"isshhh panas banget," gumam Adira ketika menunggu angkutan umum sendiri didepan sekolahnya.
Tadi pagi Adira diantara vanessa dan sekarang dia harus pulang sendiri naik angkutan umum sebab Vannesa ada meeting mendadak dan katanya satu jam lagi baru selesai.
Sudah setengah jam lebih tetapi masih belum ada taxi atau bus yang lewat di depan sekolahnya.
Adira merasa capek,bosan menunggu angkutan umum sendiri.
"jalan kaki aja deh"putusnya pada dirinya sendiri.
Perlahan langka Adira pergi meninggalkan area sekolahnya.
Capek itulah yang kini Adira rasakan, entah sudah seberapa jauh dia berjalan kaki dibawah teriknya sang matahari disiang ini.
Belum makan siang juga, sial apes banget.
Kakinya terus berjalan batin Adira,"Ayhok kapan sampai rumah."
"Astagfirullah" ucap Adira sambil mengelus dadanya ketika motor besar menghadang jalannya.
Sosok laki laki berbadan tinggi itu turun, Adira tau betul siapa cowok itu.
Jelaslah kan dia memakai seragam sama berarti dia teman satu sekolahnya Adira ditambah motor yang dibawah cowok ini, Adira ingat betul siapa pemiliknya.
"kok jalan kaki Ra?" Tanya cowok berbadan tinggi itu setelah melepas halm nya.
"Eeemmm... tadi nunggu angkutan umum kak tapi gak nongol nongol yaudah Aku jalan kaki aja" jelas Adira
Cowok yang menghadang jalannya Adira tadi adalah Aska Guttierez seorang kakak kelas Adira dan seorang ketua osis Brawijaya School.
Cowok tampan, putih, pintar
Siapasih yang gak suka, Adira dulu sempat mengaguminya tetapi hanya sesaat karena dia sadar diri dan sadar posisi."Gue anter pulang ya Ra, panas ni cuacanya nanti lo sakit,"tawar Aska
"Enggak usa kak, ngrepotin kakak nantinya,"balas Adira"Gak ada yang merasah direpotin, ayok naik,"paksa Aska karena dia gak mau Adira kenapa kenapa.
Memang sejak awal sejak masa Adira mos Aska sudah jatu hati kepada Adira tetapi hanya dia pendam sendiri, gak seperti Alvaro yang mati matian ngejar cinta Adira.
Kelebihan Aska dia mempunyai cara sendiri untuk mendekati Adira.
sebagai ketua osis dan wakil ketua osis mereka sangat dekat banyak sekalih teman teman yang berharap mereka jadian tetapi Aska hanya bisa mengaminni dalam diam.
Adira terpaksa menaiki motor Aska, dia tak enak jika menolak tetapi dia juga merasa gak enak sudah ngrepotin kakak kelasnya ini.
"pegangan Ra, biar gak jatuh"kata Aska sambil melihat wajah Adira dari kaca spion.
Perlahan motor Aska berjalan, diantara Aska maupun Adira tidak ada yang membuka suara masih sama sama berada dalam dunia masing masing.
Aska yang fokus menyetir sedangkan Adira yang tengah senyum senyum sendiri dibalik punggung Aska.
"mimpi apa gue semalem, bisa diantar kak Aska pulang,"Batin Adira sambil senyum kegirangan.
Cukup lama akhirnya motor Aska berhenti didepan Rumah Adira, Adira turun dari motor Aska dan bola mata mereka saling bertemu ketika Adira menatap Aska.
"makasih ya kak"ujar Adira sambil tersenyum ramah.
"iya santai aja,"balas Aska,"gue duluan ya,"Lanjutnya
"iyh kak hati hati" Adira melampai tangan sambil tersenyum manis.Motor Aska semakin jauh dan tak terlihat, Perlahan kaki mungil Adira berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Yuhuu"senyum Adira semakin mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
أدب المراهقينPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...