"Kamu mau gak jadi pacar Aku?"ujar Alvaro mantap.
Adira tersenyum hangat, jujur ini semua sangat mengejutkan. Dia harus balas apa! Satu sisi dia tidak ingin Alvaro kecewa dan satu sisi hal yang slaluh mengganjal difikirannya yang slaluh menakuti dirinya untuk melangkah.
"Aku"
Alvaro memejamkan matanya, apapun keputusan Adira dia tidak boleh marah, jika dia mau berkata dia juga harus siap menerimah semua jawabannya, meskipun jika itu mengecewakan perasaanya.
"Aku mau"kata Adira tersenyum hangat ke Alvaro, sambil meraih bunga yang Alvaro berikan.
Ini sungguhan?
"Tapi"Adira menggantungkan ucapannya membuat Alvaro heran dan sedikit cemas.
"Aku mau menerima kamu, dengan satu syarat apa kamu mau menerimanya"tanya Adira berharap Alvaro mau.
Alvaro mengangguk.
"Apapun syaratnya Aku mau Ra"
"Syaratnya, Tidak boleh ada kata putus diantara kita"Jelas Adira dalam.satu kali tarikan nafas.
"Ya ampun Ra, kalau itu ma pasti jelas gak akan ada, Kita akan berdua selamanya"Jelas Alvaro.
Alvaro tersenyum puas, dia langsung membawa Adira kepelukannya meluwapkan rasa bahagia dan segala pengorbanan selama satu tahun lebih akhirnya hari ini, dibawah pancaran sang bintang yang menyaksikan hari dimana hari yang tidak pernah Alvaro lupakan.
"Semoga saja Al, semoga itu semua benar tidak ada yang bisa menjauhkan kita. Bahkan keadaan pun tidak bisa menghalanginya"batin Adira tersenyum dalam pelukan Alvaro, rasa nyaman slaluh ia rasakan bila berdekatan dengan laki laki ini.
Perjuangannya berbuah hasil, dia berjanji akan slaluh membahagiakan Adira. Tidak membiarkan wanita ini meneteskan Air matanya, Semoga itu semua benar.
Alvaro melapas pelukannya, tersenyum hangat dan
Cup
Alvaro mencium tangan Adira, sweet. Adira berharap ini awal kebahagiaannya, meskipun akhirnya dia harus pergi meninggalkan Alvaro, bukan berpaling tapi keadaan yang memaksanya.
"Makasih Ra, Aku sangat bahagia"ucap Alvaro tulus.
"Aku juga"
"I Love you"
"Love you too"
Alvaro mengajak Adira berjalan menuju tempat untuk dinner mereka, Adira takjub ketika melihatnya sangat bagus dan sweet dilihatnya. Adira berterimakasih karena dia bisa merasakan kebahagiaan lagi, dia berharap waktu masih panjang agar dia bisa slaluh membahagiakan orang disekelilingnya.
Sweet tempatnya
••• ••• •••
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Подростковая литератураPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...