CHAPTER 2 : Bagian 1

997 111 0
                                    

"Kookie!"

Merasa dipanggil, si pemilik nama spontan menghentikan langkahnya lalu berbalik untuk melihat siapa yang meneriakkan namanya. Sudut bibirnya terangkat, membalas sapaan beberapa teman sekelas yang melewatinya sebelum kemudian matanya menangkap sosok Taehyung dan Jimin di tengah para siswa yang berjalan keluar dari sekolah.

Merasa menghalangi jalan, Jungkook mundur ke sisi kanan koridor lalu menunggu dua orang yang memanggilnya. Taehyung langsung menyambar bahu laki-laki yang lebih muda dua tahun darinya itu, mengisyaratkan kepadanya agar kembali berjalan.

"Kemana Kak Yoongi? Kupikir kau akan pulang bersamanya." tanya Taehyung sembari terus menggiring Jungkook menuju gerbang sekolah.

"Aku akan menunggunya di depan gerbang. Kak Yoongi mengatakan kepadaku bahwa dia harus menemui seorang guru sebelum pulang." jawab Jungkook lalu menghentikan langkahnya karena dia dan kedua orang yang bersamanya sudah ada di dekat gerbang utama. "Kakak pulang dulu saja." lanjutnya.

"Kau menunggu sendiri di sini?" tanya Jimin. Yang ditanya hanya mengangguk, menandakan bahwa jawabannya iya. Melihatnya, Jimin dan Taehyung saling berpandangan, berdiskusi dalam diam. Jungkook bahkan sempat menelengkan kepala-kebiasaannya saat bingung atau heran-melihat keduanya perang tatapan.

Jungkook baru akan bersuara untuk menengahi keduanya tapi Jimin terlebih dahulu berkata, "Kami temani di sini, oke?"

Yang termuda sontak menggeleng, menolaknya. Dia hanya ingin menunggu kakaknya yang masih di dalam sekolah lalu menunggu Seokjin yang katanya akan menjemput. Jungkook tidak ingin merepotkan keduanya. Apalagi setelah mendengar-saat jam istirahat-mereka berencana untuk belajar bersama untuk mengerjakan tugas kelompok sore ini. Jika harus menemaninya terlebih dahulu, mereka akan membuang waktu.

Tapi ternyata Jimin dan Taehyung tidak menanggapi penolakan Jungkook dan malah langsung menariknya untuk duduk sembari menunggu. Menyadari jika dua orang itu tidak akan mendengarkannya, Jungkook menyerah dan menurut saja saat diseret.

Setelahnya Jungkook hanya diam memperhatikan percakapan antara kedua orang yang sekarang tidak lagi menjadi kakak kelasnya. Jangan terkejut, Jungkook lompat kelas sejak kejadian 'itu' atas permintaan kakaknya. Katanya akan lebih aman jika Jungkook bersama Jimin dan Taehyung, meskipun mereka tidak mengetahui apapun.

Setidaknya Jungkook dekat dengan mereka, tidak seperti teman sekelasnya dulu yang terkesan segan kepadanya. Itu membuat kedua kakaknya berpikir jika si bungsu akan lebih mudah meminta tolong atau menenangkan diri jika berada di dekat Jimin dan Taehyung. Lagi pula karena itu juga sekarang Jungkook dan Yoongi bisa berada di sekolah yang sama, meskipun hanya selama satu tahun karena ini adalah tahun terakhir Yoongi di sekolah menengah.

Sebenarnya Jungkook merasa tidak nyaman berada di antara orang-orang yang lebih tua darinya, apalagi saat sopan santun terlalu ditekankan seperti saat ini. Jungkook hanya merasa tidak bisa menyampaikan pendapat dan perasaannya dengan bebas seperti jika dirinya bersama dengan anak-anak seumurannya. Banyak hal yang tidak dipahaminya. Terlebih karena sifatnya—yang sangat pemalu di hadapan orang asing—butuh waktu untuk membuatnya bisa berinteraksi dan membaur dengan yang lainnya.

Lagi pula berada di antara orang-orang yang lebih tua darinya membuat Jungkook mengerti perlakuan buruk akan terus diterimanya, meskipun hanya dari segelintir orang. Tapi meskipun begitu Jungkook yang selalu memikirkan pandangan orang lain merasa semakin tidak nyaman ketika berada di sana.

Jungkook sering mendapat perlakuan buruk dari mereka, hanya karena umurnya yang masih terlalu muda jika dibandingkan dengan mereka. Jika tidak ada Jimin dan Taehyung, banyak orang yang diam-diam mengganggunya. Tapi meskipun begitu Jungkook tetap diam dan mencoba menerima semuanya.

Why I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang