CHAPTER 1 : Bagian 7

1.1K 125 4
                                    

"Nah, sudah sampai. Belajar yang rajin. Nanti tunggu kakak jemput Kookie, jadi jangan pergi kemana-mana. Paham?"

Sebagai jawaban atas pertanyaan si sulung, Jungkook mengangguk patuh. Senyumnya yang ceria itu kian melebar. Kemudian dengan semangat dia berkata, "Kakak jangan terlalu lama. Kookie tidak suka menunggu."

"Iya, sayang. Sudah sana masuk. Kakak harus mengantar Kak Yoongi sekarang."

Si bungsu berdiri tegak lalu memeragakan gerakan hormat. Setelahnya dia langsung masuk ke sekolahnya tanpa mengatakan apapun lagi. Tapi baru beberapa langkah dia berhenti dan berbalik. "Kakak, hati-hati." ucapnya kemudian berlari menghampiri Jimin yang entah sejak kapan berdiri di dekat gerbang.

Kedua kakaknya masih memperhatikan si bungsu dari dalam mobil. Setelah memastikan adiknya menghilang ke dalam sekolah bersama Jimin, barulah Seokjin menjalankan mobilnya untuk mengantar Yoongi ke sekolahnya. Sebenarnya jarak kedua sekolah itu tidak lebih dari lima ratus meter, cukup dekat.

"Kak, apa hanya aku yang merasa aneh?"

Mendapati sang adik tiba-tiba bersuara, Seokjin menoleh sekilas sebelum kemudian fokus kembali ke jalanan. "Apa yang kau maksud dengan aneh?" tanyanya masih tak mengerti maksud perkataan Yoongi.

"Entahlah. Tadi pagi kakak dan Kookie bersikap aneh. Memang begitu atau memang hanya perasaanku?" Yoongi menjawab sekaligus melempar pertanyaan.

Seokjin terdiam sebentar. Niatnya dia tidak ingin mengatakan apapun tentang kejadian tadi kepada Yoongi. Tapi karena dia sudah bertanya, jadi Seokjin akhirnya memilih untuk tidak menyembunyikannya.

"Apa menurutmu hantu ada di dunia nyata?"

Pertanyaan dari Seokjin membawa kernyitan di dahi sang adik. Laki-laki yang sedang menjalani tahun pertamanya di sekolah menengah atas itu lantas menoleh untuk menatap kakaknya. Jujur saja firasatnya buruk setelah sang kakak menyebut kata hantu. "Kenapa bertanya seperti itu?"

Seokjin terdiam sejenak. Ragu menyinggahi hati dan pikirannya. Dia tak ingin adiknya itu cemas. Tapi di sisi lain Seokjin membutuhkan Yoongi untuk menjaga si bungsu. Seokjin tidak mengerti mengapa ini terjadi kepada adik bungsunya.

Kalian bertanya kenapa Seokjin langsung percaya saat Jungkook mengatakan ada seorang anak di rumah tadi pagi? Atau kenapa Seokjin percaya dengan adanya hantu? Itu karena dia juga pernah merasakan presensinya beberapa tahun yang lalu, tujuh bulan setelah ayah dan ibunya meninggal. Entah karena apa dan entah kenapa sekarang dia tidak pernah bisa melihatnya lagi. Semua itu hanya terjadi selama tiga hari. Dan sejak saat itu Seokjin tidak bisa menolak pemikiran tentang keberadaan makhluk itu meskipun berkali-kali kewarasannya menentang.

Tapi lihat sekarang. Adik bungsunya bisa saja mengalami hal yang serupa. Seokjin yang saat itu sudah dewasa pun masih terkejut dan merasa takut saat melihat makhluk-makhluk mengerikan itu. Si sulung itu tidak bisa membayangkan apa yang dipikirkan anak seumur Jungkook.

"Sebenarnya kakak ingin mengatakan apa?" pertanyaan Yoongi sukses membuat Seokjin tertarik kembali ke dunia nyata. Dia kembali menoleh, menemukan wajah kesal adiknya yang sedikit memancarkan raut khawatir.

Seokjin menghela nafas seraya mengembalikan fokusnya kembali ke jalanan. "Tadi pagi Kookie mengatakan jika ada orang lain di rumah. Anak perempuan duduk di dekatmu. Padahal jelas-jelas tidak ada siapapun di sana." kata Seokjin akhirnya.

Yoongi mengernyit, antara bingung dan heran. Sesungguhnya dia butuh waktu untuk mencerna ucapan kakaknya. Tapi sebagian otaknya sedang berpikir mengenai sejak kapan kakaknya percaya kepada hal-hal semacam itu.

"Itu artinya aku benar, kan? Tidak hanya kita bertiga yang ada di rumah itu."

Seokjin mendelik, tidak pernah menyangka akan mendapat respon semacam itu dari sang adik. Dia pikir Yoongi akan setidaknya memberikan respon sedikit terkejut ketika mendengar penjelasannya. Tapi lihat, dia bahkan masih berani mengungkit pembicaraan keduanya tadi malam. Sepertinya adiknya ini memang sama sekali tidak memiliki ketakutan terhadap makhluk bernama hantu.

Why I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang