Libur telah tiba, yuhuuuu!!!
Pagi ini Adira sudah rapi dengan celana jins biru dan sweter putih, ia berjalan menuju mejah rias, ia mengambil bedak mengolesnya tipis kekulit putihnya. Setelah itu mengambil lips ice berwarna pink cerah, mengoles tipis dibibirnya. Melihat kecermin, "Perfect"gumamnya.
Ia berjalan kebawah untuk berpamitan kepada mamanya, melangkah kan kaki melewati satu demi satu anak tangga dan berhenti tepat dihadapan sang mama yang tengah berada didapur.
"Udah siap sayang?"tanya Vanesa sambil melihat kearah Adira.
"Udah ma"balas Adira sambil duduk dan memakan roti yang udah disiapkan ibu hara.
"Jaga kesehatan, mama udah bawain jangan lupa diminum"tegas Vanesa, ia sangat tahu jika anaknya sangat ceroboh dalam menjaga kesehatan.
"Sip Ma, makasih. Sarangheo"
"Sarang madu"balas Vanesa geleng geleng, sejak kapan Adira jadi demen korea begini.
Adira meneguk susu coklat hangat, setelah itu berdiri berpamitan kepada sang mamanya. Dan melangaka keteras, Mobil yang ditumpangi Adira dan Supirnya membelai padatnya kota dihari libur sekarang.
Didalam mobil ponselnya bergetar tidak karuan, mungkin spaman dari teman temannya.
Adira memilih melihat keluar cendela, menatap gedung gedung yang berjejeran dan menjulang tinggi, Kota tercinta.
Mobil berhenti tepat ditempat tujuan (Arta Wijaya Express) Bandara udara yang berada dikota Bandung. Gadis itu turun dan sudah disambut sahabat sahabatnya yang sudah sampai duluan.
"Hay."sapa Alvaro sambil merangkul Adira
"Akhirnya liburan"sorak Amanda heboh.
"Kita liburan udah gak berdua doang Nda"
"Betul, akhirnya liburan kali ini rame rame. Demen Gue lihatnya"
Adira menatap kedua jomblo yang sibuk bermain games online diponselnya masing masing. "Lo berdua yakin gak ngajak Wati sama Camila?"tanya Adira
"Gak"jawab mereka barengan.
"Lagi pula Mila masih sakit, ribet gue kalau ajak dia. Rempong orangnya"Balas Sebastian masih stay lihat layar ponselnya.
"Yaudah Yok, ngapain disini"ujar Stevan
"Bentar bro lagi Serius nii"balas Sebastian yang tak mau meninggakkan games nya.
"Tau ni, bentar lagi mau menang bro"Timpal Maikal.
"Yaudah terserah lo pada, tinggalin aja"Stevan menarik Amanda berjalan diikuti Adira dan Alvaro.
"Woy, tunggu"Maikal Berlari mengejar mereka sedangkan Sebastian masih setia tanpa memedulikan sekeliling.
"Kal lo kok mati woy"
"Kal"Panggil Sebastian dan melihat kearah Maikal ternyata kosong, Clingak clinguk mencari yang lain ternyata dia tertinggal sendiri.
"Jahat banget sih ninggal orang ganteng"Kata Sebastian lesu, Setelah itu menyusul mereka.
••• ••• •••
"Dari ketinggian ini kutitipkan kepada angin, dan awan sebagai saksinya. Atas ke rinduhan yang menyelimuti segenap perasaan yang masih ada sampai sekarang. Hati yang tak bisa membohongi perasaan sayang ku yang masih sama, tapi keadaan yang memaksa ku tidak larut lebih jauh karena takut membuatmu semakin terluka"-Adira Anatasya Sivani.
Adira duduk bersebelahan dengan kekasihnya, Pesawat membawa mereka pergi menuju Ke pulau dewata yang memiliki keindahan alam yang sangat indah. Dimana katanya, keindahan syurga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Teen FictionPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...