DUAPULUH SEMBILAN√

132 18 1
                                    

🎶(HIV-PELANGI)🎶

Hari demi hari telah dilewati, kini saatnya harus kembali menjalankan aktivitas diseperti semula, libur telah usai dan saatnya Bersekolah lagi, yuhuu.

Tapi tidak enaknya masuk sekolah pertama sudah mendapatkan tugas untuk membuat jadwal acara tahunan sekolah, setelah dulu menjadi wakil ketua osis sekarang pindah jadi Sekertaris osis. Sungguh berbauh Osis itu menyenangkan menurut Adira, tapi juga membuat Dia sibuk dan melupakan jadwal rutinannya.

Adira sudah disibukan dengan tugas dari Rangga, jadi dia tidak pergi kekantin untuk sekedar mengisi perutnya. Padahal tadi pagi dia belum sarapan, Amanda sudah memaksanya untuk sekedar membeli makanan trus kembali lagi ke kelas tapi ia menolaknya, karena menurut Adira itu semakin membuang waktunya.

Ketika tengah fokus terhadap layar didepannya, tiba tiba ada suara geseran bangku yang terdengar nyaring di sebelah Adira. Ia menatap kesamping ternyata ada orang.

"Hay Ra"sapa Aska ramah

"E, Kak Aska. Kenapa Kak?"tanya Adira to the point takut Alvaro salah paham lagi.

"Kamu lagi ngerjain tugas osis ya? Mau Aku bantuin?"

Sebenarnya Adira mau sekali karena dia masih belum mahir bidang mengetik di laptop, Tapi Dia takut Alvaro cemburu lagi.
"Ee eemm engg enggak usah deh Kak, makasih"

"Yakin?"

"iya"

"Gakpapa gak usah malu malu"

Aska berdiri dan mengambil ali laptop Adira, dia memberitahu Adira tanpa Adira minta, memang Aska tipikal cowok idaman tapi sayang hati Adira hanya untuk Alvaro seorang.

"Gak usah Kak"

"Gakpapa kali Ra. Santai aja niat ku cuman bantuin doang"

"Tap–"

"Kok gini Ra. Seharusnya langkahnya nya tu dari sini"

Aska menerangkan ke Adira, alhasil ia harus menerimah bantuan Aska, ada rasa takut. Ya gimana lagi, punya cowok posesiv itu sedikit tidaklah enak.

Ketika sedang asik berkutik dengan laptop, tiba tiba suara geprakan pintu terdengar nyaring didalam kelas Mipa 2. Semua mata tertuju kepada sosok yang dengan seenaknnya membanting pintu.

Laki laki itu berjalan kearah bangku Adira dengan hati panas karena melihat kejadian dihadapannya, Ya kalian pasti tahu siapa laki laki itu.

"LO UDAH GUE PERINGATI. JANGAN DEKETIN CEWEK GUE, KENAPA LO MASIH DENGETIK. HA"teriak Alvaro tepat dihadapan Aska.

Laki-laki itu sudah Menarik kera baju Aska kasar.

Bugh

Satu pukulan mendarat tepat di rahang Aska, dengan gerakan geram Aska membalas dengan memukul bagian Perut Alvaro. Perkelahian itu mampu membuat heboh siswa siswi yang berada dikelas maupun yang melihat dari cendela luar kelas.

"Al, udah Al Aku jelasin jangan gini" Adira mencoba menahan Alvaro tapi kekuatannya kecil berbanding terbalik dengan Alvaro.

"Kak, udah"Adira mencoba menahan Aska tapi sial, kekuatan Aska lebih kuat darinya.

Adira geram ia pun langsung mendorong Alvaro kuat dan setelah itu mendorong Aska.

"Kalian udah gede, gak malu apa dilihatin banyak orang"

"Dan teruntuk Kamu Al, tolong jangan main kekerasan. Tanya dulu jangan main mukul langsung kek gini."

"Dan untuk Kak Aska, makasih atas bantuannya. Dan tolong jaga sikap. Anda ini mantan ketua Osis, beri contoh yang baik ke Adik kelas."

Adira(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang