"Makasih Al"Kata Adira setelah turun dari motor Alvaro.
Alvaro menatap lekat mata Adira dan yang ditatap hanya cuek melihatnya.
"Gue yang harus berterimakasih karena Elo udah mau mampir ke rumah gue"balas Alvaro
"Santai aja,gue malah seneng"
"Seneng ketemu mertua"Goda Alvaro
"Apaansih loh"Adira berusaha biasa aja."Gue duluan ya bye"Alvaro menutup helm nya.
"Hati hati"Ucap Adira sambil melambaikan tangan.
Motor Alvaro semakin jauh dan tak terlihat lagi, Adira memasuki rumahnya dan dia terkejut ketika membuka pintu Rumahnya.
"Allahuakbar"Sebut Adira cepat
"mama ngagetin aja"kata Adira sambil mengelus dadanya
"Cie mantu mama,"Goda Vanessa."Kok gak diajakin mampir?"Tanya Vannesa
"Sibuk dia ma"Jawab Adira males
"Kapan kapan ajakin mampir ya sayang"
"Apaansih ni ibu ibu rempong"
"Biar segera tunangan"
"Mama"rengek AdiraAdira tak habis pikir mamanya sejak kapan ketularan Alvaro, nyeselin.Adira pamit ke Vannesa ingin pergi ke Kamarnya.
Adira membaringkan tubuh diranjangnya sambil menatap foto yang terpasang di dinding kamarnya.
Sudah lama foto itu ia simpan karena hanya itu yang Adira miliki sebelum dia berjauhan dengan orang yang dia sayang.
"Aku ingin sekalih memelukmu dan bercanda tawa seperti dahulu, sabar ya nanti kita pasti akan bisa bersama sama seperti dahulu kala"batin Adira
Adira tersenyum luka, dia sangat merinduhkan orang yang ada di dalam foto itu trntu karena orang itu adalah cinta pertamanya sampai kapanpun.
Adira memilih memejamkan mata, dan tak lamah dia sudah berada di alam bawah sadar.
••• ••• •••
Kriingggg
Bel pertanda istirahat berbunyiAmanda dan Adira buru buru pergi ke kantin karena pagi pagi mereka sudah sarapan matematika dan alhasil perut Adira dan Amanda terasah lapar bukan main.
Ketika asik berjalan dikoridor suara toa Amanda membuat sekeliling melihat ke arah mereka.
"What"Teriak Amanda histeris membuat Adira menatapnya terkejut.
"Kenapa lo?"Tanya Adira heran
"Babang jaemin gue ganti warna rambut, sumpah ganteng banget"Adira cengo mendengar jawaban Amanda, dia kira Amanda kenapa ternyata oppa koreanya ganti model rambut doang.
"Bikin jantungan lo nda"ucap Adira sambil melangkah duluan
Amanda tersadar dan menutup ponselnya dan bergegas menyusul Adira yang berjalan duluan.
Mereka berdua duduk di kursi yang tak jauh dari area pojok kanan.
"Mau makan apa?"Tanya Adira
"Bakso mang ujang sama juz Strowberry"jawab Amanda sambil tersenyum lebar menunjukan deretan giginya.Adira pergi memesankan pesanannya dan Amanda sedangkan Amanda masih setia melihat rambut oppanya.
"Sendirian?"Tanya sosok laki laki bersuara berat disamping Amanda.
Amanda mendongak dan mendapatkan Aska yang berdiri didepannya.
"Ngipi apa gue tadi malem"batin Amanda
"Sendirian dek?"Tanya Aska lagi
Amanda tersadar dari lamunannya dan dia tersenyum rama ke kakak kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Teen FictionPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...