CHAPTER 1 : Bagian 13

961 107 0
                                    

TING TONG!!

Laki-laki yang sebelumnya sibuk dengan kantong infus itu spontan menoleh ketika mendengar suara bel rumah yang berdentang kencang. Dengan segera dirinya menyelesaikan aktivitas awalnya lalu bergegas keluar dari ruangan itu.

Kakinya melangkah cepat menuruni tangga hingga tiba di lantai dasar. Kepalanya kembali tertoleh kemudian matanya meneliti satu objek yang ditujunya. Dia segera berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya. Begitu pintu dibuka, sosok dua laki-laki yang lebih muda terlihat di sana.

"Halo, Kak Seokjin." keduanya langsung menyapa tepat setelah pintu terbuka dan memperlihatkan si pemilik rumah.

"Ah, kalian. Ada apa kemari?" tanya Seokjin, sedikit heran karena keduanya masih mengenakan seragam. Jam sekolah juga baru saja berakhir. Kemungkinan keduanya langsung datang ke sana setelah pulang sekolah.

"Kak Yoongi berjanji akan membantu kami belajar, tapi katanya dia tidak masuk sekolah. Apa dia sakit lagi? Kami datang untuk menjenguknya." jawab Namjoon.

"Ah..." Seokjin tersenyum kecil kemudian membuka pintu lebih lebar. "Kalau begitu masuk saja. Tapi Yoongi sedang tidur. Jadi jangan berisik, ya." ujarnya kemudian.

Keduanya menurut dan segera masuk ke dalam rumah. Setelah mereka masuk, Seokjin segera menutup pintu dan berjalan mendahului Hoseok dan Namjoon ke kamar si bungsu. "Dia di kamar Jungkook." ujar Seokjin sebelum Hoseok atau Namjoon bertanya.

Keduanya mengangguk mengerti lalu terdiam sejenak. Keduanya saling berpandangan, seolah meminta satu sama lain untuk bersuara. Sejenak mereka perang tatapan sebelum kemudian Namjoon menghela nafas dan mengalah. "Jungkook juga tidak terlihat di sekolah, kak. Apa dia masih sakit?" tanyanya kepada laki-laki yang berjalan di depan mereka.

Seokjin tertawa kecil, meskipun terdengar hambar. "Sebenarnya tidak apa-apa. Tapi tadi katanya agak lelah, jadi dia ikut tidur." jawab Seokjin setengah berbohong. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa Jungkook pingsan setelah melihat hantu, kan? Lagi pula dia tidak pingsan, hanya tertidur setelah sedikit tenang.

Sementara Hoseok dan Namjoon yang mendengar penjelasannya langsung ber-oh ria. Akhirnya mereka kembali diam hingga sampai di ruangan yang dituju.

Seokjin masuk terlebih dahulu sementara Hoseok dan Namjoon masuk setelahnya. Dia segera membereskan peralatan medisnya yang masih tergeletak di nakas. Dua orang lainnya berdiri diam di sisi tempat tidur, memperhatikan sosok dua manusia yang tenang dalam tidurnya.

"Apa sakitnya parah, kak? Kenapa harus diinfus?" tanya Hoseok setelah memperhatikan infus yang terpasang di punggung tangan kiri Yoongi.

Seokjin yang masih harus membereskan barang-barangnya langsung menoleh meskipun kemudian sibuk dengan pekerjaannya. "Tidak. Hanya saja dia terus muntah-muntah, jadi harus diinfus agar tidak kekurangan cairan." jelasnya.

"Begitu?"

"Tentu saja." jawab Seokjin sembari meletakkan semua peralatan medisnya di tempat yang mudah dijangkau. "Oh ya, kalian ingin meminta Yoongi membantu kalian belajar, kan? Mau kakak bantu?"

"Eh?! Kakak tidak sibuk?"

Kali ini Seokjin menggeleng, mengisyaratkan bahwa dia memang tidak sibuk. Sejenak Hoseok dan Namjoon saling berpandangan sebelum kemudian keduanya mengangguk berbarengan.

"Kalau begitu kalian tunggu di sini sebentar."

Seokjin keluar dari ruangan itu, meninggalkan Hoseok dan Namjoon di sana. Beberapa saat kemudian dia kembali ke sana dengan membawa karpet bulu yang cukup tebal. Melihat itu Hoseok dan Namjoon langsung membantunya.

Why I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang