Camping sekolah part dua, yuhuu!!!
Malam ini saatnya acara pentas seni, yang tampil bukan perkelompok melain perkelas biar gak buang banyak waktu. Ketua kelas maju untuk mengambil acakan nomor tampil.
"Cokocokocok, Yang duluan mampus lo"kata Kak Diandra Sambil Mengocok Botol yang berisi kertas urutan tampil.
"Moga Aku dapetnya kakak"ucap Udin menggoda.
"Aela lo din, Gue aduin pacar lo mampus lo"Sinis Dera ketua kelas Ips 3.
"Kan Cowok bebas sampai empat kali nikah, ya kan kak Ndra"
"Gue ogah jadi kedua din"
"Mampus"ledek Dera tersenyum puas.
Perwakilan kelas pun mencatat nomor yang mereka ambil tadi, setelah itu kembali ke area kumpulan kelas masing masing.
Udin berbalik menuju teman kelasnya, padahal dia bukan ketua kelas tapi dia hanya ingin caper ke anak cewek kelas lain, terutama tahu kalau kak Diandra yang bertugas, dasar jantan.
"Nomor berapa kita?"tanya Adira antusias.
"Enam"Adira sedikit lega,kelas MIPA 2 menampilkan dua pasangan yang akan bernyanyi nantinya. Adira dan pasti Udin, lagi lagi kembarannya Kunyang yang tampil.
Adira sudah minta izin takut Alvaro salah paham, cowok itu pun mengizinkannya. Bukan Alay, tapi kita juga harus tahu kalau kita sudah punya kekasih dan tidak boleh melukai perasaannya.
Penampilan pun dimulai dari urutan nomor satu. Kelas Alvaro tampak santai padahal mereka urutan nomor empat, ya nampak biasa saja yang tampil juga itu itu aja. Tapi most wanted bro, ingat.
"Sekarang kita panggil nomer tiga"ucap Kak Aska selakuh pemandu acara.
Kelas MIPA 7 berjalan keatas panggung, ternyata menampilkan sebuah puisi yang cukup menyentuh, bertemakan ibu.
Penampilan pun berakhir, kini yang ditunggu tunggu penampilan kelas resek tapi kumpulan most wanted berada.
"Sangat menghayati sekali, masih semangat semua"teriak Kak Aska menyemangatkan tentu dibalas riu para kaum hawa yang mengagumi mantan ketua osis tampan dihadapannya.
"Sekarang kita beralih ke nomer empat, silahkan maju"
Sorak riu bertambak keras ketika melihat Alvaro dan kawan jawan maju kedepan, membuat para fansnya heboh sendiri.
"Maikal"teriak Wati
"Bebeb Babasku terlope, Saranghae"Camila berteriak heboh sendiri.
Adira dan Amanda menatap serius kedepan, pesona mereka berempat memang tidak diragukan lagi. Tampan sangat tampan.
Sebastian sudah duduk dibangku kotak kecil, alatnya untuk berkelotek. Sedangkan Maikal dan Stevan sudah membawa gitar masing masing. Alvaro sudah bersiap untuk mengekuarkan suara miliknya.
"Malam semua"sapa Alvaro sambil tersenyum manis, aduh luluh deh eneng abang.
"Sebelumnya Gue mau nyanyiin lagu khusus buat kekasih cantik Gue"tunjuk Alvaro kearah Adira, lantas membuat yang lain ikut menatapnya.
Banyak kaum hawa yang iri melihatnya, kapan dia mendapatkan sosok laki laki seperti Alvaro. Tampan, baik, pengertian, plus plus plus deh.
Alvaro mulai bernyanyi lagu Tulus yang berjudul Labirin. dengan suara seras halus yang ia punya, hal itu mampu membuat sekeliling terpanah mendengarkannya.
Mata Alvaro tak hentinya menatap Adira lekat, membuat Adira malu sendiri akan tatapan tajam yang mampu membius seseorang jika melihatnya.
"Aku suka tatapan itu
Tajam tapi menenangkan
Aku tak akan biarkan tatapan itu jatuh ke orang lain, tidak akan.
Karena hanya Aku yang boleh menerimah tatapan yang mampu membius itu."-Adira anatasha sivani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Teen FictionPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...