Berjalan sendirian dilorong panjang sambil dilihatin banyak orang karena wajah dan keramahannya membuat dia maluh dan ingin sekalih sampai dikelasnya.
Dia tersenyum menerima sapaan dari teman temannya, sambil bersenandung sendiri.
Menatap sekeliling sekolah yang sudah mulai ramah murid berdatangan di jam segini.
Ketika menatap lurus kedepan, Adira menangkap sosok laki laki berjalan berlawanan dengannya, tidak menyapa dan hanya diam.
Adira cukup terkejut, Alvaro hanya melaluinya tanpa menyapanya. Apa dia sakit?
Adira tidak ambil pusing, dia melanjutkan jalannya yang sempat berhenti sejenak.
"Pagi Amanda anaknya tante Rossa"sapa Adira sambil berjalan kearah bangkunya.
"Pagi nenek Adira"balas Amanda tersenyum lebar.
"Nda, gue tadi pas otw ke kelas ketemu Alvaro, tapi dia berubah gitu"cerita Adira.
"Beda gimana, makin ganteng?"tanya Amanda kepo.
"Iisshh bukan, dia tadi nyuekin gue dia gak nyapa gue dia hanya ngelirik gue"cerocos Adira dan nadanya memelas.
"Bagus dong, itu yang lo arepin kan?"tanya Amanda heran.
"Tapi gue keknya sedih, kenapa ya?"tanya Adira balik
"itu artinya lo harus ngungkapin kalo lo juga suka dia"jelas Amanda gemas.
"Ogah"acuh Adira.
"Nyesel lo nanti"
"Gue lebih nyesel lagi kalau ngungkapin"
"Iyh deh, gua cuman bisa diam"
"Oh ya nda, Lo tau gak"pancing Adira
"Apa apa?"tanya Amanda antusias
"Habisni bel masuk"Ledek Adira sambil tertawa.
"Gak lucu"
"Sapa yang ngelawak"
"Nyebelin banget, diem diem"Ngambek Amanda.
"Ye Dia marah"
"Diem Adira pacar Alvaro"teriak Amanda dan sukses membuat sekitarnya menoleh bahkan ada yang terkejut.
"Gila lo Nda"kejut Adira melotot
"Jangan dengerin ni anak somplak geys"Jelas Adira ke teman sekelasnya.
"Kalau jadian juga gak papa kali Ra"Goda Siti ketua kelas mereka.
Sekaligus cewek incaran Maikal.
"Apaansih, jangan dengerin nenek lampir satu ini kalian semua"tunjuk Adira ke Amanda, dan yang ditunjuk dari tadi sudah menahan tawa karena expresi Adira kali ini benar benar ketara jengkelnya.
"Muka lo"Amanda sudah tidak bisa menahan tawanya.
"Gila lo, nyeselin banget"dumel Adira
"Haha, ya sorry gue tadi keceplosan"
"Hiyain aja deh"
Bel jam pertama berbunyi, murid murid berbondong masuk kedalam kelas masing masing dan memulai jam pelajarannya.
••• ••• •••
Ketika Asik menuju ke kantin, suara gaduh berasal dari lapangan membuat langka Adira dan Amanda berhenti.
Amanda penasaran, dia menggeret Adira untuk ikut melihat kerumunan itu.
Mereka menyelip dan mereka tahu apa yang sedang terjadi, yang pertama Adira lihat adalah dua cowok tengah beradu kekuatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Fiksi RemajaPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...