Menatap Sang bulan yang sedang tersenyum, pancaran indah yang ia berikan. Menyinari gelapnya sang malam. Seorang Gadis cantik tengah duduk menikmati indahnya Sang bulan, ia tidak sendiri karena ada Sang Kekasih yang siap untuk menemani.
Menyederkan kepala dibahu besar laki laki yang tengah Asik mengelus puncak kepalanya lembut, Adira sangat menyukai keadaan ini, andai saja ia bisa menghentikan Waktu, ingin sekalih rasanya Adira berhenti dengan keadaan seperti ini bersama orang yang ia sayang selamanya.
"Al"panggil Adira.
"Kenapa?"balas Alvaro lembut.
"Jangan pernah tinggalin Aku ya"
"Kok gitu ngomongnya"Alvaro menatap Adira lekat, mata tajam itu beradu dengan mata sendu milik Adira."Aku gak akan ninggalin kamu, sampai kapanpun, jangan ngomong gitu lagi ya"Lanjutnya sambil memeluk erat Adira dalam pelukan hangatnya.
Butiran kecil menerobos tanpa pamit. Ada rasa takut membuat Alvaro kecawa nantinya dan ada rasa tidak rela jika harus berpisah dengan Alvaro dengan waktu secepat ini, tidak Adil. Ini semua tidak adil untuknya, tapi bagaimana lagi. Keadaan yang memaksanya tuk seperti ini.
"Kenapa sih kamu, jangan sedih dong"
"Enggak, Aku gak papa, Al"
"Mau Es cream?"
Adira mengangguk semangat.
"Udah malem, besok aja ya. Sekarang Aku mau nunjukin sesuatu sama Kamu"
Alvaro menggenggam tangan Adira, membawanya berjalan kearah bunga bunga yang tersediah di taman ini.
"Ngapain?"tanya Adira heran.
"Diem, lihat ini"
Alvaro berjalan kearah kunang-kunang, tangannya beraksi untuk mendekap lampyridae, yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat ketika malam. hari.
"Yes, dapet"sorak Alvaro setelah itu berjalan kearah Adira.
"Buat apa?"tanya Adira
"Buka tangan kamu, lalu dekap kunang-kunang ini"
Adira mengikuti perintah Alvaro, ia membuka tangannya dan Alvaro membuka sedikit lubah bawah tangannya, dengan sigap Adira mendekap kunang-kunang yang Alvaro berikan.
"Terus diapain?"tanya Adira masih tak mengerti.
Alvaro tersenyum lalu ikut mendekap tangab mungil Adira.
"Kamu minta apa?"
"Maksudnya"
"Berdoa Ra, buat masa depan nanti"
"Berdoa tu Kepada Sang pencipta Al, gimana sih"
"Iya tahu, udah diem aja. ini cara agar Kamu gak sedih lagi"
"Emang manjur?"tak yakin Adira atas ide sang Kekasih.
"Coba dulu, baru komen"
"Oke, dalam hati ya, Al"
Adira memejamkan mata.
"Aku hanya ingin Alvaro bahagia, meskipun nanti tak bersamaku lagi, Ku ingin Senyum manis itu slaluh ada dibibirnya, walau kita tak bersama lagi nantinya. Dan ku ingin perpanjang waktuku untuk menikmati hari-hari indah bersama Alvaro, cukup itu saja."Dilain hati, Alvaro tengah mengutarakan isi hatinya.
"Semoga Hubungan ini tetap abadi selamanya, sampai waktu yang memisahkan. Aku janji Ra, akan buat Kamu tersenyum, selamanya""Udah?"tanya Alvaro.
"Udah"
Mereka berdua membuka mata masing masing, dan Adira tersenyum manis ke Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Novela JuvenilPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...