Setelah liburan kenaikan kelas telah usai, kini para pelajar harus kembali beraktivitas kembali dan bergulat pada buku yang sangat membat Alvaro pusing, bukan tak suka tapi dia tak paham (X,Y) oh, tidak bisakah matematika dihapus dari muka dunia ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, dengan status pacar orang membuat Adira tersenyum, bukan karena statusnya. Tetapi karena sampai hari ini ia masih bisa melihat senyum manis milik kekasihnya, dan senyum bahagia dari para sahabatnya.
Mereka berenam berjalan bersamaan
Banyak pasang mata melihat keenam most wanted yang bisa bersatu. Di barisan depan Alvaro yang tengah menggenggam tangan Adira, menyangkul tas pada lengan sebelah kanan tak lupa dengan gaya sok coolnya, membuat para fansnya berteriak heboh. Tak lupa dengan barisan kedua berisi Stevan dan Amanda, lelaki sedikit dingin itu nampak biasa, mengabaikan teriakan para fansnya.. Ya yang dinanti dibarisan terakhir, jangan tanya kalian pasti tau jawabannya. Sebastian dan Maikal tengah melambai tangan, sok ngartis didepan semua adik kelasnya, jelas adik kelas karena tidak ada kakak kelas lagi karena mereka yang sudah jadi kakak kelas tertinggi."Alvaroooooo"teriak fans Alvaro kencang
"Stevan sayangggg"
"Basssss, yaallah muka lo bikin khilaf aja"
"Aaaa bebeb emeskul maikall"
Kurang lebih seperti itu teriakan gila anak merah putih. Bukan apa-apa, baru pertama kali masuk udah kek gini, padahal adik kelas jelas masih belum tau tentang kakak kelasnya baik nama atau apapun, tapi jali ini rata-rata tahu perihal most wanted merah putih dan sedari dulu ternyata mengikuti akun instagram mereka.
"Demi apa adik kelas kita glowing semua,"seru Sebastian heboh.
"Ho'o, body nya mantep semua."sambung Maikal akan memulai aksi menamba mantannya.
"Iya tu bener, jadi pengen macarin deh,"ucapan Alvaro barusan langsung membuat Adira berkacak pinggang, menatap Alvaro tajam, bisa-bisanya cowoknya muji cewek lain dihadapannya.
"Lo mau mati jalur mana, Sayang."ujara Adira dengan senyum liciknya sambil mengepal kedua tangannya.
"Eee, sayang, eeengg enggak itu bercanda doang,"
"Nda, habisni kita cari adek kelas yang tampan kek Mark Lee yok,"kata Adira menggebu-ngebu.
"Siap, Ra. Buat sasaran selingkuh mantep juga,"timpal Amanda cepat.
"Ekhem,"deham Stevan menatapnya tajam.
"Kagak, Yang. Canda doang, senyum dong,"Amanda menempelkan jari telunjuknya ke ujung bibir Stevan dang membuat kekasihnya itu tersenyum lucu.
"Lo mau apa, Ha?"kali ini Alvaro yang bersuara.
"Apaansih Lo, Al"
"Udah masuk sana"Alvarao meenjewer telingah Adira, tenang tak kencang. Membawa gadisnya masuk kedalam kelas dan mendudukannya.
"Wah sakit woy,"tak terimah Adira membalasnya kencang.
"Awww, lepasin boca"
"Ogah"
"Lepas atau gue cium lo"tegas Alvaro tak terbantah.
Dengan gerakan cepat Adira langsung melepas jewerannya dan tersenyum tengil menumjukan deretan giginya.
"Sosor teros,"sindir Maikal
"Jomblo bisa apa atuh?"cibir Sebastian
"Bacod lo berdua,"
"Udah gak usah dengerin setan, Al."timpal Stevan.
"Pala lo, setan. Muka ganteng gini dibilang setan, gak ngotak loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Novela JuvenilPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...