TUJUH BELAS√

207 39 5
                                    

Suasana kelas pagi ini terlihat begitu tenang, karena dikelas 11 MIPA 2 diadakan ujian dadakan di jam kedua ini, ujian dadakan diberikan dari salah satu guru killer sekolah ini dia adalah Bu Anis guru cantik berpostur sedikit gemuk membuat siswa memanggilnya Bu bohay, ia bertepatan mengajar mata pelajaran Fisika SMA merah putih.

Hari ini Adira sudah kembali bersekolah, dan langsung dihadiahi ujian fisika dadakan, beruntung karena mata pelajaran ini adalah salah satu pelajaran favoritnya jadi dia nampak biasa dan sangat tenang mengerjakan sepuluh nomor tapi setiap satu nomor ada tiga soal jadi total semuanya menjadi 30 soal.

"Permisi Bu"suara berat dari ujung kelas MIPA 2 membuat seisi kelas mengarah pandang ke depan pintu kelas, kecuali Adira cewek itu sangat fokus terhadap soal soal yang Bu Anis berikan.

"Lo anak ganteng kenapa kesini, cari ibu ya?"tanya Bu Anis sambil merapikan rambutnya, dia adalah salah satu dari beberapa guru lain yang menyukai ketampanan Alvaro ditambah lagi Alvaro adalah anak pemilik yayasan perguruan disini. Tapi Alvaro diatur untuk tidak semena mena malah dia dididik papanya untuk bersekolah dengan sebaik mungkin agar bisa melanjutkan bisnis papanya nanti.

"Saya boleh berbicara dengan Adira sebentar Bu?"tanya Alvaro ramah.

"Silahkan"senyum bu Anis masih tidak luntur sedikit pun.

Alvaro berjalan kearah Adira, Adira mendongak sejak Cowok ini menyebut namanya tadi. Berhenti tepat dihadapan Adira sambil tersenyum manis membuat Adira jadi deg degan sendirinya.

"Hay, ini bekal lo gue telat ngirim, dan ini gue buat sendiri jadi kalau asin jangan salahin gue karena gue emang pengen cepat cepat nikah"ujar Alvaro tersenyum jahil.

Kata orang tua dulu jika anak remaja membuat makan dan makanan yang ia buat itu rasanya Asin pertanda dia ingin segerah menikah, dengan itu Alvaro menggoda Adira jika dirinya ingin segerah menikah.

"Apansih lo"Adira menatap Alvaro sinis.

"Gue bercanda"

"Lo kesini cuman mau ngatarin bekal doang?"judes Adira.

"Kewajiban"balas Alvaro.

"Oke makasih"Adira masih cuek keAlvaro.

"Iya Cantik, Aku baik dulu"kata Alvaro sambil mengacak lembut rambut Adira, kaum hawa yang ada dikelas merasah iri dia sangat menginginkan diperlakukan seperti itu sama cowok berdarah tampan itu, yaps Alvaro sih cowok biang onar tapi mempunyai karisma yang sangat menawan.

Alvaro berbalik badan berjalan kearah Bu Anis dan berterimakasih karena diluangkan waktu untuk berbicara sebentar dengan Adira dan sekalian dia ingin berpamitan untuk kembali ke kelasnya.

"Gue juga pengen setiap hari dibawain bekal"bisik Amanda, Adira menoleh kebelakang dan menatap Amanda tajam.

"Adira, sedang apa kamu?"tanya Bu Anis

"Emm eeenggak Bu"Jawab Adira kikuk

"Lanjutkan tugas kamu"

"Iya bu"

Adira kembali fokus terhadap soal soal yang dia catat dibuku tulisnya, tangan dan otaknya berkerja dengan sebaik mungkin, berharap bisa segerah menyelesaikan semua tugas ini.

Setelah 3jam fokus terhadap soal soal seluruh siswi siswi kelas Sebelas MIPA 2 bersorak ria, karena jam yang ditunggu tunggu tlah tiba, saatnya mengisi perut yuhuuu. Ya jam istirahat tlah berbunyi banyak siswa siswi kelas lain yang sudah keluar memenuhi koridor kelas.

Bu Anis membereskan beberapa map dan buku yang ia bawah, berdiri dan tersenyum hangat kearah anak didiknya.

"Tugasnya dikumpulkan ke Adira dan setelah nanti kamu Adira kasihkan ke saya, saya tunggu di ruang guru. Sampai disini faham semua?"Tanya Bu Anis.

Adira(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang