plus, Sira bersikeras bahwa Andin adalah Kunyang.
Tapi kami tidak tahu mengapa Sira malah memojokkan rekannya itu.

Semenjak itu, Rio meminta Jang untuk memata-matai Cecep. Maksud memata-matai di sini adalah mengikuti kemanapun Cecep pergi dari jauh. Agar Kunyang mengira bahwa Cecep sedang sendiri sehingga Kunyang melancarkan aksinya.

Hisuna juga menyatakan bahwa Andin itu mirip dengan salah satu cewek saat dia membuntuti Sira bersama Joan.

Ternyata benar, Andin mempermainkan Cecep dan memaksa Cecep bunuh diri. Cecep pun melakukan semuanya sesuai rencana, dia pergi ke WC, tak lupa Jang di sekitar. Sebelum ke WC, Jang sempat memanggil Amaneth untuk memeriksa apakah Kunyang akan datang untuk melihat Cecep bunuh diri.

Cecep melakukan aktingnya dengan baik, adapun Amaneth melihat seorang cewek sedang mengintai sesuatu, itukan WC cowok, kenapa dia di sana? Amaneth bergerak diam-diam.

Ternyata Andin, kami sudah mendata Andin, bagaimana ciri fisiknya, dll.

Ditambah lagi saat kami menyusup di pendopo itu, #18 pasukan mantan itu kompak mengatakan bahwa mantan mereka itu adalah Andin, tapi ada suatu kejanggalan. Dari keempat orang yang kami interogasi masing-masing  memberikan keterangan yang berbeda tentang si Andin.

Hans bilang dia kelas XI MIA 3
Sampel dua bilang dia kelas XI MIA 1
Sampel tiga bilang dia kelas XI MIA 4
Sampel empat bilang dia kelas X MIA 1

Tapi kelas kami ( MIA 4 ) tidak ada yang bernama Andin.


Lizara yang sudah diminta Rio untuk belajar psikologi dasar melakukan uji kebohongan sederhana berdasarkan cara kerja mesin lie-detector.

Kami merasa yakin kalau Kunyang sudah ditangkap, dan misi kami selesai. Rio menyuruh Amaneth agar memaafkan Andin dan tidak mengadukannya kepada guru. Andin diberi kesempatan kedua.

Tapi ternyata, kami salah. Hans menyerang kami saat kami menangkap Arga, dan Kak Billy datang dengan bangganya bilang kalau dia pacaran dengan, inisialnya K -itu inisial yang kami buat untuk orang yang kami tidak kenal-.
Kami kembali melacak Andin, tapi setelah kami melakukan pengumpulan informasi, Kak Billy tidak mengenal Andin yang kami anggap adalah Kunyang. Tapi Hans nampak tidak terima kalau Kak Billy berpacaran dengan cewek yang kami kira adalah Andin.

Muncul pertanyaan

'Siapa cewek yang ada diantara Kak Billy dan Hans? Kak Billy bilang dia tidak mengenal Andin, Dinda juga bilang kalau dia ditinggalkan Hans karena pacarnya Kak Billy ini'

Fix. Kunyang bukan Andin, dan dia masih beraksi.

Tapi kami tidak tahu siapa Kunyang ini. Kami kehabisan jejak, hanya saja Hisuna dan Rio sering melihat Andin bersama Mathilda, anak MIA 1. Terlebih lagi, Mathilda pernah berpacaran dengan Albert dan Casimo, orang-orang yang pernah melakukan uji coba bunuh diri.

Andin terlihat santai saat Hisuna dan Rio disekitarnya, ya, karena dia tidak tahu kalau kami terlibat dalam penangkapan dirinya oleh Amaneth itu. Dia pasti mengira kalau semua rencana ini hanya Amaneth yang menyusunnya. Itu adalah keuntungan bagi kami, karena kami bisa memata-matainya tanpa menimbulkan kecurigaan apa pun.

Kunyang, kami akan menangkapmu.

——————

Sekian dari Abadal talks, saya mewakili kru, mohon maaf apabila membuat pemirsa tersinggung. Saya Abadal Evval, pamit undur diri.

——————

"Hah? Aku bermimpi aneh lagi"

"Aku bermimpi aku berbicara lebih dari 900 kata dalam sekali waktu"

"Abadal, kamu sudah bangun? Tuan Rio baru saja pergi"

"Hah? Nauren?"

"Berarti ini yang mimpi"

Tambahan: koneksi internet pengarang baru Bagus hari ini
Thanks

My Classmates Are StealthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang