Gadis yang tengah berbaring dibawah selimut biru favoritenya itu merasah terganggu ketika merasakan getaran ponsel yang ia letakan disamping bantalnya, ternyata bukan hanya suara getaran. Gadis itu juga merasakan deringan yang berasal dari ponsel miliknya tadi.
Dengan gerakan malas, setengah sadar. Adira mengambil ponselnya merabah lemah, "dasar ponsel ganggu orang tidur aja"umpatnya. Begitu benda pipih itu berada di tangannya, dengan segera Adira melihat Siapa orang yang mengganggu tidur nyenyaknya.
Tertera nama CowokAne dilayar ponselnya, mata Adira membuka ketika mengetahui Alvaro sedang memanggil Vidio. Jelas Adira tidak mengangkatnya dan memilih untuk mematikan, masa iya Dia bertatap muka dengan Sang Kekasih dengan keadan tidak karuan efek bangut tidur.
Adira memilih menghubungi dengan lewat Panggilan suara, biar Alvaro tidak melihat muka bantalnya. Panggilan tersambung dan terdengar suara berat dari seberang sana.
"Selamat Pagi, Sayang."
"Pagi"balas Adira lesu.
"Pagi ini Aku gak bisa jemput Kamu ya"
"Loh, kenapa?"
"Si Sebastian maksain buat nebeng, katanya motornya lagi perawatan."
Adira terkekeh geli, dasar cowok sarap. Mana ada Motor perawatan, ngomong aja lagi dibengkel, dasar Sebastian tolol tapi kenapa banyak yang suka, mungkin paras tampannya yang memikat teman sekolah Adira apalagi Sih Camila.
"Iya Gak papa, nanti Aku bawa mobil sendiri aja. Kamu lah mandi, terus siap-siap."
"Iya sayang, kamu juga lah mandih gih. Baunya sampek sini, Lo"canda Alvaro sambil terkekeh geli.
"Enak aja, Meskipun baru bangun Aku tetep wangi loh, Al"balas Adira tak terimah.
"Iya deh, Aku tutup ya. Assalamualaikum, Sayang"
"Waalaikumsalam"
Sambungan pun terputus.
Setelah mengobrol singkat dengan Sang Kekasihnya tadi, kini Adira menurunkan kedua kakinya melangkah mengambil handuk bajunya dan bersiap untuk masuk kedalam kamar mandi. Suara percikan air pun terdengar menggema didalam sana, Gadis itu sudah memulai acara ritualnya dipagi hari ini.
Selang beberapa menit Adira keluar dengan wajah fresnya, ia pun berjalan membuka korden kamarnya yang lupa belum ia buka tadi. Sensasi pertama yang ia dapatkan adalah pancaran dari Sang Surya menyambut hangat paginya. Seulas senyum manis tertera dibibirnya, Adira sangat bersyukur karena masih mendapat umur untuk bisa merasakan indahnya Dunia yang ia tahu hanya sementara ini.
Setelah bersapa dengan Sang Penyemangat pagi, gadis itu berjalan kearah meja rias, dan ini saatnya acara ritual selanjutnya sebelum berangkat sekolah. Setelah puas dengan penampilannya dan tak lupa kuncir kuda andalannya yang menambah auranya semakin terpancar.
Dengan langkah semangat Adira turun kebawah dan menjalankan ritual selanjutnya, Sambutan hangat sudah ia dapatkan dari Sang mama dan Mbok ija sudah menata menu sarapan hari ini.
"Pagi Mama, Mbok"balas Adira semangat dan menatap berbagai hidangan yang menggoda ini.
"Kamu makan gi, keburu pangeran tampan jemput,"goda Vanesa.
"Iihh, Mama gitu ya sekarang. Hari ini Adira bawah mobil sendiri, Alvaro gak bisa jemput."
"Loh kenapa, tumben. Alva kan siap siaga"
"Temennya nebeng alhasil Kita gak berangkat bareng"
"Oh, yaudah makan keburu telat nanti"
Adira mengambil makanan untuknya dan memulai acara ritual sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Novela JuvenilPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...