CHAPTER 1 : Bagian 12

971 122 2
                                    

Benar-benar ada.

Seokjin masih terpaku memandang sosok asing itu di sana, tepat di samping adiknya. Tapi seolah tersadar, dia langsung menoleh ke arah si bungsu. "Dari mana Kookie tahu bisa melakukan ini?" tanya Seokjin, merujuk pada matanya yang tiba-tiba bisa melihat sosok itu.

"Dia yang menyuruh Kookie melakukannya." jawab Jungkook sembari menunjuk sosok asing itu.

Pandangan Seokjin lagi-lagi berpindah kepada anak itu. Rasanya tidak ada yang aneh jika tadi Seokjin bisa langsung melihatnya. Tapi karena dia baru bisa melihatnya setelah Jungkook melakukan sesuatu, jadi Seokjin bisa memastikan jika anak itu bukan manusia. Jadi apa yang salah dengan anak hantu ini?

"Jadi apa yang Kookie lakukan tadi?"

"Itu..."

Jungkook menoleh ke arah anak yang duduk tenang di tepi tempat tidur. Kemudian dengan tatapan ragu dia kembali menatap kakaknya. "Kak Yoongi tidak sakit kan, kak?" tanyanya, lebih seperti memastikan perkataannya.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Benar, kan?"

Seokjin terdiam sejenak, mendadak perasaannya tidak enak mendengar nada suara adiknya. Tapi kemudian dia menjawab dengan sedikit ragu, "Seharusnya tidak."

Jungkook mengangguk lalu tangannya menunjuk kepada sosok asing yang masih tetap diam itu. "Dia yang melakukannya. Kak Yoongi sakit karena dia." ujarnya.

Seokjin mengernyit tak paham. Tapi kemudian memperhatikan sosok asing yang nampaknya tidak berbahaya sama sekali itu. Di pikirannya hanya ada satu pertanyaan, kenapa adiknya berpikiran seperti itu?

"Kau tidak mengingatku, Jin?"

Seokjin mengernyit lagi. Namanya memang Jin, tapi Jin yang satu ini tidak mengenal Setan. Jungkook bahkan ikut menelengkan kepalanya, tak mengerti maksud dari suara sosok itu.

"Apa yang kau maksud?" oke, anggap saja Seokjin gila karena malah menanggapi makhluk asing yang bahkan seharusnya tidak terlihat itu. Tapi kalimat yang diucapkan olehnya benar-benar membuat Seokjin penasaran.

"Kau tidak ingat karena siapa adikmu ini akhirnya memiliki kesempatan untuk hidup?"

Mendadak Seokjin terpaku. Matanya melebar berbarengan dengan degup jantungnya yang semakin cepat dari detik ke detik. Entah kenapa otaknya memutar sebuah ingatan lama ketika telinganya mengirim suara itu.

Jangan bilang...

Seokjin jelas ingat bahwa Yoongi memiliki tubuh yang lemah sejak kecil. Meskipun terlihat sempurna, tapi sebenarnya Yoongi tidak bisa terlalu lelah karena jantungnya bermasalah. Dia mudah sakit, jadi sering keluar masuk rumah sakit. Setidaknya Seokjin dan kedua orangtuanya telah bertekad untuk menjaganya.

Tapi masalahnya bukan di sana. Setidaknya semuanya berjalan sesuai rencana sampai suatu hari Yoongi mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang dari sekolah. Saat itu bukan hanya dia korbannya. Ada seorang anak yang tiga tahun lebih tua darinya yang menjadi korban juga.

Berdasarkan saksi mata, Yoongi saat itu sedang menyeberang jalan saat tiba-tiba dia terjatuh sembari meringis memegangi dadanya. Korban lainnya berjalan tepat di depan Yoongi dan menyadari itu. Tanpa tahu bahwa lampu penyeberangan telah berubah warna dan kendaraan mulai bergerak kembali, anak itu berbalik dan menolong Yoongi. Tapi sayangnya kecelakaan itu terjadi dan bahkan anak itu terluka lebih parah dari pada Yoongi.

Yoongi saat itu mengalami luka yang cukup ringan karena anak itu melindunginya. Tapi kondisinya kritis karena jantungnya semakin bermasalah dan bahkan sempat berhenti beberapa kali. Dokter mengatakan jika Yoongi harus dioperasi dan memperingatkan agar keluarganya segera mencari donor.

Why I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang